Jika kulit kurang memperoleh kelembapan, tekstur kulit bisa berubah menjadi kering, kasar dan bersisik. Ciri-ciri kulit seperti ini bisa juga jadi gejala iktiosis atau penyakit kulit ikan. Ketahui penyebab dan pengobatan penyakit sisik ikan berikut ini.
Apa itu iktiosis?
Iktiosis atau epidermolyticichthyosis adalah kelainan kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, tampak bersisik, kasar, dan merah.
Iktiosis kadang-kadang disebut sebagai penyakit sisik ikan atau penyakit kulit sisik ikan. Penyakit ini dapat muncul sejak lahir, tetapi biasanya pertama kali muncul selama masa kanak-kanak.
Terkadang, kasus iktiosis ringan tidak terdiagnosis karena dikira sebagai masalah kulit kering biasa. Sebagian besar kasus iktiosis tergolong ringan, tetapi ada juga yang parah.
Beberapa penyakit kulit lainnya, seperti eksim alergi, bisa disebabkan oleh iktiosis. Pengobatan untuk pasien dengan iktiosis bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya.
Kebanyakan orang dengan iktiosis membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk mengelola kekambuhan gejala.
Tanda-tanda dan gejala iktiosis
Iktiosis ditandai dengan kulit bersisik dan kering, biasanya menyebar di area tubuh yang luas. Gejala gatal (pruritus) dan kemerahan (eritroderma) pun bisa muncul.
Penampilan sisik dapat bervariasi. Dalam beberapa kasus, sisik terlihat halus dan putih. Kadang sisik terlihat gelap dan cokelat dan dipisahkan oleh retakan yang dalam.
Selain itu, iktiosis bisa menyebabkan gejala lain seperti berikut ini.
1. Kulit pecah-pecah
Bayi yang lahir dengan kelainan ini, biasanya lahir dengan ditutupi selaput mirip perkamen yang disebut membran collodion.
Ketika kulit kehilangan kelembapan, kulit akan menjadi sangat kering, kencang, dan tidak elastis. Ini bisa menyebabkan kulit pecah-pecah.
2. Sulit berjalan
Pada beberapa jenis epidermolyticichthyosis, kulit menjadi sangat rapuh dan akan terkelupas hanya karena sedikit gesekan.
Di samping itu, iktiosis bisa menyebabkan penebalan kulit di telapak kaki. Kulit yang pecah-pecah sekaligus mengalami penebalan bisa menimbulkan rasa nyeri saat berjalan.
3. Rambut lama tumbuh
Pada kulit kepala, sisik yang tebal dapat menyumbat pori-pori, membuat sulit berkeringat, dan mengganggu pertumbuhan rambut secara normal.
4. Gangguan penglihatan
Beberapa pasien penyakit sisik ikan bahkan kesulitan menutup mata sepenuhnya karena kulit di sekitarnya terasa sangat kencang.
Kelopak mata membalik ke luar dan memperlihatkan kelopak mata bagian dalam. Kondisi ini disebut ektropion. Hal ini bisa mengganggu penglihatan.
Penyebab iktiosis
Kebanyakan orang mewarisi iktiosis dari orang tua mereka melalui gen yang bermutasi (berubah).
Iktiosis yang diwariskan terjadi sebagai akibat dari mutasi genetik yang mengubah penampilan dan perilaku keratinosit (sel kulit) di stratum korneum (lapisan penghalang kulit luar).
Namun, beberapa orang juga dapat mengembangkan penyakit kulit sisik ikan ini dari penyakit lain atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Penyakit sisik ikan yang muncul saat dewasa, biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik, seperti:
Epidermolytic ichthyosis juga dapat dipicu oleh obat-obatan tertentu, seperti:
asam nikotinat,
kava,
terapi kanker, dan
hidroksiurea.
Faktor risiko penyakit sisik ikan
Faktor risiko dari penyakit kulit sisik ikan dapat berbeda tergantung jenisnya. Berikut ini faktor risiko pada setiap jenis penyakit sisik ikan.
Ichthyosis vulgaris
Satu kasus terjadi pada setiap 250 – 1000 orang. Jenis iktiosis ini terjadi melalui pewarisan dominan autosomal, artinya gen abnormal diturunkan dari orang tua.
Iktiosis terkait-X resesif
Satu kasus terjadi pada setiap 2000 – 6000 orang. Kerap terjadi pada laki-laki, yang memiliki satu kromosom X dengan gen abnormal.
Iktiosis bawaan autosomal resesif
Satu kasus terjadi pada setiap 3 – 500.000 orang. Ini berpotensi terjadi karena satu gen abnormal diwarisi dari setiap orang tua.
Ichthyosis keratinopati
Satu kasus terjadi pada setiap 200.000 orang. Penderita memiliki bentuk gen resesif dan dominan. Ini bisa muncul sedari lahir yang disertai membran collodion.
Iktiosis juga bisa disebabkan oleh mutasi spontan genetik yang tidak diketahui sebabnya.
Diagnosis epidermolytic ichthyosis
Dokter spesialis kulit akan memeriksa kulit yang mengalami iktiosis atau sisik kulit yang mengelupas.
Selain itu, dokter kulit Anda juga akan menanyakan beberapa pertanyaan. Terkadang, penyakit sisik ikan terlihat seperti kondisi kulit lainnya, seperti psoriasis dan eksim.
Dokter selanjutnya melakukan tes lain untuk menunjang hasil diagnosis. Ini diperlukan untuk mengerucutkan penyebab lain dari kulit kering dan bersisik.
Sampel kulit Anda akan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop. Tindakan ini disebut dengan biopsi kulit.
Kemudian, Anda mungkin perlu melakukan tes DNA melalui sampel air liur. Tes ini untuk memeriksa perubahan gen, terutama pada iktiosis yang diwariskan.
Pengobatan penyakit kulit sisik ikan
Meskipun belum ada obat khusus untuk ichthyosis, ada pengobatan yang dapat membantu mengelola gejala yang timbul.
Selain itu, perawatan di rumah bisa membantu mencegah kekeringan, kulit bersisik, dan penumpukan sel-sel kulit mati.
Beberapa pengobatan dan perawatan iktiosis yang dapat dicoba adalah sebagai berikut.
1. Perawatan kulit
Dokter kulit mungkin akan menyarankan pelembab kulit kering yang sesuai, seperti dalam bentuk krim, salep, losion, atau minyak mandi.
Dokter kulit mungkin juga meresepkan asam salisilat untuk membantu pengelupasan dan melembabkan kulit Anda.
Di samping itu, Anda bisa melakukan perawatan kulit yang disarankan National Health Services berikut ini.
Oleskan pelembap ke kulit basah untuk menahan kelembapan. Idealnya beberapa menit setelah mandi atau mandi.
Gosok lembut kulit basah dengan batu apung untuk menghilangkan sebagian kulit yang menebal.
Sikat rambut yang dicuci untuk menghilangkan sisik dari kulit kepala Anda.
Gunakan produk eksfoliasi atau pelembab yang disarankan seperti krim lanolin, produk yang mengandung urea, propilen glikol, asam laktat, dan asam alfa hidroksi.
2. Pengobatan iktiosis parah
Orang dengan ichthyosis parah mungkin perlu menghabiskan beberapa jam sehari untuk merawat kulit mereka.
Dokter bisa meresepkan tablet retinoid (vitamin A sintetis) guna mengurangi pertumbuhan kulit bersisik yang terlalu aktif.
Suplemen vitamin D mungkin juga akan diresepkan dokter untuk pasien dengan gejala berat.
Antibiotik atau antiseptik kadang diresepkan untuk mengobati infeksi kulit akibat komplikasi iktiosis.
Pencegahan iktiosis
Iktiosis yang timbul karena keturunan atau kelainan genetik memang tidak bisa dicegah.
Namun, beberapa cara berikut dapat mengurangi keparahan gejala yang muncul.
Setelah mandi, tepuk lembut atau keringkan kulit dengan handuk agar kelembapan tetap ada di kulit.
Pilih pelembab dengan urea atau propilen glikol, bahan kimia yang membantu menjaga kelembapan kulit.
Gunakan petroleum jelly untuk menjaga kelembapan kulit lebih terjaga.
Oleskan produk yang mengandung urea, asam laktat, atau asam salisilat konsentrasi rendah dua kali sehari. Senyawa asam ringan membantu kulit melepaskan sel-sel kulit mati.
Gunakan pelembap atau air purifier untuk menambah kelembapan udara di dalam rumah Anda.
Kesimpulan
Iktiosis adalah kelainan kulit langka yang menyebabkan kulit kering dan bersisik seperti ikan.
Orang dengan iktiosis ringan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, jenis penyakit sisik ikan yang parah dapat mengancam jiwa.
Iktiosis yang diwariskan bisa ditangani dengan baik dengan menjalani pengobatan dan perawatan kulit rutin.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ngan, V. (2015). Ichthyosis. Dermnet New Zealand. Retrieved June 16, 2022 from, https://dermnetnz.org/topics/ichthyosis
Ichthyosis. (2019). National Health Services. Retrieved June 16, 2022 from, https://www.nhs.uk/conditions/ichthyosis/#:~:text=Ichthyosis%20is%20a%20condition%20that,20%20different%20types%20of%20ichthyosis.
Ichthyosis. (2020). National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Retrieved June 16, 2022 from, https://www.niams.nih.gov/health-topics/ichthyosis
Ichthyosis. (n.d.). National Organization for Rare Diseases (NORD). Retrieved June 16, 2022 from, https://rarediseases.org/rare-diseases/ichthyosis/
ICHTHYOSIS VULGARIS: DIAGNOSIS AND TREATMENT. (n.d.). American Academy of Dermatology Association. Retrieved June 16, 2022 from, https://www.aad.org/public/diseases/a-z/ichthyosis-vulgaris-treatment
Versi Terbaru
06/07/2022
Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana
Ditinjau secara medis olehdr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.