backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Kenali Gejala Usus Buntu dari Ringan Hingga Berat

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 30/05/2022

    Kenali Gejala Usus Buntu dari Ringan Hingga Berat

    Penyakit usus buntu atau istilah medisnya apendisitis merupakan kondisi yang menyebabkan peradangan pada usus buntu. Bila anda sering mengeluh sakit perut parah hingga menghambat aktivitas harian, bisa jadi ini adalah ciri-ciri dan gejala dari usus buntu.

    Gejala dan ciri-ciri umum dari usus buntu

    Penyebab dari usus buntu yaitu penyumbatan di usus yang membutuhkan perawatan medis segera. Bila tidak, usus buntu bisa pecah dan mengancam jiwa. Yuk, kenali lebih dalam ciri-ciri usus buntu pada ulasan berikut ini.

    Gejala usus buntu yang paling khas adalah rasa nyeri di perut. Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa gejala usus buntu tidak hanya sakit perut. Ada tanda dan ciri-ciri usus buntu lain yang perlu Anda ketahui.

    Nah, di antara beragamnya gejala usus buntu, tidak semua orang mengalami gejala secara menyeluruh. Itu artinya, ada beberapa orang yang hanya mengalami ciri-ciri usus buntu tertentu (atipikal). Jadi, penetapan diagnosis tetap membutuhkan bantuan dokter.

    Di bawah ini merupakan beberapa gejala usus buntu yang sangat umum menyerang.

    1. Sakit perut bagian kanan bawah (gejala khas usus buntu)

    penyebab usus buntu

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyakit usus buntu biasanya diawali dengan gejala nyeri atau kram pada perut yang terjadi secara mendadak. Akan tetapi kebanyakan orang lebih sering mengalami sakit perut yang intens dibanding dengan kram perut.

    Gejala usus buntu satu ini terjadi karena usus buntu mengalami pembengkakan dan peradangan. Hal tersebut terjadi akibat adanya iritasi lapisan dinding perut, sehingga Anda mengalami nyeri di bagian perut.

    Namun, perlu diketahui bahwa lokasi munculnya ciri-ciri usus buntu ini berbeda tiap orang. Bergantung dengan usia dan area usus buntu mana yang mengalami masalah.

    Dalam banyak kasus, nyeri perut dimulai pada perut tengah atas dekat pusar dan biasa berpindah ke bagian perut kanan bawah.

    Namun, ada beberapa orang yang mengalami usus buntu di bagian belakang sehingga rasa sakit, nyeri, atau kram terjadi di punggung bagian bawah atau panggul.

    Sementara jika Anda sedang hamil, rasa nyeri mungkin akan muncul di perut bagian atas. Pasalnya posisi usus buntu cenderung lebih tinggi selama kehamilan karena terdorong janin.

    Secara umum nyeri perut akibat gejala usus buntu biasanya cenderung semakin meningkat bila Anda melakukan gerakan, menarik napas dalam-dalam, mengejan, batuk atau bersin.

    2. Mual, muntah, dan nafsu makan menurun

    ilustrasi mual gejala dan ciri-ciri keracunan makanan

    Hampir semua orang yang mengalami gangguan pencernaan, biasanya mengalami gejala mual dan muntah. Ternyata gejala ini juga terjadi pada usus buntu.

    Munculnya ciri-ciri usus buntu ini kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan pada saluran cerna dan sistem saraf.

    Rasa tidak nyaman pada perut ini, tentunya dapat menurunkan nafsu makan secara drastis. Saking seringnya muncul saat masalah pencernaan terjadi, banyak yang menyepelekan tanda usus buntu ini.

    3. Gangguan pencernaan

    mual saat merokok

    Selain mual dan muntah, beberapa orang yang mengalami usus buntu juga mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare.

    Di samping itu, gejala usus buntu mengganggu lain yang juga menyertai adalah susah buang angin alias kentut dan sakit pinggang. Kondisi ini tentu membuat perut semakin tidak nyaman. Anda mungkin merasakan perut jadi penuh.

    Bila Anda salah satu orang yang mengalami kesulitan untuk buang angin, kemungkinan besar penyumbatan pada usus sudah terjadi sebagian atau menyeluruh.

    4. Demam ringan

    menambah nafsu makan saat demam

    Penyakit usus buntu bisa menyebabkan tanda berupa demam yang berkisar antara 37 – 38 derajat Celcius. Bila semakin parah, demam bisa mencapai 38 derajat Celcius disertai dengan peningkatan denyut jantung.

    Terjadinya, demam ini merupakan reaksi alami sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi guna mengurangi jumlah bakteri jahat yang akan menyerang. Demam yang tinggi bisa menyebabkan tubuh banyak mengeluarkan keringat, bahkan tubuh menggigil.

    5. Sering buang air kecil

    komplikasi diabetes insipidus adalah

    Usus buntu terletak di bawah panggul, sehingga posisinya bisa dibilang dekat dengan kandung kemih.

    Nah, ketika kandung kemih bersinggungan dengan usus buntu yang sedang meradang, maka hal tersebut juga akan memengaruhi kandung kemih. Akibatnya, kandung kemih pun akan mengalami peradangan serupa.

    Meradangnya kandung kemih saat usus buntu terjadi, membuat Anda jadi lebih sering buang air kecil. Bila digambarkan lebih tepat, desakan buang air kecil jadi lebih sering, tapi urine yang dikeluarkan sedikit. Hal ini jugalah yang membuat buang air kecil jadi menyakitkan.

    Gejala usus buntu pada anak dan ibu hamil

    gejala usus buntu 1

    Umumnya ciri-ciri usus buntu yang disebutkan di atas terjadi pada orang dewasa. Pada anak, gejala yang ditimbulkan sering kali berbeda.

    Oleh karena itu, orangtua harus paham betul apa saja tanda usus buntu pada anak. Pasalnya, penyakit satu ini dapat dialami oleh semua orang di kalangan usia berapapun, termasuk buah hati Anda.

    Pada anak yang berusia 2 tahun atau kurang, gejala usus buntu yang sering ditunjukkan, meliputi:

    • demam,
    • muntah,
    • perut terasa kembung, dan
    • perut membengkak yang ketika ditepuk pelan terasa nyeri.

    Sementara gejala usus buntu pada anak usia di atas 2 tahun dan usus buntu pada remaja cenderung mengalami kondisi berikut:

    • mual,
    • muntah, dan
    • nyeri perut di sisi kanan bawah perut.

    Selain anak-anak, ibu hamil juga cenderung menunjukkan usus buntu yang berbeda. Sebagian calon ibu mungkin mengiranya sebagai gejala morning sickness, yakni kondisi yang terjadi pada awal kehamilan.

    Sebab, terdapat kemiripan di antara keduanya, baik morning sickness dan usus buntu bisa menimbulkan gejala seperti perut kram, mual dan muntah, serta nafsu makan yang berkurang.

    Namun, perlu ditekankan bahwa rasa nyeri akibat usus buntu saat hamil muncul di perut bagian atas, bukan sisi kanan bawah perut. Hal ini terjadi karena pada saat hamil, posisi usus terdorong lebih tinggi akibat adanya janin di rahim.

    Gejala lainnya adalah terasa sakit ketika buang air. Gejala usus buntu yang umum seperti demam dan diare jarang terjadi pada ibu hamil.

    Gejala usus buntu yang harus segera dibawa ke dokter

    Ivermectin adalah obat

    Usus buntu merupakan kondisi yang butuh penanganan dokter. Pasalnya, menurut National Health Service, usus buntu dapat menyebabkan komplikasi seperti peritonitis atau abses.

    Peritonitis menandakan bahwa usus buntu telah pecah, sehingga lapisan perut peritoneum mengalami infeksi oleh bakteri. Tanpa perawatan, organ yang terinfeksi bisa rusak.

    Tanda peritonitis berupa sakit perut parah, demam, denyut jantung berdetak cepat, napas cepat, dan pembengkakan pada perut.

    Bila komplikasinya berupa abses, maka akan muncul benjolan berisi nanah di usus buntu. Benjolan ini menandakan bahwa sistem imun mencoba melawan infeksi.

    Menurut dokter Ryan J. Brogan, DO pada situs Kids Health, dalam waktu 48 – 72 jam setelah gejala muncul, usus buntu bisa pecah dan memungkinkan terjadinya komplikasi.

    Guna menghindarinya, Anda harus segera mengunjungi dokter atau mencari bantuan medis. Terutama jika gejala usus buntu yang Anda alami terjadi secara tiba-tiba, memburuk, dan menyebar ke seluruh bagian perut, ini adalah tanda-tanda usus buntu pecah.

    Gejala yang perlu diwaspadai

    Gejala pertama biasanya yaitu rasa sakit yang samar di sekitar pusar. Kemudian rasa sakitnya bergerak ke arah sisi kanan tubuh, biasanya ke arah pinggul.

    Gejala lain yang muncul selama 24 jam berikutnya mungkin termasuk mual, muntah, demam, dan gelisah. Ada pula beberapa pasien yang mengalami perut bengkak, sakit punggung, atau sembelit.

    Untuk mengatasi penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan tindakan berupa operasi pengangkatan usus buntu.

    Pada kondisi yang ringan, Anda akan dirujuk untuk menjalani operasi laparoskopi apendektomi. Operasi dilakukan dengan memasukkan selang ke dalam perut untuk melihat dan mengangkat usus buntu.

    Sedangkan bila usus buntu sudah pecah atau infeksinya sudah menyebar, operasi apendektomi terbuka akan dilakukan. Selain mengangkat usus buntu, operasi ini juga melibatkan pembersihan pada rongga perut.

    Nantinya selama perawatan, pasien akan diberikan cairan dan antibiotik untuk usus buntu lewat pembuluh darah intravena. Beberapa pasien mungkin akan diresepkan obat pereda nyeri.

    Proses pemulihan dari operasi usus buntu akan memakan waktu beberapa hari, setelahnya baru pasien dibolehkan untuk pulang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 30/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan