3. Polip rektum atau usus
Pemeriksaan saluran cerna bawah seperti anoskopi sangat efektif untuk mendiagnosis polip kolorektal (usus besar dan rektum). Polip merupakan pertumbuhan jaringan yang tak normal. Meski umumnya bersifat jinak, polip dapat berkembang menjadi kanker.
4. Kanker kolorektal
Beberapa kasus polip pada rektum atau usus besar dapat berkembang menjadi kanker kolorektal (usus besar dan rektum). Kondisi ini ditandai dengan perubahan kebiasaan buang air besar, BAB berdarah, dan sakit perut berkepanjangan.
5. Kondisi lainnya
Anoscopy juga membantu dokter dalam menangani kondisi medis lain yang di antaranya yaitu:
- peradangan, pembengkakan, dan/atau iritasi di sekitar anus,
- pembentukan kantong berisi nanah (abses) pada rektum atau usus besar,
- adanya benda asing di dalam usus,
- buang air besar yang nyeri, serta
- rasa gatal berkepanjangan pada anus.
Risiko efek samping
Anoskopi merupakan prosedur sederhana yang tidak menimbulkan rasa sakit. Meski demikian, Anda mungkin merasakan tekanan, rasa tidak nyaman, atau perasaan ingin BAB ketika menjalani pemeriksaan ini.
Anda mungkin juga merasa seperti dicubit bila dokter melakukan prosedur biopsi. Pada pasien yang memiliki wasir, sangat lazim untuk terjadi perdarahan kecil saat dokter mengeluarkan anoskop. Akan tetapi, hal ini tidaklah berbahaya.
Prosedur anoskopi
Apa saja persiapan yang perlu Anda lakukan?
Anda perlu buang air besar dan buang air kecil sebelum menjalani anoskopi. Dokter mungkin akan memberi obat pencahar untuk membantu Anda mengosongkan perut. Langkah ini bertujuan agar Anda merasa nyaman selama pemeriksaan.
Apa yang terjadi selama pemeriksaan?
Pada saat pemeriksaan, Anda perlu mengganti pakaian dengan gaun medis. Dokter kemudian akan meminta Anda untuk berbaring di atas meja dengan posisi menyamping atau berlutut sambil menungging.
Dokter akan memeriksa apakah Anda memiliki wasir dengan cara memasukkan jarinya yang telah dilindungi sarung tangan dan pelumas. Selanjutnya, ia akan memasukkan anoskop yang telah dilapisi pelumas sedalam lima centimeter.
Selama melakukan anoskopi, dokter mungkin akan meminta Anda mengencangkan dan melemaskan otot anus seperti saat BAB. Hal ini akan mempermudah gerakan anoskop di dalam saluran pencernaan Anda.
Jika dokter menemukan jaringan yang mencurigakan, ia akan mengambil sampelnya dengan prosedur biopsi. Begitu pemeriksaan selesai dan dokter mendapatkan sampel yang dibutuhkan, ia akan mengeluarkan anoskop secara perlahan.
Anoskopi termasuk pemeriksaan sederhana yang dilakukan secara rawat jalan. Maka itu, Anda bisa segera pulang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Dokter akan menghubungi Anda begitu hasil pemeriksaan keluar.
Jika hasil anoskopi Anda normal, dokter mungkin hanya akan memantau kondisi Anda dalam kurun waktu tertentu. Namun, jika ditemukan tanda dari suatu penyakit, hasil tes ini akan membantu dokter menentukan jenis perawatan yang terbaik untuk Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar