backup og meta

7 Penyebab Demam Disertai Muntah dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Demam Disertai Muntah dan Cara Mengatasinya

Demam disertai muntah adalah kondisi medis yang sering kali menandakan infeksi atau peradangan dalam tubuh. Demam merupakan respons sistem kekebalan dalam melawan patogen. Sementara itu, muntah mengindikasikan gangguan pada sistem pencernaan.

Lantas, apa saja penyebab demam disertai muntah pada orang dewasa?

Daftar penyebab demam disertai muntah

Demam disertai muntah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus dan bakteri hingga keracunan makanan.

Penting untuk memahami penyebab dan penanganan yang tepat untuk kondisi ini sehingga mencegah komplikasi lebih lanjut.

Berikut ini berbagai penyebab demam disertai muntah yang perlu Anda ketahui.

1. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau dikenal sebagai muntaber adalah peradangan pada lambung dan usus yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Kondisi ini dapat memicu berbagai gejala, termasuk demam, muntah, diare, dan nyeri perut. Penyebab muntaber yang paling umum yaitu bakteri E.coli atau S.aureus.

Bakteri ini dapat menghasilkan racun yang merusak saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual dan muntah. 

Reaksi ini juga dapat disertai dengan demam sebagai respons tubuh terhadap keberadaan toksin.

2. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan atau faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala seperti sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan demam. Dalam beberapa kasus, radang tenggorokan juga dapat menyebabkan muntah.

Demam ini adalah mekanisme pertahanan alami yang membantu mempercepat proses penyembuhan.

Sementara itu, ketidaknyamanan pada tenggorokan bisa membuat seseorang merasa mual sehingga memicu muntah, terutama jika makanan atau cairan sulit ditelan.

3. Keracunan makanan

Keracunan makanan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, atau racun.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam dan muntah, sebagai reaksi tubuh terhadap benda asing.

Ketika patogen atau racun memasuki tubuh, sistem kekebalan merespons dengan meningkatkan suhu tubuh untuk membantu melawan infeksi, yang menyebabkan demam.

Patogen dari makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan peradangan pada dinding lambung sehingga memicu muntah.

4. Meningitis

komplikasi meningitis

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang dikenal sebagai meninges.

Kondisi ini menimbulkan sejumlah gejala, seperti mual, muntah, demam, leher kaki, sensitif terhadap cahaya, lesu, mengantuk, dan muncul bintik-bintik seperti ruam.

Infeksi ini menyebabkan peradangan yang dapat memengaruhi fungsi otak dan sumsum tulang belakang.

Sebagai respons terhadap infeksi, tubuh meningkatkan suhu untuk membantu melawan patogen yang mengakibatkan demam.

5. Apendisitis

Apendisitis terjadi ketika usus buntu mengalami peradangan, biasanya akibat penyumbatan oleh feses, infeksi, atau pembengkakan jaringan limfoid.

Peradangan ini menyebabkan iritasi dan nyeri di bagian perut kanan bawah, yang dapat memicu respons tubuh berupa muntah.

Ketika usus buntu terinfeksi, tubuh merespons dengan meningkatkan suhu untuk melawan infeksi sehingga menyebabkan demam. 

Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala lain dari apendisitis yaitu berupa sakit perut yang hilang timbul, kehilangan nafsu makan, dan mual.

6. Demam tifoid

Demam tifoid atau tipes merupakan penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi.

Kondisi ini biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri.

Gejala-gejala yang umum dialami meliputi demam tinggi yang berkepanjangan, sakit kepala, nyeri perut, lemas, muntah, dan kadang disertai dengan diare atau sembelit.

Dalam kasus yang parah, demam tifoid dapat menyebabkan kebingungan, hingga tidak dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitar.

7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika bakteri, biasanya E. coli, menginfeksi ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra.

ISK dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam dan muntah, terutama jika infeksi sudah menyebar atau menjadi lebih serius. 

Jika ISK tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis, yang merupakan infeksi ginjal yang lebih serius.

Pada kasus ini, demam tinggi dan muntah lebih sering terjadi karena infeksi sudah menyebar dan menyebabkan peradangan yang lebih luas.

Cara mengatasi demam disertai muntah

Cara mengatasi demam disertai muntah dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika demam tak kunjung turun dan muntah terus berlanjut.

Selain pengobatan berdasarkan kondisinya, demam dan muntah juga membutuhkan perawatan untuk mencegah dehidrasi.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan.

  • Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan demam.
  • Istirahat cukup membantu tubuh melawan infeksi yang mungkin menjadi penyebab demam.
  • Gunakan kompres air hangat di dahi atau tubuh untuk membantu menurunkan demam.
  • Hindari kompres air dingin karena bisa menyebabkan tubuh menggigil dan meningkatkan suhu tubuh lebih lanjut.
  • Jika demam menyebabkan ketidaknyamanan, Anda bisa minum obat penurun demam, seperti parasetamol atau ibuprofen, sesuai dengan petunjuk dosis yang aman.
  • Berikan makanan ringan dan mudah dicerna, seperti bubur, roti, atau pisang. Jangan memaksa makan jika masih merasa mual, fokus pada cairan terlebih dahulu.

Jika demam dan muntah berlangsung lebih dari 24 – 48 jam, atau disertai sakit kepala hebat, leher kaku, hingga nyeri perut yang parah, segera cari bantuan medis.

Dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan penanganan lebih lanjut sesuai dengan penyebab yang mendasari gejala.

Ringkasan

  • Demam disertai muntah merupakan gejala yang sering menandakan adanya infeksi atau gangguan dalam tubuh, seperti gastroenteritis, radang tenggorokan, keracunan makanan, meningitis, apendisitis, demam tifoid, atau infeksi saluran kemih (ISK).
  • Kondisi ini memerlukan perhatian khusus untuk mengidentifikasi penyebab dan menentukan langkah penanganan yang tepat guna mencegah komplikasi.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Viral gastroenteritis (stomach flu). (n.d.). Retrieved 17 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847

Pharyngitis. (2022). Retrieved 17 October 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/pharyngitis 

Symptoms of Food Poisoning. (n.d.). Retrieved 17 October 2024, from https://www.cdc.gov/food-safety/signs-symptoms/index.html

Meningitis: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. (2024). Retrieved 17 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14600-meningitis 

Appendicitis: Signs, Symptoms and Treatment. (2024). Retrieved 17 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8095-appendicitis#symptoms-and-causes 

Typhoid fever. (n.d.). Retrieved 17 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661 

Urinary Tract Infection (UTI). (2024). Retrieved 17 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections 

Mohd Yusof, A. M., Rahman, N. A. A., & Haque, M. (2018). Knowledge, Attitude, and Practice toward Food Poisoning among Food Handlers and Dietetic Students in a Public University in Malaysia. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 10(4), 232–239. https://doi.org/10.4103/JPBS.JPBS_141_18

Versi Terbaru

22/10/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Badan Panas tapi Tidak Demam? Ini Penyebabnya

8 Penyebab Batuk sampai Muntah dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 22/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan