Berdasarkan penelitian, garam tidak memberikan manfaat pada lambung karena bisa merusak lapisan perut dan menyebabkan terbentuknya luka (lesi).
Dalam jangka panjang, jika asupan garam tidak dibatasi, kondisinya akan semakin bertambah parah dan memicu pertumbuhan kanker di perut.
Tidak hanya pada lambung, konsumsi garam yang berlebihan juga bisa meningkatkan tekanan darah karena mengurangi fleksibilitas pembuluh darah yang ada di jantung.
Akibatnya, risiko penyakit jantung juga akan meningkat.
Nah, penerapan pengobatan tradisional ini jika diikuti oleh orang dengan hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit ginjal yang juga memiliki masalah lambung tentu tidak akan aman.
Bahan alami untuk atasi masalah lambung yang lebih aman

Sudah tahukan bahayanya konsumsi garam berlebihan saat gejala maag sedang kambuh?
Itulah sebabnya, sebelum Anda memercayai sebuah informasi, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan, harus dicari tahu kebenarannya lebih dahulu.
Walaupun penggunaan garam tidak dianjurkan, ada banyak bahan alami yang bisa Anda andalkan untuk membantu meredakan gejala maag.
Pertama, Anda bisa mengonsumsi makanan pribiotik yang mengandung bakteri baik untuk usus, seperti yoghurt atau kefir.
Kedua, bisa juga dengan mencampur minum teh hijau dengan madu manuka secara rutin.
Jika Anda memang tertarik untuk menerapkan pengobatan rumahan untuk mengatasi gejala maag yang mengganggu, baiknya konsutasikan lebih dahulu dengan dokter.
Terlebih, jika Anda memiliki penyakit penyerta, penggunaan tanaman herbal tertentu perlu diperhatikan.
Perlu diingatkan kembali bahwa lebih baik Anda mengutamakan pengobatan dokter jika memang kondisinya sudah parah.
Ini meliputi penggunaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup, seperti makan tepat waktu, menghindari makanan yang asam, pedas, dan tinggi lemak, serta berhenti merokok.
Jadi, pengobatan alami sebaiknya hanya diterapkan sebagai perawatan tambahan.
Kesimpulan
Pengobatan alami untuk mengatasi maag bisa saja tidak efektif. Jangan mudah memercayai informasi yang beredar karena bisa keliru dan malah memperparah penyakit. Selalu cek lebih dahulu kebenarannya, baik itu mencari tahu lewat artikel dari sumber tepercaya maupun konsultasi dengan dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar