backup og meta

6 Makanan untuk Lambung yang Luka, Plus Pantangannya

6 Makanan untuk Lambung yang Luka, Plus Pantangannya

Lambung yang terluka atau tukak lambung biasanya mengalami radang sehingga lebih sensitif. Untuk mempercepat penyembuhan luka, Anda perlu makanan tertentu. Lantas, apa saja makanan untuk lambung luka? 

Makanan untuk penderita tukak lambung

Berikut beberapa jenis makanan untuk lambung luka agar cepat sembuh dan meredakan gejala.

1. Makanan tinggi serat larut air

Beberapa jenis makanan tinggi serat larut air adalah apel, pir, wortel, dan bubur gandum.

Serat berguna untuk mengurangi asam empedu di lambung, mencegah naiknya tingkat keasaman cairan lambung, dan memperlambat pengosongan lambung.

Konsumsi makanan tinggi serat larut air akan mengurangi nyeri perut dan kembung. 

Selain itu, serat larut air dalam makanan bisa menjadi lapisan pelindung untuk dinding lambung yang luka. 

2. Makanan kaya vitamin A

makanan untuk penderita tukak lambung

Makanan untuk lambung luka yang kaya vitamin A di antaranya brokoli, wortel, ubi jalar, dan bayam.

Mengapa asupan tinggi vitamin A dianjurkan untuk pasien lambung luka? Vitamin ini meningkatkan jumlah lendir yang melindungi dinding lambung.

Diketahui, kadar lendir yang bermasalah bisa meningkatkan risiko pembentukan tukak di lambung.

3. Makanan tinggi probiotik

Makanan tinggi probiotik yang baik untuk penderita tukak lambung, yaitu yoghurt rendah lemak, tempe, dan miso.

Probiotik mengandung bakteri baik yang bisa mengurangi infeksi bakteri penyebab tukak lambung, yaitu Helicobacter pylori.

Selain itu, probiotik membantu mengurangi peradangan yang timbul akibat luka di lambung.

4. Asupan tinggi flavonoid

Flavonoid merupakan jenis antioksidan yang hanya ditemukan pada tumbuhan.

Beberapa makanan tinggi flavonoid, di antaranya wortel, brokoli, kacang polong, dan kedelai.

Senyawa ini membantu menghambat pertumbuhan H. pylori. Kandungan ini mengurangi peradangan di lambung dan meningkatkan kadar lapisan pelindung lambung.

Asupan flavonoid membantu mengurangi risiko kerusakan dinding lambung akibat obat antinyeri nonsteroid, seperti ibuprofen dan parasetamol.

Tidak heran bila makanan dengan flavonoid cocok untuk penderita tukak lambung.

5. Asupan kaya vitamin C

Makanan tinggi vitamin C yang baik untuk lambung luka, di antaranya brokoli, kol, paprika, dan kentang.

Asupan tinggi vitamin C membantu mengurangi risiko lambung berdarah akibat tukak lambung. Vitamin pun membantu mempercepat penyembuhan luka pada lambung.

Zat gizi ini juga membantu melawan bakteri H. pylori, penyebab infeksi di lambung.

6. Makanan yang mengandung sulforafana

Makanan untuk lambung bengkak sebaiknya mengandung sulforafana (sulforaphane), seperti brokoli, kol, kembang kol, selada air, dan sawi.

Senyawa ini bersifat antioksidan yang bisa mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel lambung dari radikal bebas penyebab luka.

Sebuah studi tahun 2009 dalam Cancer Prevention Research menunjukkan konsumsi setengah cangkir brokoli per hari selama 2 bulan mengurangi bakteri H. pylori di lambung.

Makanan yang harus dihindari ketika tukak lambung

Agar mempercepat penyembuhan, ada beberapa jenis makanan yang perlu dihindari. Apa saja itu?

1. Makanan tinggi lemak

Makanan tinggi lemak yang perlu dihindari pasien lambung luka, yaitu gorengan, susu full cream, dan santan.

Lemak bisa membuat lambung iritasi dan memperparah gejala tukak lambung. Selain itu, lemak dicerna lebih lama sehingga produksi cairan lambung meningkat.

2. Makanan pedas

Makanan untuk sakit perut akibat tukak lambung sebaiknya tidak terasa pedas. Untuk itu, Anda perlu menghindari cabai. 

Kandungan capsaicin pada makanan pedas memiliki efek mengiritasi dan membuat lambung terasa sakit.

3. Makanan dengan rasa asam

Beberapa makanan asam yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang diberi cuka dan buah-buahan jeruk, dan tomat.

Makanan asam bisa meningkatkan keasaman cairan lambung sehingga bisa menimbulkan iritasi.

4. Kopi dan alkohol

Selain makanan, ada minuman yang perlu dihindari tukak lambung, yaitu kopi.

Kandungan asam dan kafein pada kopi bisa meningkatkan cairan lambung sehingga lebih rentan iritasi.

Sementara itu, minuman beralkohol mengikis lapisan pelindung lambung. Akibatnya, lambung meradang dan lama-lama terluka, bahkan mengalami perdarahan.

5. Garam

Sebisa mungkin, hindari menambah garam terlalu banyak pada makanan untuk lambung luka. 

Garam bisa merusak lapisan dinding lambung sehingga terluka dan rentan terinfeksi bakteri H. pylori.

6. Cokelat hitam

Cokelat hitam juga sebaiknya dihindari saat lambung luka. Pasalnya, cokelat hitam mengandung kafein yang tinggi daripada jenis cokelat lainnya. 

Sama seperti kafein pada kopi, kafein pada cokelat hitam meningkatkan kadar cairan lambung sehingga bisa mengiritasi dinding lambung.

Selain itu, cokelat hitam juga tinggi lemak yang sulit dicerna lambung.

Kesimpulan

Konsumsi makanan yang tepat penting untuk mempercepat penyembuhan lambung yang luka. Namun, sebaiknya Anda tidak menjadikan makanan sebagai satu-satunya obat tukak lambung. Jika mendapatkan pengobatan dari dokter, tetap minum obat sesuai anjuran.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

VOMERO, N. D., & COLPO, E. (2014). Nutritional care in peptic ulcer. Arquivos Brasileiros de Cirurgia Digestiva : ABCD = Brazilian Archives of Digestive Surgery, 27(4), 298-302. https://doi.org/10.1590/S0102-67202014000400017

Diet for Ulcer Disease. (2022). Retrieved 6 December 2022, from https://badgut.org/information-centre/health-nutrition/diet-for-ulcer-disease/

Abboud, K. Y., da Luz, B. B., Dallazen, J. L., Werner, M. F. D. P., Cazarin, C. B. B., Maróstica Junior, M. R., Iacomini, M., & Cordeiro, L. M. (2019). Gastroprotective effect of soluble dietary fibres from yellow passion fruit (Passiflora edulis f. flavicarpa) peel against ethanol-induced ulcer in rats. Journal of Functional Foods, 54, 552-558. https://doi.org/10.1016/j.jff.2019.02.003

KHODER, G., AL-MENHALI, A. A., AL-YASSIR, F., & KARAM, S. M. (2016). Potential role of probiotics in the management of gastric ulcer. Experimental and Therapeutic Medicine, 12(1), 3-17. https://doi.org/10.3892/etm.2016.3293

Serafim, C., Araruna, M. E., Júnior, E. A., Diniz, M., Hiruma-Lima, C., & Batista, L. (2020). A Review of the Role of Flavonoids in Peptic Ulcer (2010–2020). Molecules, 25(22). https://doi.org/10.3390/molecules25225431

Aditi, A., & Graham, D. Y. (2012). Vitamin C, Gastritis, and Gastric Disease: a historical review and update. Digestive diseases and sciences, 57(10). https://doi.org/10.1007/s10620-012-2203-7

Yanaka, A. (2017). Role of Sulforaphane in Protection of Gastrointestinal Tract Against H. pylori and NSAID-Induced Oxidative Stress. Current Pharmaceutical Design, 23(27), 4066-4075. https://doi.org/10.2174/1381612823666170207103943

Yanaka A, Fahey JW, Fukumoto A, Nakayama M, Inoue S, Zhang S, Tauchi M, Suzuki H, Hyodo I, Yamamoto M. Dietary sulforaphane-rich broccoli sprouts reduce colonization and attenuate gastritis in Helicobacter pylori-infected mice and humans. Cancer Prev Res (Phila). 2009 Apr;2(4):353-60. https://doi.org/10.1158/1940-6207.capr-08-0192. PMID: 19349290.

Gastritis: Overview. Institute For Quality And Efficiency In Health Care (Iqwig). (2018). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310265/

Fattori, V., Hohmann, S. N., Rossaneis, A. C., & Pinho-Ribeiro, F. A. (2016). Capsaicin: Current Understanding of Its Mechanisms and Therapy of Pain and Other Pre-Clinical and Clinical Uses. Molecules, 21(7). https://doi.org/10.3390/molecules21070844

Fay, S., Fay, S., Gordon-Dseagu, V., Vlad, I., Allen, K., & Oldridge-Turner, K. et al. (2016). Salt: shaking up the link with stomach cancer – WCRF International. Retrieved 6 December 2022, from https://www.wcrf.org/salt-shaking-up-the-link-with-stomach-cancer/

Nehlig, A. (2013). The neuroprotective effects of cocoa flavanol and its influence on cognitive performance. British Journal of Clinical Pharmacology, 75(3), 716-727. https://doi.org/10.1111/j.1365-2125.2012.04378.x

Versi Terbaru

05/01/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Tips Mengobati Tukak Lambung yang Mengganggu

Tukak Lambung Kronis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 05/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan