Ketika asam lambung naik menyerang, penderitanya kerap mengalami gejala seperti dada terasa terbakar atau nyeri ulu hati. Kabar baiknya, minum madu disebut-sebut bisa membantu untuk mengurangi gejalanya. Benarkah demikian?
Sekilas mengenai refluks asam lambung
Refluks asam lambung merupakan sebuah gangguan pencernaan di mana asam lambung terdorong naik menuju kerongkongan.
Asam lambung merupakan senyawa dari organ lambung yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri dari makanan, memecah protein, serta merangsang kerja organ lain seperti usus dan pankreas untuk mencerna nutrisi.
Setiap harinya, asam lambung diproduksi sebanyak 3 – 4 liter. Asam lambung terdiri dari kalium klorida, natrium klorida, dan asam klorida.
Sebenarnya, asam lambung bersifat korosif sehingga bisa berisiko merusak lapisan pelindung lambung. Namun, lambung manusia memiliki lendir yang menutupi dinding sehingga lambung tetap terlindungi dari asam klorida.
Ketika jumlah asam terlalu banyak, ini akan menyebabkan gangguan dan membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Bila terjadi, akan timbul gejala asam lambung seperti nyeri dada, nyeri ulu hati, sensasi terbakar (heartburn), hingga sesak napas.
Benarkah madu bisa digunakan untuk mengurangi asam lambung?
Naiknya asam lambung memang terasa menyiksa. Untungnya, banyak metode penanganan atau obat yang bisa digunakan untuk mengatasinya. Dalam hal ini, madu dikenal sebagai salah satu obat maag alami yang bisa membantu mengurangi gejalanya.
Untuk menggunakannya, madu bisa langsung diminum atau dicampur ke dalam minuman sebagai pemanis teh atau larutan jahe.
Madu sendiri sebenarnya sudah digunakan sejak beribu tahun lamanya sebagai pengobatan untuk berbagai masalah kesehatan. Hal ini dipercaya karena adanya komponen dalam madu yang bersifat antibakteri.
Bahan makanan satu ini juga kaya akan antioksidan yang bisa membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas pemicu penyakit kronis.