backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Minum Susu Basi, Apa yang Harus Dilakukan Setelahnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/01/2022

    Minum Susu Basi, Apa yang Harus Dilakukan Setelahnya?

    Susu dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Minuman satu ini memiliki banyak bermanfaat dalam menambah energi dan mengoptimalkan pertumbuhan. Namun susu merupakan produk yang cepat basi sehingga kita perlu memastikan tanggal kedaluwarsanya. Jika kita telanjur minum susu basi apakah berbahaya?

    Tanda-tanda susu yang Anda minum sudah basi

    Bila Anda adalah salah satu penggemar susu, Anda pasti mengenal berbagai macam jenis susu yang dijual di pasaran. Ada susu yang berbentuk cair dalam kemasan kotak atau pun susu bubuk. Sementara kental manis tak lagi diakui sebagai susu karena kandungan gulanya yang terlalu tinggi.

    Tak hanya susu sapi, kita juga bisa menemukan susu kedelai hingga susu kacang almond yang berasal dari nabati. Masing-masing jenis susu tersebut memiliki kandungan gizi yang berbeda, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan.

    Kebanyakan susu yang dijual di pasaran adalah susu yang telah dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses memanaskan susu yang bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit seperti E.coli, Listeria, dan Salmonella.

    Sayangnya, pasteurisasi tidak akan membunuh semua bakteri. Beberapa bakteri masih akan tetap tinggal. Nah, kandungan gula (laktosa) yang ada pada susu bisa membuat bakteri tersebut tumbuh dan berkembang biak, sehingga menyebabkan pembusukan.

    Ketika pembusukan susu mulai terjadi, perlahan akan muncul bau tengik. Aroma ini semakin kuat seiring waktu. Rasa manis alami dari susu juga berganti menjadi asam.

    Pembusukan mengubah tekstur dan warna susu. Susu yang sudah basi berwarna kuning dengan tekstur  berlendir dan lebih kental.

    Meski belum memasuki tanggal kedaluwarsa, susu bisa lebih cepat basi bila Anda tidak menutup segel rapat-rapat, menyimpannya di tempat bersuhu tinggi, atau membiarkan susu terpapar cahaya terlalu lama.

    Apa yang terjadi setelah minum susu basi?

    susu pelangsing

    Walau rasanya sudah tidak enak, sedikit tegukan susu basi tidak menimbulkan gejala. Susu basi baru akan menyebabkan gangguan pencernaan bila Anda minum dalam jumlah yang besar.

    Beberapa gejalanya meliputi kram perut, muntah, diare, hingga demam. Gejala keracunan makanan ini bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari. Kebanyakan kasus keracunan akibat susu basi tidak menimbulkan gejala jangka panjang.

    Keparahan gejala ini tergantung dengan kondisi tubuh masing-masing. Ketahanan tubuh setiap orang berbeda-beda. Pada beberapa kasus, ada orang yang mengalami gejala keracunan walau hanya minum setenggak kecil susu basi.

    Apa yang harus dilakukan setelah minum susu basi?

    Sebenarnya keracunan susu basi bisa Anda tangani sendiri jika masih dalam tahap ringan. Berikut adalah langkah-langkah yang penting Anda lakukan.

    1. Isi kembali cairan yang hilang

    Gejala muntah yang Anda alami saat keracunan membuat banyak cairan keluar dari tubuh. Oleh karena itu, isi kembali cairan yang hilang dengan minum air putih atau minuman elektrolit.

    2. Kembalikan energi yang hilang

    Konsumsi jus buah dan air kelapa bisa mengembalikan karbohidrat kemudian mengubahnya menjadi energi, untuk membantu mencegah badan lemas tak bertenaga.

    3. Hindari minuman yang mengandung kafein

    Kafein bisa memperparah iritasi pada saluran pencernaan saat Anda mengalami keracunan susu basi. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi teh tanpa kafein, seperti teh herbal yang mengadung chamomile (kamomil), jahe, atau daun mint guna menenangkan perut Anda yang sakit.

    4. Minum obat sesuai resep dokter

    Obat dengan kandungan imodium dan pepto-bismol, mampu membantu meringankan diare dan menekan mual. Namun, sebaiknya Anda minta saran dokter sebelum mengonsumsi obat jenis ini, karena saat keracunan biasanya tubuh mengeluarkan zat racun melalui muntah dan diare.

    Pada intinya, jika keracunan yang Anda alami masih dalam taraf ringan, Anda bisa melakukan pertolongan pertama untuk meredakan gejala yang muncul.

    Namun ketika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda yang parah, misalnya dehidrasi serius atau diare parah, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang efektif.

    Beberapa kasus keracunan yang parah memerlukan pemberian cairan tambahan melalui infus. Bahkan ketika tubuh Anda tidak kunjung pulih atau keadaan semakin parah, dibutuhkan rawat inap untuk penyembuhannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan