Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, bahkan hanya untuk beberapa hari saja, dapat memicu penumpukan lemak di hati, yang disebut penyakit perlemakan hati. Penyakit perlemakan hati hampir tidak menimbullkan gejala, tetapi ini merupakan tanda bahwa konsumsi alkohol Anda berada pada tingkat yang berbahaya. Efek buruk dari perlemakan hati dan hepatitis alkoholik stadium awal bisa dibatalkan jika Anda berhenti minum alkohol. Namun, kerusakan dari hepatitis alkoholik dan sirosis yang parah bersifat permanen, dan dapat menyebabkan komplikasi atau bahkan kematian.
Minum minuman keras bisa memperburuk gejala hepatitis
Secara keseluruhan, konsumsi alkohol merupakan risiko besar bagi penderita infeksi HCV. Dokter menyatakan bahwa konsumsi alkohol harian yang lebih dari 50 gram (sekitar 3,5 gelas per hari) meningkatkan risiko penderita hepatitis terhadap fibrosis dan sirosis parah, serta memburuknya gejala hepatitis seperti perkembangan kerusakan hati tingkat lanjut. Namun demikian, asupan alkohol dalam jumlah kecil pun juga bisa meningkatkan risiko Anda terhadap kerusakan hati dan penyakit hati stadium lanjut.
Minum alkohol bisa mengganggu efektivitas pengobatan hepatitis
Interferon adalah pilihan obat hepatitis yang umum diresepkan dokter, bertujuan untuk mengurangi risiko Anda mengembangkan penyakit hati. Namun, asupan alkohol berlebih akan melawan efek terapi interferon. Perlu diketahui bahwa efek samping dari terapi interferon itu sendiri berpotensi membuat gejala hepatitis menjadi sangat sulit untuk diatasi, bahkan pada pasien yang tidak mengonsumsi alkohol sekalipun.
Selain itu, pengobatan yang kompleks sulit diterima oleh tubuh orang yang merupakan peminum berat. Alkohol juga bisa mengurangi manfaat dari obat-obatan untuk melawan HCV. Menghindari alkohol adalah satu langkah yang bisa Anda ambil untuk memperbaiki kesehatan jangka panjang jika Anda menderita hepatitis C.
Timbulnya sirosis sebagai akibat kebanyakan menenggak alkohol meningkatkan risiko kanker hati pada pasien HCV
Asupan alkohol dalam jumlah besar jelas berkaitan dengan sirosis, baik itu hanya konsumsi alkohol atau dalam kombinasinya dengan infeksi HCV. Sirosis adalah kerusakan hati tingkat lanjut yang telah terbukti menjadi faktor risiko utama untuk hepatoma, alias kanker hati. Maka dari itu, alkohol jelas berkaitan dengan HCV dalam menyebabkan sirosis.
Mengingat dampak buruk alkohol terhadap perkembangan gejala hepatitis, sudah seharusnya pengidap infeksi HCV mulai menahan diri untuk minum alkohol.