Pemeriksaan bilirubin merupakan prosedur untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah. Pemeriksaan ini diperlukan jika tubuh sulit mengolah zat ini atau jika salurannya tersumbat. Berapa kadar yang normal? Simak penjelasan mengenai pemeriksaannya.
Apa itu pemeriksaan bilirubin?
Pemeriksaan bilirubin merupakan tes medis yang digunakan untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah, yang dapat memberikan petunjuk mengenai kesehatan hati dan sistem pencernaan seseorang.
Bilirubin adalah zat atau pigmen berwarna kuning kecokelatan yang ditemukan di empedu yang berasal dari pemecahan sel darah merah dan eritroid yang rusak.
Setiap harinya, tubuh akan memproduksi 4 mg/kg bilirubin.
Sebagian besar pigmen ini dikeluarkan dari tubuh melalui feses dan memberikan warna normal pada feses. Sebagian lain akan beredar pada aliran darah dalam dua bentuk, yakni sebagai berikut.
1. Bilirubin tidak langsung
Bilirubin tidak langsung atau tidak terkonjugasi adalah bentuk senyawa yang tidak dapat larut di dalam air.
Nantinya, zat ini akan beredar melalui aliran darah menuju organ hati dan berubah menjadi bentuk yang dapat larut.
2. Bilirubin langsung
Setelah sampai di hati, zat ini akan berubah menjadi senyawa yang terkonjugasi, alias dapat larut di dalam air.
Senyawa ini kemudian keluar dari hati, usus, dan kembali menjadi zat yang tak terkonjugasi dalam perjalanan sebelum disekresikan tubuh.
Kadar bilirubin normal
Kadar bilirubin yang termasuk normal pada orang dewasa adalah 0,1 – 1,2 mg/dL atau 1,71 – 20,5 µmol/L.
Bila melebihi angka tersebut, ada kemungkinan Anda mengalami gangguan pada hati atau saluran empedu.
Itu sebabnya, dibutuhkan pemeriksaan khusus untuk mengetahui apakah angka tersebut melebihi batas normal atau tidak sehingga bisa mendapatkan penanganan langsung.
Penyebab bilirubin tinggi
Berikut ini beberapa penyebab kadar bilirubin tinggi melebihi angka normalnya.
1. Batu empedu
Pembentukan batu empedu terjadi ketika senyawa seperti bilirubin dan kolesterol mengeras di kantung empedu.
Batu empedu juga dapat terbentuk ketika tubuh telah memproduksi terlalu banyak senyawa tersebut. Hal ini dapat terjadi bila kondisi hati menghasilkan terlalu banyak kolesterol.
Akibatnya, zat berwarna cokelat kekuningan ini menumpuk dan menyumbat kantung empedu sehingga tidak dapat mengalir dengan baik.
2. Gangguan fungsi hati
Kadar yang tinggi ternyata juga bisa menandakan adanya gangguan fungsi hati atau penyakit liver.
Penumpukan zat yang juga dapat keluar dari urine ini terjadi akibat fungsi hati tidak bekerja dengan normal.
Alhasil, zat beracun ini tidak dapat dikeluarkan dan diproses dari aliran darah tubuh. Ada beberapa penyakit liver yang menjadi penyebab kadar senyawa pewarna feses ini meningkat, meliputi:
3. Sindrom Gilbert
Orang yang menderita sindrom Gilbert biasanya mengalami peningkatan kadar bilirubin atau hiperbilirubinemia.
Hal ini terjadi akibat penurunan kadar enzim hati yang diperlukan untuk menghilangkan zat tersebut.
Beberapa orang yang mengalami penyakit ini tidak merasakan gejala. Namun, tidak sedikit pula yang memiliki ciri berupa kulit yang menguning.
4. Gangguan sel darah merah
Kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel darah merah, seperti anemia hemolitik, juga bisa menjadi penyebab bilirubin tinggi.
Kerusakan pada sel darah merah membuat tubuh membuang terlalu banyak sel darah merah.
Bila terjadi pada bayi, kondisi ini disebut sebagai eritroblastosis fetalis.
5. Pengaruh dari obat-obatan tertentu
Selain kondisi kesehatan, peningkatan senyawa ini dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan seperti:
Prosedur pemeriksaan bilirubin
Berikut ini tahapan cek bilirubin mulai dari persiapan hingga prosedur dilakukan.
1. Persiapan
Sebelum menjalani pemeriksaan, Anda akan diminta untuk tidak makan atau minum selama 4 jam.
Dokter juga akan meminta Anda untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi kadar senyawa ini.
Beritahukan pada dokter bila Anda memiliki kondisi:
- sedang mengonsumsi obat-obatan,
- alergi terhadap obat-obatan,
- riwayat gangguan darah atau mengonsumsi pengencer darah, serta
- sedang hamil.
2. Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan menggunakan sampel darah.
Darah Anda akan diambil melalui jarum kecil yang dimasukkan ke pembuluh vena pada lengan dan disimpan dalam tabung uji.
Setelah itu, lengan akan diperban selama 10 – 20 menit. Hindari menggunakan lengan yang disuntik untuk mengangkat barang setelah menjalani tes.
Anda mungkin akan merasakan sedikit sakit saat jarum disuntikkan ke lengan. Pada kasus yang jarang terjadi, vena akan membengkak setelah darah diambil.
3. Tes dengan heel stick
Selain sampel darah, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan dengan heel stick. Hanya saja, metode ini lebih sering dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin pada bayi.
Prosedur ini nantinya akan mengumpulkan sampel darah yang dikumpulkan dari tumit bayi dengan langkah meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Kulit tumit dibersihkan dengan alkohol dan ditusuk dengan pisau bedah.
- Beberapa tetes darah akan dikumpulkan dalam tabung.
- Setelah darah terkumpul, area yang ditusuk akan ditutupi dengan kain kasa.
- Kemudian, tumit bayi akan dibalut dengan perban.
Beberapa rumah sakit kini juga menggunakan alat pengukur yang disebut transkutan.
Transkutan adalah alat yang dipakai untuk memeriksa kadar senyawa berwarna jingga kecokelatan ini pada bayi baru lahir.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai kondisi Anda.
Ringkasan
- Pemeriksaan bilirubin mengukur kadar bilirubin dalam darah untuk memeriksa kesehatan hati dan saluran empedu.
- Kadar normal bilirubin adalah 0,1 – 1,2 mg/dL.
- Kadar tinggi bisa menandakan masalah hati, batu empedu, atau gangguan sel darah merah.
- Tes dilakukan dengan sampel darah atau menggunakan heel stick atau alat transkutan.
[embed-health-tool-bmr]