Cara kerja tempe mengatasi diare
Proses fermentasi dalam pembuatan tempe juga menghasilkan karbohidrat. Kandungan tempe inilah yang bisa membantu melawan infeksi bakteri E.coli penyebab diare.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, E.coli akan menempel pada permukaan usus yang memiliki struktur karbohidrat.
Struktur karbohidrat tempe serupa dengan karbohidrat pada permukaan usus. Hal ini bisa mengelabui bakteri E.coli yang terdapat di usus.
Alih-alih menempel pada permukaan usus, bakteri penyebab diare ini malah melekat pada karbohidrat tempe.
Dengan demikian, bakteri tidak dapat melepaskan racun yang membahayakan usus dan lebih mudah dikeluarkan melalui sistem pencernaan.
Selain itu, ada juga temuan lain, dalam Journal of Health Science and Prevention (2019), mengenai manfaat konsumsi tempe dalam pengobatan diare.
Studi tersebut memperlihatkan pemberian biskuit tempe dan madu selama dua hari berturut-turut mengurangi frekuensi BAB pada anak yang mengalami diare.
Meski demikian, penelitian terhadap manfaat tempe untuk diare masih tergolong terbatas dan membutuhkan studi lanjutan.
Cara mengonsumsi tempe untuk diare

Dari temuan yang ada, kandungan tempe berpotensi mengatasi diare. Meski begitu, peneliti masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Jika ingin memperoleh khasiat dari tempe untuk diare ini, Anda bisa mencoba cara konsumsi berikut ini.
- Tempe dimasak bersama nasi menjadi bubur dengan tambahan bumbu sesuai selera.
- Konsumsi tempe kukus dengan sup sayur hangat.
- Membuat biskuit tempe dengan campuran madu.
Perlu diketahui, konsumsi tempe atau olahannya tidak diperbolehkan untuk anak berusia di bawah 6 bulan.
Namun, mengonsumsi tempe tentu bukan satu-satunya pengobatan di rumah untuk mengatasi diare.
Saat mengalami diare, Anda juga akan berisiko kehilangan banyak cairan atau dehidrasi, sehingga perlu mengonsumsi cairan elektrolit.
Berikut beberapa langkah pertolongan pertama pada diare yang bisa Anda lakukan.
- Minum cairan elektrolit atau oralit yang tersedia di apotek atau dari larutan gula dan garam.
- Mengonsumsi sumber probiotik, misalnya suplemen probiotik atau tempe.
- Makan makanan sehat rendah serat untuk meringan kerja usus sementara waktu.
- Hindari makanan yang memperparah diare, seperti makanan pedas, alkohol, atau santan.
- Minum obat diare di apotek.
Kapan perlu pergi ke dokter?
Segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila gejala diare semakin parah, antara lain:
- nyeri pada perut,
- muntah,
- demam, atau
- mengalami tanda-tanda dehidrasi.
Selain itu, bila diare pada anak tidak kunjung membaik dalam 2 – 4 hari, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik sebagai penanganan diare yang disebabkan oleh bakteri E.coli.
Kesimpulan
Tempe bisa jadi pilihan makanan yang baik untuk atasi diare akibat bakteri pada anak dan orang dewasa. Khasiat ini berasal dari kandungan karbohidrat tempe yang bisa menghentikan pelepasan racun bakteri di dalam usus. Meski begitu, Anda sebaiknya tidak mengandalkan tempe sebagai satu-satunya cara mengatasi diare.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar