Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang bisa dialami oleh siapa saja. Anda bisa minum obat apotek atau obat alami untuk atasi diare. Salah satu cara alami yang diketahui bermanfaat untuk mengobati diare adalah makan tempe. Cari tahu lebih lanjut dalam ulasan berikut.
Apakah tempe bisa mengatasi diare?
Pada orang dewasa, gejala gangguan sistem pencernaan seperti diare biasanya akan lebih ringan dan pemulihannya pun lebih cepat.
Namun, bukan berarti Anda bisa menyepelekan diare, apalagi yang disebabkan oleh infeksi bakteri E.coli.
Pada kasus diare akibat infeksi, gejala yang dialami bisa lebih berat, misalnya feses bercampur darah, nyeri perut hebat, muntah-muntah, hingga dehidrasi,
Infeksi bakteri jahat memang bisa mengacaukan proses pencernaan di usus halus.
Ketika bakteri E.coli masuk ke dalam usus, bakteri ini akan menempel pada permukaan usus yang memiliki struktur berupa karbohidrat.
Bakteri yang berhasil melekat pada permukaan usus akan melepaskan racun.
Racun inilah yang dapat merusak usus dan mengganggu sistem pencernaan yang mengakibatkan diare.
Nah, makanan sehari-hari yang biasa Anda konsumsi, yakni tempe, ternyata mengandung enzim dan senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri.
Dengan kata lain, konsumsi tempe dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare di usus.
Lebih jauh, berikut adalah pembahasan mengenai kandunga tempe yang bersifat antibakteri.
Kandungan tempe yang bermanfaat untuk diare
Tempe berasal dari kacang-kacangan (kedelai) yang difermentasi dengan enzim jamur Rhizopus.
Dari proses fermentasi ini, tempe memiliki banyak zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan seperti berikut.
- Serat larut.
- Karbohidrat.
- Asam lemak omega 3 polyunsaturated.
- Asam linoleat.
- Vitamin dan mineral.
- Protein.
- Peptida.
- Asam amino seperti phospholipid.
Pada tempe, terdapat juga probiotik yaitu bakteri baik yang mendukung fungsi pencernaan dan kekebalan tubuh.
Serat dalam tempe juga bisa menjadi prebiotik atau makanan bagi bakteri usus, sehingga membantu menjaga kesehatan usus selama proses pencernaan.
Tak heran bila tempe disebut-sebut dapat membantu mengatasi masalah diare.
Cara kerja tempe mengatasi diare
Proses fermentasi dalam pembuatan tempe juga menghasilkan karbohidrat. Kandungan tempe inilah yang bisa membantu melawan infeksi bakteri E.coli penyebab diare.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, E.coli akan menempel pada permukaan usus yang memiliki struktur karbohidrat.
Struktur karbohidrat tempe serupa dengan karbohidrat pada permukaan usus. Hal ini bisa mengelabui bakteri E.coli yang terdapat di usus.
Alih-alih menempel pada permukaan usus, bakteri penyebab diare ini malah melekat pada karbohidrat tempe.
Dengan demikian, bakteri tidak dapat melepaskan racun yang membahayakan usus dan lebih mudah dikeluarkan melalui sistem pencernaan.
Selain itu, ada juga temuan lain, dalam Journal of Health Science and Prevention (2019), mengenai manfaat konsumsi tempe dalam pengobatan diare.
Studi tersebut memperlihatkan pemberian biskuit tempe dan madu selama dua hari berturut-turut mengurangi frekuensi BAB pada anak yang mengalami diare.
Meski demikian, penelitian terhadap manfaat tempe untuk diare masih tergolong terbatas dan membutuhkan studi lanjutan.
Cara mengonsumsi tempe untuk diare
Dari temuan yang ada, kandungan tempe berpotensi mengatasi diare. Meski begitu, peneliti masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Jika ingin memperoleh khasiat dari tempe untuk diare ini, Anda bisa mencoba cara konsumsi berikut ini.
- Tempe dimasak bersama nasi menjadi bubur dengan tambahan bumbu sesuai selera.
- Konsumsi tempe kukus dengan sup sayur hangat.
- Membuat biskuit tempe dengan campuran madu.
Perlu diketahui, konsumsi tempe atau olahannya tidak diperbolehkan untuk anak berusia di bawah 6 bulan.
Namun, mengonsumsi tempe tentu bukan satu-satunya pengobatan di rumah untuk mengatasi diare.
Saat mengalami diare, Anda juga akan berisiko kehilangan banyak cairan atau dehidrasi, sehingga perlu mengonsumsi cairan elektrolit.
Berikut beberapa langkah pertolongan pertama pada diare yang bisa Anda lakukan.
- Minum cairan elektrolit atau oralit yang tersedia di apotek atau dari larutan gula dan garam.
- Mengonsumsi sumber probiotik, misalnya suplemen probiotik atau tempe.
- Makan makanan sehat rendah serat untuk meringan kerja usus sementara waktu.
- Hindari makanan yang memperparah diare, seperti makanan pedas, alkohol, atau santan.
- Minum obat diare di apotek.
Kapan perlu pergi ke dokter?
Segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila gejala diare semakin parah, antara lain:
- nyeri pada perut,
- muntah,
- demam, atau
- mengalami tanda-tanda dehidrasi.
Selain itu, bila diare pada anak tidak kunjung membaik dalam 2 – 4 hari, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik sebagai penanganan diare yang disebabkan oleh bakteri E.coli.
Kesimpulan
Tempe bisa jadi pilihan makanan yang baik untuk atasi diare akibat bakteri pada anak dan orang dewasa. Khasiat ini berasal dari kandungan karbohidrat tempe yang bisa menghentikan pelepasan racun bakteri di dalam usus. Meski begitu, Anda sebaiknya tidak mengandalkan tempe sebagai satu-satunya cara mengatasi diare.