Secara tradisional, masyarakat sering menggunakan daun jambu biji untuk meredakan diare. Biasanya daun direbus hingga mengeluarkan ekstrak, lalu airnya diminum. Lantas, apakah daun jambu biji benar-benar efektif untuk meredakan buang air besar berlebihan?
Apakah benar daun jambu biji bisa mengobati diare?
Ya, daun jambu biji dapat membantu mengatasi diare meskipun efeknya lebih sebagai pengobatan pelengkap daripada pengobatan utama.
Daun jambu biji mengandung senyawa seperti tanin, flavonoid, dan fitokimia lain yang memiliki sifat antimikroba.
Kandungan tersebut membantu melawan bakteri atau virus penyebab diare, seperti Escherichia coli atau Salmonella.
Khasiat ini tertulis dalam salah satu penelitian pada jurnal Journal of Research in Community Services, berikut penjelasannya.
1. Kandungan serat tinggi
Daun jambu biji kaya akan serat yang dapat membantu meningkatkan volume feses dan memperbaiki konsistensinya.
Hal ini membantu mengurangi gejala diare berupa frekuensi buang air besar yang berlebihan.
Selain itu, serat membantu melancarkan pencernaan dan mempercepat pergerakan makanan di dalam usus.
2. Sifat antimikroba
Daun jambu biji punya manfaat untuk diare berkat sifat antimikroba yang membantu melawan infeksi penyebab diare.
Kandungan asam askorbat (vitamin C) dan fitokimia lainnya dalam daun jambu biji efektif melawan pertumbuhan bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi pencernaan.
Selain itu, senyawa-senyawa ini berkontribusi dalam memperkuat sistem imun tubuh sehingga membantu proses pemulihan lebih cepat.
3. Efek antidiare
Kandungan tanin dalam daun jambu biji memiliki efek antidiare.
Tanin bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada saluran pencernaan sehingga mengurangi peradangan dan mencegah penyerapan air yang berlebihan di usus.
Selain itu, sifat astringen yang dimiliki daun jambu biji membantu mengencangkan jaringan usus yang dapat memperlambat gerakan usus berlebihan dan memperbaiki konsistensi feses.
4. Sumber elektrolit
Daun jambu biji juga mengandung elektrolit penting seperti kalium, magnesium, dan natrium.
Elektrolit ini membantu menggantikan cairan dan mineral yang hilang akibat BAB terus-menerus. Hal ini bisa menjaga keseimbangan cairan tubuh selama diare.
Mineral ini juga dapat membantu mencegah dehidrasi yang sering terjadi selama diare, mendukung fungsi tubuh tetap optimal, dan mempercepat proses pemulihan.
Cara konsumsi daun jambu biji untuk diare
Untuk mengatasi diare di rumah, daun jambu biji dapat dikonsumsi dengan cara berikut.
- Ambil 5 – 7 lembar daun jambu biji segar, cuci hingga bersih.
- Rebus daun tersebut dalam 2 – 3 gelas air hingga mendidih, lalu biarkan airnya menyusut menjadi sekitar 1 – 1,5 gelas.
- Saring rebusan tersebut dan biarkan hangat.
- Minum 2 – 3 kali sehari hingga diare mereda.
Anda bisa menambahkan madu, lemon, atau stevia untuk mengurangi rasa kesat dalam teh daun jambu biji.
Daun jambu biji juga bisa dikonsumsi langsung dengan cara berikut.
- Ambil 3 – 5 lembar daun jambu biji muda yang masih segar.
- Cuci hingga bersih dengan air mengalir.
- Kunyah daun tersebut hingga halus, kemudian telan. Bisa dibantu dengan sedikit air hangat untuk menelan.
- Konsumsi 1 – 2 kali sehari.
Anda juga bisa mengonsumsi ekstrak daun jambu biji yang dijual di pasaran.
Biasanya obat diare ini sudah tersedia dalam bentuk kapsul atau cairan yang tersedia di apotek atau toko herbal.
Perlu diingat, Anda harus memastikan daun jambu biji yang digunakan bersih untuk menghindari kontaminasi.
Jangan mengonsumsi daun secara berlebihan karena dapat menyebabkan sembelit.
Konsultasikan dengan dokter jika diare berlangsung lebih dari 2 hari atau disertai gejala lain seperti demam tinggi atau BAB berdarah.
Ringkasan
- Daun jambu biji bisa meredakan diare, tetapi hanya digunakan sebagai pengobatan penunjang. Senyawa di dalam buah ini efektif melawan bakteri atau virus penyebab diare.
- Kandungan serat dalam daun jambu biji dapat membantu memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekuensi BAB.
- Untuk mengatasi diare, daun jambu biji bisa direbus atau dikunyah langsung. Namun, penggunaannya sebaiknya tidak berlebihan.
[embed-health-tool-bmr]