backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Kunci Utama Melatih Kesabaran Anak Sejak Dini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/02/2023

    5 Kunci Utama Melatih Kesabaran Anak Sejak Dini

    Menanamkan sifat sabar sejak dini memang tidak mudah. Terlebih lagi bagi anak-anak yang mungkin belum mengerti dan memahami kapan dirinya perlu sabar. Itu sebabnya, penting bagi para orangtua untuk melatih kesabaran anak sejak dini.

    Pentingnya melatih kesabaran anak

    Baik menunggu suatu antrian, menunggu hadiah ulang tahunnya boleh dibuka, hingga menunggu kapan ia bisa bermain dengan teman, adalah hal yang umumnya sangat sulit dilakukan oleh anak-anak.

    Ambil contohnya saat sedang menunggu antrian bersama si Kecil, ia mungkin merasa bosan sehingga mengalami tantrum.

    Hal ini bisa saja membuat Anda merasa sungkan dengan orang-orang yang ada di sekitar sehingga Anda sendiri justru kesal dan marah.

    Agar tidak marah saat mendisiplinkan anak, Anda bisa belajar cara melatih kesabaran anak. Tujuannya, tentu agar anak dapat mengembangkan rasa toleransinya dan lebih bersabar.

    Jadi, nantinya anak tak akan mudah bertindak gegabah ketika menghadapi hal sulit di masa depan.

    Tips melatih kesabaran anak

    tantrum pada anak yang berbahaya

    Lalu, bagaimana cara melatih kesabaran anak? simak penjelasan berikut ini.

    1. Jelaskan arti kesabaran pada anak

    Biasanya, akan lebih sulit bagi anak untuk bisa melatih kesabaran jika ia tidak mengerti apa arti kesabaran itu sendiri.

    Oleh sebab itu, pertama-tama, ada baiknya Anda menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kesabaran.

    Anda bisa mulai dengan menanyakan langsung pada anak apa yang ia ketahui tentang kesabaran. Dari sana, Anda dapat menambahkan yang belum anak ketahui atau membenarkan yang salah.

    Sebagai contoh, Anda bisa menanyakan pertanyaan seperti, “Adik tahu apa arti sabar?”, “Menurut adik, bersikap sabar penting atau tidak?” atau “Adik paling susah sabar saat sedang apa?

    Jika anak belum memahami sepenuhnya apa arti sabar, Anda bisa menjelaskan dengan memberikan contoh kegiatan pada anak saat ia harus bisa sabar.

    2. Bicarakan apa hal yang bisa membuat anak tidak sabar

    Dibandingkan dengan langsung meminta anak untuk latihan bersabar, Anda bisa bicarakan terlebih dahulu apa yang sering kali membuat anak merasa tidak sabar.

    Dengan mengetahui apa yang bisa memicu anak marah dan tidak sabar, Anda bisa tahu lebih mudah bagaimana cara yang tepat mengajarkan anak untuk tidak mudah marah

    3. Ajarkan anak untuk latihan menunggu

    Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus. Anda bisa mulai kenalkan hal ini sejak ia berusia balita.

    Sebenarnya, cara melatih kesabaran anak cukup mudah, yakni dengan memberikan kesempatan pada anak Anda untuk berlatih sabar dan menunggu.

    Dilansir dari The Greater Good Science Center at the University of California, Anda bisa menyesuikan cara melatih kesabaran dengan usia anak, yaitu sebagai berikut.

    Anak di bawah 4 tahun

    Untuk anak usia dini di bawah 4 tahun, Anda harus bisa lebih tegas dalam menentukan kapan anak harus bersabar.

    Tetapkan aturan, seperti “Adik sabar sebentar dulu, ya. Tolong jangan berisik saat Ibu sedang menelepon.” Intinya, buat sejelas mungkin apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak.

    Anak berusia 4 tahun

    Pada anak berusia sekitar 4 tahun, Anda bisa coba mengalihkan perhatian anak saat ia harus menunggu.

    Misalnya, selama menunggu, Anda bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas seru, seperti bermain puzzle, mewarnai, atau membaca buku.

    Anak berusia 5 tahun

    Untuk melatih kesabaran, anak yang memasuki usia 5 tahun umumnya sudah bisa mengerti saat diberikan penjelasan, bukan dengan aturan.

    Biasanya, anak juga bisa terlatih dengan sendirinya untuk mengalihkan perhatian dengan sikap sederhana dari orangtuanya.

    Misalnya, orangtua sering mengatakan, “Tunggu dulu, ya”, ketika anak mulai meminta sesuatu.

    Anak akan meresapi kata-kata ‘tunggu’ dan mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya meresponsnya atau memenuhi permintaannya.

    4. Percayalah bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya

    anak tantrum di tempat umum

    Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah berikan kepercayaan kepada anak. Anda perlu meyakini kalau anak bisa bertanggung jawab.

    Selain melatih kesabaran anak, memberikan kepercayaan pada anak juga perlu latihan dan bisa dimulai dengan cara-cara sederhana.

    Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari.

    Namun ingat, minta anak melakukan apa yang Anda mau dengan sabar dan jangan lupa kontak mata. Berikan contoh sesering mungkin pada anak.

    Anda bisa mencontohkan bagaimana caranya dan biarkan anak melanjutkan prosesnya.

    Dalam hal ini, mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu butuh proses.

    Ajarkan anak mengenai batasan, tetapi tunjukkan pula cinta Anda saat melatih mental anak. Anak butuh cinta dan ketegasan.

    Bila anak hanya mendapatkan cinta tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak kemungkinan akan tumbuh menjadi anak yang kurang peka.

    5. Beri tanggapan pada anak secara perlahan

    Sikap Anda sebagai orangtua juga bisa membantu dalam mengajarkan anak kesabaran.

    Misalnya, saat Anda sedang di dapur memasak telur untuk sarapan anak dan si Kecil meminta tisu, jelaskan secara perlahan bahwa Anda akan mengambil tisu dalam beberapa menit lagi.

    Saat Anda sedang sibuk melakukan aktivitas dan anak meminta sesuatu, tunjukkan kepada anak apa yang sedang Anda lakukan dan minta ia melakukan hal yang sama.

    Cara ini akan membuat anak memahami dan belajar bahwa ia harus menunggu sekaligus melatih anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu.

    Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, Anda sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. 

    Harapannya, anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan.

    Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya dengan melatih kesabaran dan belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain.

    Kebaikan melatih kesabaran untuk anak

    Berdasarkan Goodstart Early Learning, di tahun 2011, peneliti di Amerika menemukan bahwa seseorang yang memiliki kendali diri yang baik sejak kanak-kanak memiliki potensi yang lebih tinggi untuk sukses, baik secara akademis di sekolah maupun dalam karir saat bekerja.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan