Sebagai orangtua, mungkin Anda pernah bertanya-tanya, umur berapa anak seharusnya pakai miniset? Pertanyaan ini wajar muncul seiring tumbuh kembang anak, terutama saat mereka mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas. Namun, kapan perlu mengenalkan miniset bukan hanya soal usia, tapi juga kesiapan fisik dan emosional anak. Lantas, kapan anak pakai miniset? Simak ulasannya.
Umur berapa anak pakai miniset?
Anak pakai miniset umumnya saat payudara mulai tumbuh, yang biasanya ditandai dengan munculnya benjolan kecil di bawah puting.
Selain menjadi tanda bahwa anak sudah siap memakai miniset, payudara tumbuh merupakan bagian dari awal pubertas.
Melansir dari Kids Health, masa pubertas pada anak perempuan umumnya dimulai pada usia 8 hingga 13 tahun.
Pada tahap ini, anak mungkin akan merasa tidak nyaman ketika beraktivitas tanpa adanya penyangga di area payudaranya, terutama saat anak berolahraga atau memakai baju yang tipis.
Namun, perlu dipahami kembali bahwa tumbuh kembang anak tidaklah sama. Mungkin akan ada yang mengalami masa ini lebih awal, atau bahkan lebih lambat.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui berbagai tanda-tanda fisik dan emosionalnya, dibandingkan hanya berpatokan pada usia.
Jika anak mulai bertanya tentang perubahan tubuhnya, merasa risih dengan bentuk dadanya yang mulai berubah, atau menunjukkan minat pada bra seperti teman sebayanya, ini bisa menjadi sinyal tambahan bahwa ia siap mengenakan miniset.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apa saja tanda anak siap pakai miniset?
Selain mengetahui umur berapa anak pakai miniset, ketahui tanda-tandanya. Berikut adalah beberapa tanda anak siap pakai miniset yang perlu orangtua ketahui.
- Mulai tumbuh breast buds (benjolan kecil di bawah puting).
- Mulai mendapat perhatian atau tatapan karena perkembangan dadanya.
- Teman-teman sebayanya sudah mulai memakai miniset.
- Anak tampak lebih sadar diri atau merasa malu dengan perubahan pada dadanya.
- Anak merasa tidak nyaman saat memakai baju tertentu, terutama yang dapat menyebabkan gesekan pada puting.
- Mulai membungkuk atau menyembunyikan dada karena merasa risih atau tidak nyaman.
Mendampingi anak di fase ini bukan hanya soal memberi pakaian yang sesuai, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan pemahaman bahwa perubahan tubuh yang anak alami merupakan hal yang normal.
Cara mengajarkan anak pakai miniset
Mengajarkan anak memakai miniset sebaiknya dilakukan dengan penuh empati. Apalagi, ini merupakan salah satu pengalaman pertama anak dalam menghadapi perubahan tubuhnya.
Banyak anak perempuan memiliki perasaan campur aduk saat mulai mengenakan miniset. Ada yang antusias, tapi ada juga yang canggung, malu, bahkan bingung.
Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting dalam memberikan dukungan emosional sekaligus informasi praktis.
Berikut adalah beberapa cara mengajarkan anak pakai miniset yang bisa orangtua lakukan.
1. Berikan penjelasan yang sederhana
Langkah awal dalam mengajarkan anak pakai miniset adalah menjelaskan kenapa miniset dibutuhkan.
Jelaskan bahwa saat payudara mulai tumbuh, tubuh butuh sedikit dukungan agar lebih nyaman saat bergerak, terutama saat berolahraga atau memakai pakaian tipis seperti kaus.
Miniset dapat membantu menopang jaringan payudara dan membuat anak merasa lebih nyaman serta percaya diri.
2. Biarkan anak beradaptasi
Seperti hal baru lainnya, memakai miniset mungkin akan terasa canggung pada awalnya.
Anak bisa merasa tidak nyaman karena miniset bisa saja terlalu longgar, ketat, atau talinya mudah melorot.
Sampaikan bahwa semua itu normal dan bisa disesuaikan seiring waktu. Tujuannya agar anak tidak merasa gagal atau salah saat pertama kali mencoba.
3. Ajarkan cara memilih ukuran yang tepat
Memilih ukuran miniset yang pas sangat penting agar anak merasa nyaman saat mengenakannya. Gunakan panduan sederhana berikut untuk mengukur miniset untuk anak yang tepat.
- Ukuran lingkar dada (band size): ukur bagian bawah payudara (di atas tulang rusuk), lalu tambahkan 5 inci (±13 cm). Misalnya, jika hasil ukur adalah 27 inci (±69 cm), maka ukuran band-nya adalah 32.
- Ukuran cup: ukur bagian paling penuh dari payudara, lalu kurangkan dengan ukuran lingkar dada. Jika selisihnya 1 inci (±2,5 cm), maka cup-nya adalah A. Jika 2 inci (±5 cm), maka cup-nya adalah B, dan seterusnya.
Jika hasil pengukuran ganjil, sebaiknya dibulatkan ke bawah karena miniset atau bra cenderung melar seiring waktu.
4. Libatkan anak dalam memilih jenis miniset
Dalam mengajarkan anak pakai miniset, anak sebaiknya ikut terlibat langsung dalam memilih miniset pertamanya. Hal ini penting untuk memberi rasa kepemilikan dan kenyamanan.
Ada beberapa jenis miniset atau bra yang cocok untuk pemula.
- Sports bra atau miniset berbahan elastis. Ini adalah pilihan populer sebagai miniset pertama karena tidak memiliki kawat dan bentuknya datar. Sports bra cocok untuk aktivitas sehari-hari dan olahraga ringan, serta lebih mudah dipakai.
- Soft-cup bra. Bentuknya lebih menyerupai bra dewasa, tapi tetap lembut dan tidak mengubah bentuk alami payudara. Beberapa varian soft-cup mungkin memiliki kawat untuk dukungan ekstra, khususnya jika payudara anak sudah berukuran C cup atau lebih.
- Bra dengan built-in support (pada pakaian). Beberapa kaus atau tank top memiliki bra bawaan di dalamnya. Ini bisa menjadi transisi yang baik sebelum memakai bra konvensional.
- Minimizer atau padded bra. Bukan pilihan utama untuk pemula, tapi bisa dipertimbangkan jika anak sudah merasa tidak nyaman dengan bentuk payudara yang tampak menonjol. Minimizer biasanya digunakan jika anak merasa tidak percaya diri, dan pilihan ini sebaiknya dikomunikasikan dengan sensitif.
5. Bantu anak cara menggunakannya yang tepat
Beri waktu pada anak untuk berlatih memakai dan melepas miniset. Tunjukkan cara mengaitkan, menyesuaikan tali bahu, dan memastikan bahwa miniset tidak terlalu longgar atau ketat.
Anda juga bisa juga mengajarkannya saat mencoba di rumah, sebelum memakainya ke luar untuk pertama kali.
Jika minisetnya memiliki kancing belakang, bantu anak membiasakan diri membuka dan mengaitkannya. Jika kesulitan, bisa pilih model tanpa kancing atau dengan model langsung tarik dari atas.
6. Ajarkan cara merawat
Setelah anak mulai terbiasa mengenakan miniset, ajarkan pula bagaimana cara merawat dan mencuci miniset dengan benar.
Hindari mencuci dengan mesin jika bahan terlalu lembut, dan biasakan menyimpan miniset di tempat khusus agar tetap bersih dan terjaga bentuknya.
Memasuki fase perkembangan remaja, beberapa anak mungkin bingung mengkomunikasikan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Untuk itu, Anda sebagai orangtua perlu memberikan perhatian dan informasi seputar apa saja perubahan yang akan terjadi padanya, bahkan sebelum perubahan itu terjadi.
Ini termasuk umur berapa anak pakai miniset dan bagaimana menggunakannya.
Memberikan perhatian dan dukungan yang tepat dalam menghadapi anak di masa pubertas dapat membantunya melewati fase ini dengan lebih nyaman dan percaya diri.
Kesimpulan
- Anak mulai siap memakai miniset saat muncul breast buds (benjolan kecil di bawah puting), biasanya antara usia 8–13 tahun, tergantung pada kesiapan fisik dan emosional masing-masing anak.
- Tanda-tanda kesiapan lainnya termasuk rasa tidak nyaman dengan perubahan tubuh, teman sebaya mulai memakai miniset, serta keinginan anak untuk menyesuaikan diri.
- Penting bagi orangtua untuk mengajarkan cara memakai, merawat, dan memilih miniset yang nyaman agar anak merasa percaya diri dan memahami perubahan tubuhnya sebagai hal yang normal.