Radang usus buntu atau dalam istilah medis dikenal dengan nama apendisitis adalah kondisi di mana usus buntu mengalami peradangan. Ini merupakan penyakit yang bisa diderita pada usia remaja. Apa saja gejala usus buntu pada remaja dan bagaimana mengobatinya? Simak penjelasannya di sini, ya!
Apa saja gejala usus buntu pada remaja?
Usus buntu (apendiks) adalah organ kecil berbentuk seperti selang yang menempel pada usus besar. Organ ini terletak di perut bagian bawah sebelah kanan.
Di awal masa remaja, biasanya gejala usus buntu mulai muncul. Kondisi ini dapat berpotensi peradangan usus yang parah.
Gejala utama radang usus buntu (apendisitis) pada remaja berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar.
Mungkin Anda akan menganggapnya seperti halnya sakit perut biasa. Namun, rasa sakit biasanya bertambah buruk dan menjalar ke sisi kanan bawah perut.
Jika anak Anda mengalami sakit perut, waspadai tanda-tanda radang usus buntu berikut ini.
- Rasa sakit yang kuat, terutama di sekitar pusar atau di bagian kanan bawah perut.
- Nyeri mungkin datang dan pergi pada awalnya, kemudian berlangsung terus menerus.
- Rasa nyeri semakin bertambah bila bergerak atau menaiki kendaraan.
Selain gejala di atas, anak juga mungkin mengalami gejala-gejala seperti:
- demam ringan,
- kehilangan selera makan,
- mual dan muntah seperti sedang mabuk,
- sering BAB dalam jumlah kecil dan berlendir, dan
- perut membengkak.
Bila mencurigai gejala usus buntu pada anak remaja Anda, segeralah memeriksakannya ke dokter agar bisa segera ditangani.
Semakin cepat memperoleh perawatan, semakin mudah juga proses penyembuhannya. Sementara bila kondisi ini dibiarkan, radang usus buntu dapat pecah dan membahayakan nyawa.
Gejala usus buntu pecah pada remaja yang perlu diwaspadai
Setiap orang mungkin mengalami rasa nyeri yang berbeda-beda. Pada remaja, gejala usus buntu yang pecah dimulai dengan sakit perut yang samar-samar di dekat pusar.
Rasa sakit semakin intens khususnya pada bagian bawah sebelah kanan perut. Rasa sakit ini sama seperti jika perut penuh dan ditekan pada waktu yang bersamaan.
Radang usus buntu yang tidak diobati dapat pecah dan bakteri di dalamnya dapat menyebar ke seluruh bagian abdomen menyebabkan peritonitis.
Selain itu, melansir situs My Cleveland Clinic, bakteri dapat menginfeksi peredaran darah yang disebut dengan sepsis.
Pecahnya usus buntu merupakan kondisi yang berbahaya yang dapat mengancam jiwa.
Segeralah membawanya ke unit gawat darurat terdekat bila mendapati gejala usus buntu yang serius pada anak remaja Anda, seperti:
- rasa sakit yang menyebar ke seluruh perut, serta
- demam tinggi yang mencapai 40°Celsius.