Pertumbuhan anak yang lambat atau tidak sesuai sering kali membuat orangtua khawatir. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan terapi hormon pertumbuhan sebagai langkah medis untuk membantu merangsang perkembangan fisik anak. Sebenarnya, apa itu terapi hormon pertumbuhan dan bagaimana peranannya dalam mendukung tumbuh kembang anak? Berikut ulasannya.
Apa itu terapi hormon pertumbuhan?
Gangguan pertumbuhan tinggi badan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya adalah kekurangan hormon pertumbuhan (human growth hormone/HGH).
Hormon ini secara alami diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak.
HGH memiliki peran vital dalam merangsang pertumbuhan tulang, jaringan tubuh, dan otot selama masa pertumbuhan anak dan remaja.
Ketika jumlah hormon ini terlalu sedikit, proses pertumbuhan anak bisa terhambat. Kondisi ini dikenal sebagai growth hormone deficiency (GHD) atau defisiensi hormon pertumbuhan.
Terapi hormon pertumbuhan memiliki peran penting dalam membantu anak-anak bertubuh pendek agar dapat mengejar pertumbuhan dan mendekati potensi tinggi badan maksimalnya.
Pada awalnya, terapi ini hanya diberikan kepada anak-anak dengan defisiensi hormon yang sudah terbukti secara klinis.
Namun melansir dari situs Cincinnati Children’s, cakupan terapi ini meluas untuk berbagai kondisi lain, seperti sindrom Turner, sindrom Noonan, sindrom Prader-Willi.
Selain itu, anak-anak dengan postur tubuh sangat pendek meskipun tanpa penyebab medis yang jelas (idiopathic short stature), juga dapat menjalani terapi ini.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Manfaat terapi hormon pertumbuhan
Manfaat utama dari suntik hormon pertumbuhan adalah meningkatkan kecepatan pertumbuhan anak secara signifikan.
Di tahun pertama terapi, anak bisa mengalami pertumbuhan dua hingga tiga kali lebih cepat dibanding sebelum menjalani terapi.
Periode ini dikenal sebagai catch-up growth, yakni fase di mana tubuh berusaha mengejar ketertinggalan tinggi badan.
Setelah fase awal ini, laju pertumbuhan biasanya melambat tetapi tetap menunjukkan tren yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak menjalani terapi.
Tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, terapi hormon pertumbuhan juga memberikan manfaat tambahan.
Di antaranya adalah peningkatan massa otot tanpa lemak, pengurangan lemak tubuh, peningkatan kepadatan tulang, serta perbaikan profil metabolik termasuk kadar kolesterol.
Dengan begitu, terapi ini tidak hanya memperbaiki postur anak secara fisik, tapi juga berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Namun, perlu diingat terapi ini tidak diberikan sembarangan, melainkan harus melalui penilaian medis yang mendalam dan diawasi secara berkala oleh dokter spesialis anak atau endokrinologi.
Prosedur terapi hormon pertumbuhan pada anak
Terapi hormon pertumbuhan dilakukan melalui injeksi (suntik) harian di bawah kulit (subkutan), biasanya di lengan atas, paha, perut, atau punggung bawah.
Orangtua maupun anak akan diajarkan oleh tenaga medis tentang cara pemberian suntikan yang benar, sehingga terapi dapat dilakukan di rumah secara mandiri.
Konsistensi menjadi kunci keberhasilan terapi ini. Suntikan ini harus dilakukan setiap hari dan tidak boleh terlewat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebagian besar anak perlu menjalani terapi selama beberapa tahun hingga mencapai masa pubertas atau hingga tinggi badan cukup memadai.
Namun, pada kasus GHD permanen, terapi bisa dilanjutkan hingga masa dewasa atau bahkan seumur hidup.