Melihat si Kecil hampir seharian menatap layar perangkat elektronik, seperti smartphone, tablet, atau komputer, mungkin membuat Anda bimbang, ya. Di satu sisi, banyak informasi yang bisa diambil anak dari aktivitas screen time tersebut, tetapi di sisi lain Anda khawatir penggunaannya bisa mengganggu perkembangan dan kesehatan si Kecil.
Namun sebenarnya, apa dampak screen time pada perkembangan anak? Lalu, bagaimana cara penggunaannya yang bijak? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Apa itu screen time?
Screen time adalah jumlah waktu yang dihabiskan seseorang untuk melihat layar perangkat elektronik.
Pada anak-anak, screen time sering kali meliputi anak menonton televisi, bermain video game, menggunakan aplikasi pada tablet atau smartphone, serta menjelajahi internet.
Dengan berkembangnya teknologi, screen time telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak, baik untuk hiburan, pendidikan, maupun komunikasi.
Lalu, apakah aktivitas menatap layar gadget ini berbahaya untuk anak?
Sebenarnya, bila digunakan secara bijak, screen time dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak, seperti meningkatkan imajinasi dan kreativitas.
Namun, saat digunakan secara berlebihan dan tidak tepat, screen time justru dapat menimbulkan dampak negatif pada si Kecil.
Batasan waktu screen time untuk anak
Aktivitas menatap layar gadget yang tepat salah satunya terkait dengan batasan waktu yang diperbolehkan untuk anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan mengenai batasan screen time yang baik untuk anak. Berikut penjelasannya.
- Anak usia < 1 tahun: sebaiknya tidak ada screen time sama sekali.
- Anak usia 1–2 tahun: menonton TV atau bermain gadget juga tidak dianjurkan. Screen time yang diperbolehkan hanya dalam bentuk video chatting untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang jauh.
- Anak usia 2—3 tahun: batasi penggunaan gadget hingga maksimal 1 jam per hari.
- Anak usia 3—6 tahun: sebaiknya tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit lebih baik.
- Anak usia >6 tahun: screen time tidak lebih dari 1—1,5 jam dengan konten yang berkualitas dan edukatif. Orangtua juga sebaiknya turut mendampingi dan menjelaskan konten tersebut.
Dampak screen time berlebihan pada anak
Melansir laman American Academy of Child & Adolescent Psychiatry penggunaan gadget yang tidak sesuai pada anak dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti berikut ini.
1. Mengganggu perkembangan kognitif
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cureus menyebutkan, screen time pada anak sebenarnya memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan membaca hingga kreativitas anak.
Namun, penggunaan gadget berlebih dapat memberikan dampak negatif, termasuk menghambat perkembangan kognitifnya.
Hal ini karena anak yang terlalu sering terpapar layar gadget dapat mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan fokus dalam jangka waktu yang lama, sehingga berdampak pada kemampuan belajarnya.
2. Mengalami gangguan tidur
Screen time juga dapat membuat anak susah tidur bila dilakukan secara berlebihan. Pasalnya, paparan sinar biru dari layar gadget dapat menekan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang memicu rasa ngantuk.
Melansir studi pada The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, paparan blue light di malam hari dapat menekan produksi hormon melatonin dua kali lebih banyak pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Hal ini karena anak-anak memiliki pupil yang lebih besar, sehingga jauh lebih sensitif terhadap cahaya.
3. Mengalami obesitas
Penggunaan gadget, termasuk menghabiskan waktu untuk menonton TV, bermain game, atau menggunakan komputer, dipercaya sebagai salah satu faktor penyebab obesitas pada anak.
Hal ini karena penggunaan media akan membuat anak menggantikan aktivitas fisik karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menatap layar daripada beraktivitas fisik.
Selain itu, dari media sosial, terdapat banyak iklan dan promosi makanan tidak sehat, seperti makanan tinggi gula dan lemak, yang dapat memengaruhi anak untuk mengonsumsinya.
4. Mengganggu kesehatan mental
Otak anak jauh lebih sensitif terhadap penggunaan gadget.
Hal ini dapat menyebabkan sensory overload pada anak. Kondisi ini bisa membuat anak mengalami kesulitan untuk mengelola suasana hati mereka.
Akhirnya membuat anak kurang fokus dan menguras energi mental mereka, serta sering kali menyebabkan anak marah dan emosi yang meledak-ledak.
5. Membuat kecanduan
Merangkum Nicklaus Children’s Hospital, stimulasi yang dihasilkan oleh layar gadget dapat mengaktifkan sistem reward dopamin dalam otak, yaitu hormon yang bertanggung jawab dalam membentuk dan memperkuat kebiasaan seseorang.
Paparan layar ini dapat menciptakan lingkaran umpan balik dopamin yang memiliki efek mirip pada pengguna nikotin atau kokain.
Akhirnya, otak terus menginginkan “dosis” tambahan, sehingga membuat anak lebih adiktif terhadap gadget.
Tips mengatur screen time pada anak
Selain soal batasan waktu, ada beberapa tips screen time yang bisa diterapkan pada anak untuk menghindari dampak buruk yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa tipsnya.
1. Menetapkan aturan yang jelas
Sebagai orangtua, seharusnya Anda dapat menentukan aturan yang jelas mengenai screen time pada anak di rumah.
Anda dapat menetapkan jam berapa anak boleh menggunakan gadget dan berapa lama diizinkan untuk melakukannya.
Orangtua dapat mengikuti aturan yang sudah dijelaskan sebelumnya sebelum membuat kesepakatan bersama anak.
2. Memilih konten yang bermutu
Saat mengizinkan anak menggunakan gadget, sebaiknya pilih konten berkualitas tinggi yang dapat mengedukasi anak.
Apalagi, saat ini sudah banyak pilihan program yang dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
3. Mengganti dengan aktivitas lain
Untuk mencegah anak memiliki waktu berlebih terhadap layar gadget, orangtua dapat mendorong anak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas menarik lainnya.
Misalnya aktivitas olahraga, membaca buku,serta berkreasi dengan seni dan kerajinan tangan.
Gunakan waktu ini untuk menjelajahi minat dan bakat anak yang dapat dikembangkan dan membantu tumbuh kembangnya.
4. Memberikan contoh yang baik
Anak cenderung meniru perilaku orangtuanya, bahkan bisa dibilang perilaku anak adalah cerminan orangtuanya.
Oleh karena itu, bila Anda ingin membuat batasan screen time pada anak, Anda perlu juga membatasi waktu penggunaan gadget dan tunjukkan pada anak bagaimana cara mengatur waktu dengan bijak.
Yang perlu diingat adalah screen time telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak di era digital.
Oleh karena itu, orangtualah yang berperan penting dalam mengatur penggunaan perangkat elektronik ini.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]