Masalah rambut rontok tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Pasalnya, rambut rontok juga bisa dialami oleh anak-anak. Kerontokan rambut pada anak bukanlah masalah yang sepele. Jika tidak diatasi dengan segera, anak akan mengalami kebotakan dini. Lantas, apa saja penyebab rambut anak rontok?
Penyebab rambut anak rontok
1. Tinea capitis
Tinea capitis atau juga bisa disebut dengan kurap kepala merupakan infeksi jamur pada kulit kepala yang seringnya dialami oleh anak-anak. Gejala penyakit ini bisa berbeda-beda. Namun, umumnya kulit kepala seseorang yang mengalami kondisi ini akan terasa sangat gatal. Selain itu, kulit kepalanya terlihat bersisik, berwarna merah, dan kadang-kadang bengkak akibat terlalu sering digaruk.
Kebotakan juga bisa terjadi pada area yang terinfeksi. Biasanya pada bagian kepala yang mengalami kebotakan akan tampak titik-titik hitam yang sebenarnya merupakan rambut yang telah patah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Setelah itu, umumnya dokter akan meresepkan obat antijamur minum, seperti griseofulvin yang diminum selama delapan minggu. Anak Anda juga diharuskan menggunakan sampo khusus antijamur seperti selenium sulfide atau ketoconazole untuk mengurangi penumpukkan jamur di kepala.
Tinea capitis merupakan penyakit yang menular. Itu sebabnya, anak Anda disarankan untuk tidak berbagi benda apapun kepada orang lain yang menyentuh kepala seperti topi, sarung bantal, gunting rambut, atau sisir.
2. Alopecia areata
Berbeda dengan tinea capitis, alopecia areata merupakan kondisi rambut rontok yang tidak menular. Kondisi ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang folikel rambut. Folikel rambut berfungsi sebagai unit pertumbuhan pada setiap batang rambut.
Nah, apabila folikel rambut mengalami kerusakan, ini berarti tidak ada rambut yang tumbuh pada satu batang rambut tersebut. Akibatnya, munculah kebotakan di daerah kepala tertentu yang biasanya mulus, berbentuk lingkaran atau oval dan berwarna merah muda pucat.
Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak kambuh lagi. Namun, beberapa anak ada juga yang mengalami sejumlah episode sembuh-kambuh-sembuh hingga beberapa kali dalam hidupnya, baru rambut permanennya bisa tumbuh. Sedangkan bila kerontokan yang dialami anak cukup luas, pertumbuhan rambutnya bisa sama sekali tidak terjadi.
Obat-obatan yang paling sering digunakan untuk mengobati rambut rontok yaitu minoxidil dan finasteride. Minoxidil dapat berbentuk cairan atau sabun. Biasanya obat ini digunakan pada kulit kepala dua kali sehari untuk membantu mengurangi rambut rontok dan membantu rambut tumbuh kembali. Sedangkan finasteride biasanya diminum dan hanya diberikan pada laki-laki.
Sebelum melakukan pengobatan tersebut, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu supaya anak Anda bisa mendapatkan diagnosis yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
3. Trichotillomania
Trichotillomania adalah rambut rontok karena kebiasaan yang dilakukan anak, misalnya menarik, mencabut, memelintir, atau menggosok-gosok rambutnya. Kerontokan rambut yang satu ini lebih disebabkan karena kondisi psikologis anak.
Anak-anak yang menderita stres dan kecemasan tinggi lebih rentan mengalami trichotillomania. Jika Anda melihat si kecil menarik-narik rambutnya, omelan saja tidak akan membantu menghilangkan kebiasaannya. Namun, konseling dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak keluar dari situasi stres dan kebiasaan buruk tersebut.
4. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang disebabkan karena anak menderita stres berat atau depresi, setelah operasi, cedera parah, penggunaan obat tertentu, demam tinggi, infeksi berat atau penyakit lainnya, serta perubahan hormon tiba-tiba.