Anak-anak bisa sangat aktif bergerak, sehingga rentan sekali mengalami cedera. Salah satunya, anak mungkin mengalami hidung berdarah karena jatuh dan terbentur.
Lantas, apakah bahaya jika hidung anak berdarah karena jatuh? Ketahui selengkapnya terkait penyebab hidung berdarah saat anak jatuh dan cara yang tepat untuk mengatasinya di bawah ini.
Penyebab hidung anak berdarah saat jatuh
Hidung berdarah atau mimisan merupakan kondisi hidung yang sering kali terjadi pada anak akibat jatuh.
Pasalnya, hidung memiliki banyak pembuluh tipis sehingga sangat mudah pecah dan terjadi perdarahan jika terkena pukulan atau tekanan.
Berdasarkan bagian hidung yang mengalami perdarahan, mimisan pada anak bisa dibagi menjadi dua jenis berikut ini.
- Mimisan anterior. Paling umum tetapi tidak serius dan terjadi ketika pembuluh darah di bagian depan hidung pecah serta berdarah.
- Mimisan posterior. Lebih jarang tetapi bisa mengancam jiwa karena kehilangan banyak darah dan terjadi di bagian belakang hidung dekat tenggorokan.
Sebelum memberikan pertolongan, Anda perlu memastikan lebih dahulu cedera apa yang menimpa hidung anak.
Cedera hidung terbagi menjadi beberapa kondisi, di antaranya sebagai berikut.
1. Hidung bengkak
Hidung bengkak dan memar setelah anak jatuh dan terbentur bisa menjadi penyebab hidung keluar darah.
Ketika anak jatuh, jaringan lunak di hidung bisa memar atau membengkak karena benturan.
Pembuluh darah kecil di hidung bisa pecah akibat tekanan atau luka pada bagian yang memar atau bengkak tersebut, sehingga menyebabkan perdarahan.
2. Hidung patah
Hidung patah bisa ditandai dengan hidung bengkok, bengkak, memar, nyeri, hingga perdarahan.
Perdarahan saat patah tulang hidung bisa terjadi karena adanya kerusakan pada struktur tulang dan pembuluh darah di dalam hidung.
Ketika hidung patah, struktur hidung berubah dan menyebabkan tekanan pada jaringan lunak dan pembuluh darah, yang meningkatkan risiko mimisan.
3. Hematoma septum hidung
Hematoma pada septum juga dapat mengganggu aliran darah normal di dalam hidung, yang membuat jaringan lebih rentan terhadap perdarahan, terutama jika ada trauma tambahan.
Cara tepat menangani hidung berdarah akibat jatuh pada anak
Anak membutuhkan pertolongan saat jatuh sesegera mungkin jika cedera yang dialami menyebabkan hidung berdarah.
Pertolongan dibutuhkan supaya kondisi yang dialami anak tidak bertambah buruk.
Agar bisa memberi pertolongan dengan tepat, simak langkah-langkah menangani hidung anak yang berdarah akibat jatuh dan terbentur di bawah ini, dilansir dari Mayo Clinic.
1. Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan
Dengan menjaga tubuh tetap tegak, tekanan darah di pembuluh darah pada hidung anak bisa berkurang. Hal ini dapat mencegah perdarahan lebih lanjut.
Selain itu, mencondongkan tubuh ke depan saat duduk juga akan membantu menghindari anak menelan darah yang dapat masuk melalui saluran antara hidung dan mulut.
Ini karena darah tersebut berisiko mengiritasi perut anak.
2. Embuskan udara dari hidung dengan lembut
Anda bisa meminta anak untuk mengembuskan udara dari hidung guna membantu membersihkan hidung dari gumpalan darah.
Selanjutkan, bersihkan area hidung anak dengan menyemprot kedua sisi hidung dengan dekongestan hidung yang mengandung oxymetazoline.
3. Jepit hidung anak
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menutup lubang hidung. Minta anak untuk bernapas melalui mulut dan lanjutkan menjepit hidung selama 10 hingga 15 menit.
Menjepit hidung bisa mengirimkan tekanan ke titik perdarahan pada septum hidung. Cara ini sering kali bisa membantu menghentikan aliran darah.
Jika perdarahan berlanjut setelah 10 hingga 15 menit, ulangi kembali menjepit hidung selama 10 hingga 15 menit.
Hindari berusaha melihat bagian dalam hidung anak. Jika perdarahan masih terus berlanjut, segera cari perawatan darurat ke dokter.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan berulang, hindari mengorek hidung anak atau meminta anak mengembuskan udara melalui hidungnya selama beberapa jam.
Selain itu, minta pada anak untuk tidak membungkukkan tubuhnya sementara waktu.
Anda juga dapat mengoleskan petroleum jelly dengan lembut ke bagian dalam hidung anak menggunakan kapas atau jari Anda.
Jika perdarahan kembali terjadi, ulangi langkah-langkah di atas. Namun, sebaiknya hubungi dokter jika perdarahan yang dialami si Kecil masih terus berlanjut.
Kapan anak harus dibawa ke dokter?
Jika anak mengalami cedera hidung akibat jatuh hingga menyebabkan hidung berdarah yang cukup serius, maka jangan menunda untuk periksakan anak ke dokter.
Hidung berdarah yang parah pada anak akibat jatuh bisa ditandai dengan gejala berikut ini.
- Perdarahan terjadi terus-menerus selama lebih dari 30 menit.
- Anak merasa sangat lemas atau ingin pingsan.
- Perdarahan terjadi disertai hidung yang patah.
Foto rontgen pada anak mungkin perlu dilakukan untuk memastikan bagian tulang hidung yang patah.
Salah satu pengobatan yang mungkin dilakukan dokter yakni prosedur pembedahan. Biasanya, prosedur ini akan dilakukan pada hari kelima atau ketujuh.
Bila cedera juga menyebabkan hematoma septum hidung. kondisi ini perlu dilakukan pembedahan dengan cara memotong bagian tertentu untuk mengalirkan peredaran darah.
Kesimpulan
- Saat jatuh, hidung anak bisa terbentur bahkan hingga berdarah. Pada kondisi ini, ada beberapa jenis cedera hidung yang bisa memicu perdarahan, yaitu hidung bengkak, hidung patah, dan hematoma septum hidung.
- Hidung berdarah akibat anak jatuh perlu segera ditangani untuk mencegah kondisi bertambah parah. Penanganan di rumah dapat dilakukan dengan meminta anak duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan, lalu embuskan udara dari hidung dengan lembut, dan lanjutkan dengan menjepit hidung dengan jari sambil bernapas melalui mulut selama beberapa menit.
- Namun, jika perdarahan terus terjadi selama 30 menit, membuat tubuh anak sangat lemas, atau disebabkan oleh hidung patah, maka pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan untuk mendapat pengobatan yang dibutuhkan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]