backup og meta

Ciri Intoleransi Laktosa pada Anak dan Pengobatannya

Ciri Intoleransi Laktosa pada Anak dan Pengobatannya

Pernahkah Anda melihat si Kecil mengalami diare usai minum susu? Jika ya, kemungkinan besar anak Anda memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa pada anak bisa menimbulkan masalah nutrisi yang serius jika dibiarkan begitu saja.

Agar tidak salah penanganan, simak penjelasan mengenai intoleransi laktosa pada si Kecil, termasuk cara mengatasinya yang tepat.

Apa itu intoleransi laktosa pada anak?

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu.

Melansir dari Kids Health, biasanya tubuh memproduksi enzim laktase yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga bisa diserap tubuh dengan mudah. 

Namun, pada si Kecil yang mengalami intoleransi laktosa, tubuhnya tidak memproduksi cukup enzim laktase.

Akibatnya, laktosa yang tidak dicerna akan masuk ke usus besar dan dipecah oleh bakteri. Proses ini menghasilkan gas dan gejala seperti kembung, diare, dan kram perut.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab intoleransi laktosa pada si Kecil, di antaranya sebagai berikut. 

  • Penyakit atau infeksi pencernaan. Setelah mengalami diare, anak bisa mengalami intoleransi laktosa sementara, yang biasanya membaik dalam beberapa hari hingga minggu.
  • Masalah pada saluran pencernaan. Kondisi seperti penyakit celiac atau Crohn dapat mengurangi produksi enzim laktase di usus kecil.
  • Riwayat keluarga. Anak yang memiliki orangtua atau anggota keluarga lain yang intoleran terhadap laktosa memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.
  • Latar belakang etnis. Anak dari keturunan Asia, Afrika, penduduk asli Amerika, atau Hispanik lebih mungkin mengembangkan intoleransi laktosa sejak kecil.
  • Bayi yang terlahir prematur. Bayi yang terlahir prematur sering kali memiliki masalah ini, tetapi biasanya hanya dalam jangka pendek dan akan hilang dengan sendirinya. 

Apa saja gejala intoleransi laktosa pada anak?

diare

Ciri anak dengan intoleransi laktosa, yaitu mengalami berbagai gejala pencernaan setelah mengonsumsi susu dan produk olahan susu. Berikut adalah gejala yang dimaksud.

Tingkat keparahan gejala intoleransi laktosa pada anak ini akan bergantung pada seberapa banyak laktosa yang dikonsumsi.

Hal ini juga bergantung pada seberapa banyak laktase yang diproduksi tubuh si Kecil. 

Bagaimana cara mengatasi intoleransi laktosa pada anak?

pemeriksaan kembung pada bayi

Sebenarnya, tidak ada pengobatan untuk meningkatkan produksi enzim laktase dalam tubuh si Kecil.

Namun, kondisi ini dapat dikelola dengan cara mengatur asupan laktosa untuk mencegah gejala tersebut kambuh. 

Berikut adalah beberapa cara mengatasi intoleransi laktosa pada anak yang bisa dilakukan.

1. Mulai secara perlahan

Cobalah untuk membatasi makanan dan minuman yang mengandung laktosa selama sekitar satu minggu. 

Setelah itu, tambahkan kembali sedikit susu atau produk olahan susu ke dalam pola makan anak.

Amati apakah anak mengalami gejala setelah mengonsumsinya. Catat jenis makanan yang dapat ditoleransi dan yang perlu dihindari.

2. Konsumsi susu atau produk olahan susu bersama makanan lain

Memberikan susu atau produk olahan susu bersamaan dengan makanan lain dapat mengurangi risiko gejala intoleransi laktosa pada anak.

Misalnya, anak bisa makan keju dengan biskuit atau minum susu dengan sereal.

3. Pilih produk susu yang rendah laktosa

Beberapa produk susu, seperti keju dan yoghurt, memiliki kadar laktosa yang lebih rendah secara alami sehingga lebih mudah dicerna oleh anak.

Bagi anak dengan intoleransi laktosa, mengonsumsi produk susu ini dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan risiko kekambuhan yang rendah.

4. Gunakan produk susu bebas laktosa

Anda juga bisa memilih makanan bebas laktosa, seperti susu dan produk olahan susu yang tersedia di banyak toko makanan.

Produk ini mirip dengan susu biasa tetapi telah ditambahkan enzim laktase sehingga lebih aman bagi anak yang intoleran terhadap laktosa.

5. Suplemen enzim laktase

Konsultasikan kepada dokter apakah anak perlu mengonsumsi suplemen enzim laktase.

Suplemen ini, yang tersedia dalam bentuk pil atau tetes, dapat membantu anak mencerna makanan berbahan dasar susu dengan lebih baik.

Kapan harus ke dokter?

dokter anak terbaik di jakarta

Jika si Kecil mengalami gejala intoleransi laktosa yang parah atau tidak kunjung membaik setelah mengikuti diet bebas laktosa, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Anda juga perlu segera ke dokter bila:

  • gejala diare berlangsung lebih dari 3 hari,
  • anak mengalami demam tinggi,
  • tinja anak sangat cair dan bercampur darah, serta
  • anak muntah berulang kali.

Dokter dapat membantu mendiagnosis apakah intoleransi laktosa benar-benar penyebabnya atau ada masalah kesehatan lain yang perlu diperhatikan.

Intoleransi laktosa pada anak memang dapat menjadi tantangan bagi orangtua, tetapi dengan penanganan yang tepat, anak tetap bisa tumbuh sehat dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal. 

Penting untuk mengenali gejala, memahami penyebab, serta mengambil langkah yang sesuai untuk mengatasinya. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika gejala intoleransi laktosa tidak membaik atau menimbulkan komplikasi.

Kesimpulan

  • Intoleransi laktosa pada anak adalah kondisi di mana tubuh anak kesulitan mencerna laktosa akibat kekurangan enzim laktase. 
  • Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, kembung, sakit perut, dan mual setelah mengonsumsi susu atau produk olahan susu. 
  • Faktor-faktor seperti penyakit pencernaan, riwayat keluarga, latar belakang etnis, dan prematuritas dapat meningkatkan risiko intoleransi laktosa pada si Kecil.
  • Meskipun tidak ada pengobatan untuk meningkatkan produksi enzim laktase, intoleransi laktosa dapat dikelola dengan membatasi asupan laktosa, mengonsumsi produk susu rendah atau bebas laktosa, serta mempertimbangkan suplemen enzim laktase jika diperlukan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lactose Intolerance in Children. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/lactose-intolerance-in-children

Lactose Intolerance (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/lactose.html

Hegar, B., & Widodo, A. (2015). Lactose intolerance in Indonesian children. Asia Pacific journal of clinical nutrition, 24 Suppl 1, S31–S40. Retrieved 24 January 2025, from https://doi.org/10.6133/apjcn.2015.24.s1.06

Lactose intolerance. (N.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/lactose-intolerance/

Lactose Intolerance. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.childrenshospital.org/conditions/lactose-intolerance

Lactose Intolerance in Infants & Children: Parent FAQs. (2016). Retrieved 24 January 2025, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Lactose-Intolerance-in-Children.aspx

Intoleransi Laktosa. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/intoleransi-laktosa

Versi Terbaru

05/02/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Kondisi Serius yang Bikin Anak Sakit Punggung

Normalkah Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini Cara Meredakannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan