Pada kondisi tertentu, ada anak yang membutuhkan prosedur adenoidektomi yaitu pengangkatan kelenjar adenoid. Kelenjar ini berada di belakang hidung dan berfungsi untuk menghalangi bakteri masuk lewat mulut dan hidung. Berikut penjelasan seputar prosedur pembedahan ini.
Apa itu adenoidektomi?
Melansir dari Cleveland Clinic, adenoidektomi atau adenoidectomy adalah prosedur pembedahan atau operasi untuk mengambil kelenjar adenoid.
Adenoid adalah bagian dari kelompok jaringan yang berada di belakang hidung, di atas langit-langit mulut.
Fungsi dari adenoid adalah membantu melawan infeksi dari kuman yang terhirup atau tertelan.
Kelenjar adenoid akan membesar secara alami pada anak usia 3 tahun dan mengecil ketika usianya 7 tahun.
Namun pada beberapa saat, kelenjar adenoid yang membesar dan bengkak bisa berubah menjadi infeksi kronis.
Kelenjar adenoid yang membesar bisa menyebabkan hidung tersumbat dan membuat anak mendengkur.
Apalagi kalau anak memiliki amandel yang bengkak, ia bisa mengalami kesulitan bernapas saat sedang tidur.
Prosedur adenoidektomi bisa meredakan hidung tersumbat dan memperbaiki kualitas tidur lebih baik.
Operasi ini juga dapat meningkatkan kualitas suara anak. Bahkan, membantu mengurangi risiko pengumpulan cairan di telinga bagian tengah.
Kondisi yang membuat anak perlu melakukan adenoidektomi
Biasanya, pembengkakan kelenjar adenoid hanya menyebabkan ketidaknyamanan pada anak. Bahkan, tidak perlu melakukan pengobatan.
Namun pada beberapa kasus, kondisi hidung bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas anak.
Mengutip dari National Health Service UK, berikut ini kondisi yang membuat anak perlu melakukan adenoidectomy.
Persiapan sebelum melakukan adenoidektomi
Bila si Kecil mengalami flu, batuk, demam, dan radang tenggorokan seminggu sebelum operasi, beri tahu dokter atau petugas medis lain.
Dokter akan menunda operasi pengangkatan kelenjar adenoid selama 1 minggu, bila anak mengalami demam tinggi dan batuk.
Setelah anak sehat dan tidak ada gejala yang mengganggu, dokter akan langsung melakukan operasi.
Beberapa jam sebelum operasi, perawat akan meminta anak untuk berhenti makan dan minum. Hal ini untuk menunjang pembiusan atau anestesi.
Proses pengangkatan kelenjar adenoid
Tindakan adenoidectomy menggunakan bius total, sehingga anak akan tertidur selama operasi dan tidak merasakan sakit.
Dokter akan mengambil kelenjar adenoid dari mulut si Kecil dan menggunakan alat tertentu untuk menghentikan perdarahan.
Ada prosedur berbeda bila anak memiliki ukuran amandel yang besar atau pernah mengalami radang amandel parah.
Dokter akan mengeluarkan amandel dan kelenjar adenoid secara bersamaan. Prosedur ini bernama adenotonsilektomi.
Setelah selesai operasi, perawat akan membawa anak ke ruang pemulihan sampai ia bangun dari obat bius.
Prosedur adenoidektomi biasanya tidak memakan waktu lama dan tidak perlu rawat inap. Bahkan, anak bisa pulang langsung setelah sadar dari obat bius.
Pemulihan setelah tindakan adenoidektomi
Sangat normal bila anak mengalami sakit tenggorokan. Biasanya, dokter meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk meringankan rasa tidak nyaman.
Beberapa anak mengalami efek samping ringan setelah tindakan operasi. Akan tetapi, kondisi tersebut bersifat sementara dan tidak perlu perawatan intensif.
Berikut beberapa kondisi yang bisa anak alami setelah melakukan pengangkatan kelenjar adenoid.
- Sakit tenggorokan.
- Nyeri pada telinga.
- Rahang kaku.
- Hidung tersumbat.
- Aroma mulut tidak sedap.
- Ada perubahan suara.
- Sulit menelan dan sikat gigi.
Sebagian besar gejala di atas bisa hilang dalam beberapa minggu. Kalau gejala masih ada dan tambah parah, segera hubungi dokter.
Apakah ada alternatif selain operasi?
Dokter mungkin memberikan semprotan hidung steroid untuk mengurangi gejala. Namun, ini harus anak gunakan untuk waktu yang lama dan efek jangka panjangnya belum pasti.
Komplikasi yang mungkin terjadi setelah adenoidektomi
Pada dasarnya, prosedur pengangkatan kelenjar adenoid yang bengkak sangat jarang menimbulkan komplikasi.
Akan tetapi, pada kasus yang sangat jarang tersebut, komplikasi yang bisa terjadi seperti:
- rasa sakit pada hidung,
- perdarahan, dan
- infeksi area pembedahan.
Untuk infeksi pada area pembedahan, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko.
Jika memiliki pertanyaan tentang kemungkinan komplikasi, Anda bisa konsultasi kepada dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]