backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Herpangina, Penyebab Sakit Tenggorokan yang Sering Menyerang Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 09/08/2022

    Mengenal Herpangina, Penyebab Sakit Tenggorokan yang Sering Menyerang Anak

    Anak kecil biasanya sering mengalami lecet atau luka bisul di bagian belakang tenggorokannya. Kondisi yang disebut herpangina ini kerap terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Namun, bukan hanya anak-anak saja yang bisa mengalaminya, orang dewasa pun bisa kena juga. Apa itu herpangina? Bagaimana penyebarannya?

    Apa itu herpangina?

    Herpangina merupakan kondisi infeksi pada mulut dan tenggorokan yang disebabkan oleh sekelompok virus yang disebut enterovirus. Hal ini mirip dengan kondisi lain yang memengaruhi anak-anak, yang dikenal dengan penyakit hand, foot and mouth disease. Penyebabnya pun sama-sama virus enterovirus.

    Perlu diketahui, infeksi yang disebabkan oleh enterovirus sangat menular dan mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya. Orang dewasa pun juga dapat mengalami herpangina. Namun, orang dewasa yang kena herpangina memang terbilang jarang, karena tubuh orang dewasa sudah mempunyai antibodi yang kuat untuk melawan virus tersebut.

    Herpangina biasanya juga ditularkan jika Anda melakukan kontak langsung dengan feses orang yang telah terkena herpangina sebelumnya. Misalnya ketika orangtua membantu buah hatinya membersihkan diri setelah buang air besar. Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebar melalui air liur, bersin, atau batuk. Virus penyebab herpangina juga masih mampu bertahan hidup dan berpindah pada permukaan benda seperti meja dan mainan anak-anak selama beberapa hari.

    Apa saja ciri-ciri herpangina?

    Gejala herpangina beda-beda pada setiap orang, tapi biasanya meliputi ciri-ciri berikut ini:

  • Demam mendadak.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Leher terasa sakit.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sakit atau kesulitan menelan.
  • Tidak nafsu makan.
  • Air liur menetes terus (pada bayi).
  • Muntah (pada bayi).
  • Muncul luka kecil di bagian belakang mulut dan tenggorokan yang terlaihat pada infeksi awal. Lukanya cenderung berwarna abu-abu dan sering memiliki pinggiran merah, mirip sariawan.
  • Anda harus segera menghubungi dokter jika terdapat gejala herpangina berikut:

    • Mengalami demam tinggi, suhunya di atas 40 derajat Celsius.
    • Luka pada mulut atau sakit di tenggorokan yang berlangsung selama lebih dari lima hari.
    • Gejala dehidrasi seperti mulut dan mata kering, lemas, jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, serta mata cekung.

    Bagaimana cara mengobati herpangina?

    Kondisi penyakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya biasanya diobati dengan cara mengurangi dan menghilangkan gejalanya, terutama rasa sakit yang berpusat di sekitar mulut dan tenggorokan. Karena ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, antibiotik bukanlah bentuk pengobatan yang efektif. Sebagai gantinya, dokter Anda mungkin merekomendasikan beberapa pengobatan berikut ini:

    Minum ibuprofen atau paracetamol

    Obat-obat ini dapat mengurangi rasa sakit di tenggorokan, ketidaknyamanan dan mengurangi gejala demam. Jangan menggunakan aspirin untuk mengobati gejala infeksi virus pada anak-anak atau remaja. Kondisi ini, hampir sama dengan sindrom Reye, penyakit yang mengancam jiwa yang menyebabkan pembengkakan dan pembengkakan mendadak di organ hati dan otak.

    Krim atau salep pereda nyeri

    Biasanya dokter akan menyuruh Anda menggunakan obat pereda nyeri tertentu, seperti lidocaine. Obat-obatan ini bisa mengurangi rasa sakit di tenggorokan atau di mulut akibat infeksi virus.  

    Meningkatkan asupan cairan

    Jika terkena kondisi ini, penting untuk menjaga tubuh untuk bisa terhidrasi dengan baik. Hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan minum banyak cairan selama masa pemulihan, terutama susu dan air. Makan es loli dari jus buah asli juga bisa membantu menenangkan sakit tenggorokan. Hindari minum minuman panas, karena bisa membuat gejala luka pada mulut dan tenggorokan menjadi lebih buruk.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 09/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan