Apabila bayi hanya suka mengejan sesekali atau di saat-saat tertentu, tidak ada masalah kesehatan yang bisa dialaminya.
Namun, kondisinya bisa dibilang berbeda ketika bayi sering mengejan karena sembelit.
Walaupun sembelit merupakan hal yang cukup umum dialami pada perkembangan bayi, Anda pasti tetap khawatir dengan kondisi si kecil.
Hal ini bisa membuatnya merasa tidak nyaman, sehingga anak akan mulai resah juga terlihat lebih rewel dari biasanya.
Tidak hanya itu saja, anak juga bisa mengalami beberapa gangguan pencernaan karena sering mengejan atau ngeden.
Maka dari itu, Anda harus peka dengan tanda-tanda gangguan serta kondisi pencernaan lainnya yang mungkin terjadi.
Selain hal yang sudah disebutkan di atas, sebuah studi dari Pediatric Research menemukan bahwa terdapat hubungan antara sembelit kronis dan pertumbuhan anak.
Studi ini menyimpulkan, sembelit kronis dapat menghambat pertumbuhan bayi.
Pada kondisi yang parah, bayi yang terlalu sering mengejan karena sembelit dapat mengakibatkan:
- Feses yang keras melukai rektum atau anus
- Dinding rektum menonjol keluar anus
- Ambeien atau wasir
Cara mengatasi sembelit agar bayi tidak sering mengejan

Cara mudah yang pertama perlu dilakukan untuk mengatasi sembelit pada anak yaitu dengan memberikan tambahan asupan serat.
Ketika mengalami sembelit atau gangguan pencernaan lainnya, Anda bisa memberikan asupan serat dalam bentuk makanan atau susu formula yang tinggi serat.
Selain itu, beberapa cara lain yang dapat Anda lakukan ketika mendapati bayi sering ngeden akibat sembelit di antaranya berikut.
- Periksa apakah komposisi campuran antara air dan susu formula sudah sesuai anjuran.
- Berikan tambahan air putih (jika sudah berusia lebih dari 6 bulan).
- Pijat perut bayi secara perlahan.
- Mandi air hangat dapat membantu otot di saluran cerna lebih rileks.
- Berikan obat yang dianjurkan oleh dokter.
Anda juga perlu mencari tahu hal apa sebenarnya yang menyebabkan sembelit agar tidak kembali terulang di kemudian hari.
Di antara beberapa penyebabnya, sembelit dapat terjadi akibat bayi kurang mendapat ASI.
Salah satu cara mengatasi hal ini, Anda juga dapat memberikan MPASI (Makanan Pengganti ASI) yang tinggi serat pada bayi di usia 6 bulan ke atas.
Hal yang perlu dihindari ketika bayi sembelit
Jangan panik dan terburu-buru melakukan langkah pengobatan sendiri seperti memberikan obat tertentu.
Alih-alih mengatasi sembelit dan menghentikan bayi agar tidak sering mengejan, Anda malah dapat memperburuk keadaan atau bahkan menyebabkan komplikasi.
Beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat bayi sering mengejan atau suka ngeden akibat sembelit adalah:
- Memberikan jus pada bayi berusia di bawah enam bulan. Jus secara alami dapat mengiritasi saluran cerna, meski telah dicampur air
- Menambahkan gula dalam jenis apa pun pada susu formula.
- Memperkenalkan makanan padat sebelum berusia enam bulan.
Kapan harus menghubungi dokter?
Selalu ingat untuk terus memperhatikan kondisi pencernaan selama anak mengalami sembelit.
Ketika si kecil hanya jarang buang air besar dan tidak memiliki feses yang padat, ini bukan sembelit.
Namun, ketika Anda yakin bayi mengalami sembelit karena sering mengejan, segera dapatkan bantuan medis atau membawanya ke dokter.
Apalagi, ketika si kecil mengalami sering mengejan yang disertai dengan kondisi berikut.
- Nyeri di bagian perut (disertai menangis) dan anus (disertai sering mengejan) selama lebih dari satu jam.
- Muntah lebih dari dua kali dan perut terlihat lebih kembung dari biasanya.
- Berusia di bawah satu bulan.
- Terlihat sangat sakit atau lemah.
- Terdapat keinginan untuk BAB tetapi takut atau menolak untuk melakukannya.
- Anus berdarah.
Meskipun kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, situasinya menjadi berbeda jika bayi sering atau suka ngeden yang disebabkan oleh sembelit.
Terdapat beberapa dampak bagi kondisi kesehatan, terutama pada saluran cerna jika bayi terlalu sering mengejan.
Pastikan untuk selalu memperhatikan setiap kondisi si kecil untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar