Risiko setelah prosedur vaksin tergolong kecil saat dibandingkan dengan risiko kesehatan dari penyakit lainnya. Oleh karena itu, tak perlu takut membawa si kecil vaksin.
Perawatan setelah vaksin pun tidak ribet kok, Bu. Jika bayi atau anak tidak mengalami demam, ia boleh mandi seperti biasanya.
Apalagi saat vaksin, mungkin ia berkeringat karena tegang sehingga suhu tubuhnya meningkat dan ibu perlu membersihkan tubuhnya dengan mandi.
Namun, kembali lagi, untuk pertanyaan bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi, jawabannya adalah sebaiknya orangtua menunggu hingga demam menghilang.
Jika si kecil mengalami salah satu efek samping di atas, ibu bisa memberikan obat penurun demam yang biasa ia minum.
Jangan lupa untuk tetap konsultasikan dengan dokter mengenai obat serta dosis yang sesuai dengan usianya.
Selain itu, ibu juga bisa melakukan perawatan setelah imunisasi seperti di bawah ini.
- Sering memeluknya untuk menambah rasa nyaman.
- Tetap menyusui sesuai jadwalnya.
- Mengompres bekas suntikan dengan handuk dingin.
- Menggerakkan tangan atau kaki si kecil agar tidak kaku.
- Pastikan ia beristirahat dengan cukup.
- Memilih pakaian yang nyaman dan tidak membuatnya kepanasan.
- Saat tidak demam, mandikan seperti biasa.
Kapan harus bertemu dokter?
Melakukan imunisasi adalah salah satu cara perlindungan terbaik untuk mencegah anak mengalami penyakit menular. Walaupun, setelah itu Anda perlu melakukan perawatan untuk meredakan efeknya.
Meskipun pertanyaan bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi serta perawatan yang tepat sudah terjawab, orangtua juga perlu memperhatikan kondisi lainnya.
Ada beberapa kondisi setelah imunisasi yang membuat Anda perlu membawa si kecil ke dokter, yaitu sebagai berikut.
- Obat penurun demam tidak bekerja seperti seharusnya.
- Bayi semakin rewel serta menangis sangat kencang.
- Gejala semakin bertambah buruk.
Nah sekarang, sudah terjawab kan pertanyaan bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi? Sebelum percaya pada rumor yang beredar, yuk mulai membiasakan diri untuk mencari kebenarannya, Bu!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar