Saat flu dan batuk menyerang anak, seringkali orang tua bingung untuk menyikapinya. Padahal, flu dan batuk termasuk penyakit yang ringan dan sering terjadi pada anak. Kondisi ini biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus di rumah melainkan tidur yang cukup, asupan nutrisi yang baik, dan memilih obat flu dan batuk untuk anak yang tepat.
Tentang flu dan batuk pada anak
Flu dan batuk merupakan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan bisa terjadi sebanyak lebih dari enam kali dalam setahun.
Perlu Anda Ketahui
Gejala flu dan batuk biasanya akan muncul sekitar dua hari setelah anak terinfeksi. Beberapa gejala yang muncul, seperti demam, batuk kering, hidung tersumbat, dan anak terlihat lesu. Sebagian besar kondisi flu dan batuk bisa hilang dengan sendirinya dengan memperhatikan asupan makanannya dan istirahat yang cukup.
Selain itu, beberapa orang tua biasanya menambahkan perawatan dengan memberikan obat flu dan batuk untuk anak agar gejala dapat mereda, sehingga anak merasa lebih nyaman.
Namun, Anda perlu berhati-hati dalam memilih obat flu dan batuk untuk anak. Pasalnya, beberapa obat flu dan batuk justru bisa memberikan efek samping yang berbahaya, mulai dari kejang, reaksi alergi, hingga mengancam jiwa.
Cara memilih obat flu dan batuk untuk anak
Memberikan obat flu dan batuk untuk anak secara aman dapat menjadi tantangan tersendiri. Mulai dari dosis, kandungan, hingga proses pembuatan obat perlu Anda cermati.
Nah, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti dalam memberikan obat flu dan batuk untuk anak.
1. Pastikan komposisi obat batuk sesuai dengan gejalanya
Sebelum memilih obat flu dan batuk untuk anak, pastikan Anda sudah konsultasi dengan dokter terkait kondisi si Kecil, khususnya bila anak berusia dibawah enam tahun.
Setelah itu, lakukan pemeriksaan ulang di bagian komposisi obat. Hal ini agar si Kecil terhindar dari obat atau bahan yang tidak perlu.
Sebagai contoh, bila si Kecil batuk dan flu karena infeksi virus, tidak perlu antibiotik. Pasalnya, flu dan batuk merupakan infeksi virus, sedangkan antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri.
Nah, obat yang mungkin lebih tepat untuk menangani kondisi batuk berdahak dan flu adalah obat yang mengandung dekongestan, paracetamol, antihistamin, dan ekspektoran.
Kandungan tersebut dapat membantu meredakan gejala yang dialami si Kecil, seperti demam, hidung tersumbat, dan batuk berdahak.
2. Waspadai kandungan yang dilarang oleh BPOM
Maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak karena sirup obat pada tahun 2022 membuat para orang tua perlu berhati-hati.
Melansir dari BPOM, terdapat dua kandungan cemaran yang perlu diwaspadai dalam sirup obat, yaitu Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Oleh sebab itu, sebelum membeli sirup obat flu dan batuk untuk anak, pastikan terlebih dahulu obat tersebut sudah terdaftar dan teruji di BPOM.
Obat-obatan yang memiliki izin edar dari BPOM secara umum aman dan layak untuk dikonsumsi.
3. Berikan dosis obat batuk dan flu sesuai dengan umurnya
Setelah memastikan kandungan obat aman dan sesuai dengan gejala yang dialami si Kecil, Anda perlu membaca instruksi penggunaan obat sebelum memberikannya kepada anak.
Pastikan untuk membaca semua informasi di kertas instruksi dengan seksama sebelum memberikan obat pada anak.
Dalam instruksi, biasanya tertera imbauan untuk mengocok obat sebelum digunakan dan cara pemberian obatnya, apakah sesudah atau sebelum makan.
Selain itu, perhatikan dengan baik dosis dan sendok ukur yang perlu diberikan pada anak. Pakai sendok plastik bawaan dari kemasan obat dan hindari memakai sendok makan.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan dosis karena takaran yang tidak tepat.
4. Pilih obat flu dan batuk yang diproses dengan aman, bersih dan higienis
Hal terakhir yang perlu diperhatikan saat memilih obat flu dan batuk untuk anak adalah proses pembuatan yang aman, bersih, dan higienis.
Pasalnya, obat yang diproduksi secara tidak higienis justru bisa menimbulkan masalah kesehatan lain.
Salah satu contoh obat yang diproduksi dari bahan berkualitas dan higienis, yaitu HUFAGRIPP yang diproduksi menggunakan mesin modern dan quality control yang ketat.
Mulai dari pencampuran komposisi obat, pencucian botol, pengisian cairan sirup obat ke dalam botol, hingga pemasangan tutup botol, dilakukan secara otomatis dan higienis menggunakan robot.
Proses tersebut dilakukan tanpa tersentuh tangan sehingga risiko obat terkontaminasi bakteri sangat kecil.
Selain proses yang higienis, HUFAGRIPP juga menyediakan beberapa varian sirup obat yang bisa disesuaikan dengan gejala si Kecil, mulai dari demam, pilek, batuk pilek, hingga flu dan batuk.
Kapan harus ke dokter?
Umumnya, si Kecil tidak perlu selalu diperiksa dokter setiap kali alami flu dan batuk. Namun, bila setelah dua minggu flu dan batuk tidak membaik dan cenderung semakin parah, segera periksakan anak ke dokter.
Selain itu, bila si Kecil alami beberapa gejala berikut, segera periksakan ke dokter.
- Demam dengan suhu 38 derajat celsius atau lebih pada anak usia dua bulan atau lebih kecil.
- Demam dengan suhu 38,8 derajat celsius atau lebih pada anak.
- Bibir kebiruan.
- Nafas yang sesak, lubang hidung melebar setiap kali bernapas, mengi, napas cepat, atau tulang rusuk terlihat tiap tarikan napas.
- Keluhan sakit kepala.
- Tidak mau makan atau minum, dengan tanda dehidrasi (penurunan jumlah urin).
- Rewel atau tidak bisa tidur.
- Keluhan telinga sakit.
Gejala tersebut dapat menandakan adanya kondisi lain yang lebih parah. Dokter akan memeriksakan kondisi Si Kecil lebih lanjut dan memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya.
[embed-health-tool-vaccination-tool]