backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Etilen Glikol dalam Obat Sirop dan Bahayanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2022

Mengenal Etilen Glikol dalam Obat Sirop dan Bahayanya

Kandungan etilen glikol (EG) pada obat sirop kini tengah ramai diperbincangkan karena diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak. Lantas, apa bahaya etilen glikol pada tubuh? Obat apa saja yang mengandung zat kimia ini? Simak penjelasannya berikut ini!

Apa itu etilen glikol?

Etilen glikol atau ethylene glycol (EG) adalah senyawa alkoholik yang sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan rasanya manis.

Bahan kimia ini dihasilkan dari etilen oksida, yakni zat kimia berbentuk gas tidak berwarna dan mudah terbakar, yang digunakan sebagai bahan baku produk industri. 

Dilansir oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), etilen glikol banyak digunakan dalam berbagai produk, seperti cairan rem hidrolik, tinta stempel, cat, dan kosmetik.

Secara umum, senyawa ini memiliki rasa yang cenderung manis. Bahan kimia ini sering tertelan secara disengaja atau tidak, lalu terurai dalam tubuh menjadi senyawa beracun.

EG bisa menimbulkan keracunan dan rusaknya organ tubuh manusia. Bahkan, menelan bahan kimia ini dalam jumlah cukup banyak juga dapat menyebabkan kematian.

Bahaya etilen glikol dalam obat sirop

darurat ginjal kronis pada anak

Keracunan etilen glikol paling sering terjadi saat seseorang menelannya. Tubuh akan mengurai ethylene glycol ke dalam hasil metabolisme (metabolit) berupa asam glikolat dan kalsium oksalat.

Etilen glikol dan hasil metabolismenya ini pertama-tama akan memengaruhi sistem saraf pusat (SSP), kemudian jantung, dan pada akhirnya ginjal.

Pada umumnya, keracunan EG memiliki gejala yang mirip keracunan alkohol atau etanol, tetapi tidak ada bau alkohol yang tercium pada napas pasien.

Beberapa gejala awal yang muncul dalam delapan jam setelah paparan etilen glikol meliputi:

  • gangguan sistem saraf pusat,
  • mabuk dan euforia,
  • batuk,
  • kesulitan bernapas,
  • mual dan muntah,
  • hilangnya refleks,
  • kejang,
  • iritasi jaringan otak, dan
  • penurunan kesadaran hingga koma.

Kasus gagal ginjal akut pada bayi dan anak

Direktur Utama RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), FIHA, MARS, menyebutkan kasus gangguan ginjal pada bayi dan anak ini berbeda dari umumnya.

Gangguan ginjal akut progresif atipikial (GgGAPA) ini terjadi secara mendadak, dapat menjadi parah dalam waktu cepat, dan tidak biasa dialami oleh bayi dan anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seperti dikutip dari CNN Indonesia, mencatat 206 pasien bayi dan anak mengalami gagal ginjal akut per Selasa (18/10) lalu.

Dari ratusan kasus ini, terdapat 99 pasien (atau sekitar 48%) yang dinyatakan meninggal dunia.

Sampel obat dari pasien gagal ginjal akut ini lalu terbukti mengandung tiga senyawa berbahaya, yang terdiri etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil eter (EGBE).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sendiri sudah membuat aturan bahwa obat sirop bagi anak maupun orang dewasa tidak boleh mengandung EG dan DEG.

BPOM sendiri sudah mengatur ambang batas aman (tolerable daily intake/TDI) untuk cemaran EG dan DEG, yakni sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Meski begitu, BPOM juga menduga cemaran EG dan DEG pada obat sirop berasal dari empat bahan tambahan, yakni propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.

Keempat bahan tambahan tersebut bukanlah bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan obat sirop.

Daftar obat sirop yang mengandung etilen glikol

Pada September 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan adanya cemaran etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat batuk sirop yang beredar di Gambia, Afrika.

Obat batuk sirop yang dimaksud merupakan buatan perusahaan Maiden Pharmaceuticals Limited, India. Keempat jenis produk obat sirop ini adalah:

  • Promethazine Oral Solution, 
  • Kofexmalin Baby Cough Syrup, 
  • Makoff Baby Cough Syrup, dan 
  • Magrip N Cold Syrup.

Berdasarkan penelusuran BPOM, obat batuk sirop dan produk obat lain yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals hingga saat ini tidak terdaftar di Indonesia.

Meski begitu, BPOM tetap menelusuri kemungkinan kandungan EG dan DEG dalam obat batuk sirop bayi dan anak yang diproduksi di Indonesia dan sedang beredar di pasaran.

Hasilnya, ada beberapa produk yang menunjukkan adanya cemaran etilen glikol melebihi ambang batas.

Namun, BPOM melakukan update terus-menerus terkait ragam produk obat sirop yang aman untuk dikonsumsi. Anda bisa mengaksesnya melalui daftar ini.

Penggunaan obat sirop tidak selalu terkait dengan gagal ginjal akut

Selain keracunan etilen glikol (EG) dalam obat sirop, penyebab gagal ginjal akut pada bayi dan anak juga bisa berasal dari infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C), atau sindrom peradangan multisistem pasca-COVID-19.

Imbauan mengenai bahaya etilen glikol dalam obat sirop

Obat batuk sirup untuk pilek

Selain peran pemerintah Indonesia melalui Kemenkes dan BPOM, Anda sebagai orangtua dan masyarakat pada umumnya juga bisa mencegah bahaya etilen glikol dalam obat sirop.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar tetap aman saat menggunakan obat-obatan medis.

  • Dahulukan penanganan tanpa obat untuk mengatasi gejala ringan, seperti demam.
  • Baca label kemasan obat, lalu pakai obat dengan sesuai dan tidak melebihi aturan pakai.
  • Hindari penggunaan sisa obat sirop yang sudah terbuka atau disimpan lama.
  • Konsultasi dengan dokter bila gejala tidak berkurang setelah tiga hari menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas.
  • Beri tahu dokter secara lengkap mengenai obat-obatan dan perawatan yang telah dilakukan, termasuk efek samping obat yang mungkin dirasakan.

Kandungan etilen glikol dalam obat sirop tentu berbahaya bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang melewati ambang batas aman.

Selalu berhati-hati ketika Anda menggunakan obat bebas yang dijual di toko obat atau apotek.

Bahkan, bila perlu konsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu untuk mengetahui manfaat dan risiko dari obat-obatan yang Anda akan gunakan.

Kapan bayi dan anak perlu periksa ke dokter?

Keracunan etilen glikol bisa menimbulkan gejala berupa sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, dan perubahan kondisi mental. Segera bawa anak ke rumah sakit bila anak belum buang air kecil lebih dari enam jam setelah minum obat sirop.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan