backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Demam pada Bayi yang Tepat

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 24/03/2022

    Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Demam pada Bayi yang Tepat

    Sama dengan orang dewasa, bayi juga dapat mengalami demam. Meski jarang terjadi, demam pada bayi dapat menandakan kondisi yang serius. Namun, penting bagi orangtua untuk tidak panik dan tetap tenang sehingga bisa mengatasi kondisi ini dengan tepat. Supaya tidak cemas, berikut beberapa saran cara mengatasi demam pada bayi.

    Perlukah orangtua khawatir jika bayi demam?

    mengatasi demam pada bayi

    Sebelum mencari tahu seputar cara mengatasi demam pada bayi, sebaiknya pahami apakah kondisi mengkhawatirkan.

    Demam pada bayi terjadi saat suhu tubuh bayi mencapai 38 derajat Celsius atau lebih.

    Suhu tersebut dapat diketahui dengan mengukurnya menggunakan termometer.

    Bila tidak ada termometer, demam dapat dideteksi dari kening atau kulit bayi yang terasa sangat panas.

    Meski sering kali menimbulkan rasa khawatir pada orangtua, sebagian besar demam pada bayi bukanlah kondisi yang berbahaya.

    Sama seperti pada orang dewasa, demam pada bayi umumnya terjadi sebagai gejala yang menandakan bahwa daya tahan tubuh sedang melawan penyebab infeksi.

    Namun, demam juga dapat dipicu oleh penyebab lain yang lebih ringan, seperti penggunaan baju yang terlalu tebal.

    Cara mengatasi demam pada bayi di rumah 

    bayi demam

    Mengatasi demam pada bayi tidak selalu membutuhkan pengobatan dari dokter.

    Demam pada bayi bisa ditangani sendiri bila kondisi atau gejala yang menyertainya tidak begitu parah.

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi panas pada bayi di rumah, seperti berikut.

    1. Penuhi kebutuhan cairan tubuh

    Sangat penting bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh bayi. terutama saat bayi demam.

    Cairan tubuh yang cukup dapat membantu meredakan demam dan mencegah terjadinya dehidrasi pada bayi.

    Hal ini karena demam dapat menyebabkan tubuh bayi kehilangan cairan lebih cepat dari normal.

    Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh bayi, tingkatkan asupan cairan ASI atau susu formula.

    Usahakan untuk memberikan dalam porsi yang lebih sedikit, tetapi lebih sering.

    Bayi berusia lebih dari 6 bulan juga dapat diberikan air putih untuk membantu meningkatkan cairan tubuh.

    Air dingin lebih baik dibandingkan dengan air hangat.

    Jika bayi mengalami muntah atau diare, Anda bisa memberikannya cairan elektrolit khusus untuk anak-anak.

    Namun, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada bayi.

    2. Berikan pakaian yang tipis 

    Cara mengatasi demam lainnya pada bayi yakni dengan membiarkannya mengenakan pakaian yang tipis.

    Baju yang terlalu tebal dapat mencegah hawa panas di dalam tubuh untuk keluar sehingga bisa meningkatkan suhu tubuh.

    Jika bayi menggigil, cukup berikan bayi selimut yang tipis. Jangan menutupi tubuh bayi dengan kain yang terlalu tebal.

    3. Jaga suhu ruangan tetap sejuk 

    Usahakan untuk menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman bagi bayi. Suhu ruangan sebaiknya tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

    Jika suhu ruangan terlalu panas, kipas angin atau pendingin ruangan lainnya dapat digunakan untuk membuat ruangan tetap sejuk.

    4. Mandikan bayi dengan air hangat

    Mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh yang tinggi pada bayi.

    Mandikan bayi dengan langsung memasukan tubuh bayi ke dalam air yang hangat.

    Periksa suhu air setelah 15 menit untuk memastikan suhu air tetap hangat.

    Penting untuk diperhatikan, sebaiknya jangan memandikan bayi dengan air dingin.

    Berdasarkan British Red Cross, mandi air dingin untuk mengatasi panas pada bayi bisa menyebabkan suhu tubuh bayi turun terlalu cepat dan berisiko menimbulkan hipotermia.

    Tubuh yang kedinginan akibat mandi air dingin juga dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat.

    Selain itu, perlu diingat untuk tidak menambahkan cairan alkohol ke dalam air karena dapat berbahaya bagi bayi.

    Anda juga bisa memberikan kompres hangat untuk membantu mengatasi demam pada bayi.

    5. Berikan obat penurun panas 

    Beberapa jenis obat penurun panas yang dijual bebas dipasaran dapat digunakan untuk mengatasi panas pada bayi.

    Jenis obat penurunan panas yang bisa diberikan kepada bayi yaitu sebagai berikut.

    • Paracetamol dapat diberikan pada bayi berusia di atas 2 bulan.
    • Ibuprofen dapat diberikan pada bayi berusia di atas 6 bulan.

    Jangan memberikan aspirin kepada bayi. Aspirin dapat menyebabkan sindrom Reye yang bisa berakibat fatal pada bayi.

    Selain itu, perlu diingat untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau membaca aturan pakai sebelum memberikan obat kepada bayi.

    Pemberian obat dalam dosis yang terlalu sedikit dapat membuat obat tidak dapat bekerja secara efektif.

    Sebaliknya, pemberian dosis obat yang terlalu banyak berisiko menimbulkan efek samping obat pada bayi.

    Kapan harus ke dokter?

    Segera cari pertolongan medis bila demam terjadi pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.

    Demam pada bayi dalam golongan usia ini bisa menandakan infeksi yang serius.

    Pada bayi berusia 3-12 bulan, demam dapat terjadi sebagai gejala suatu penyakit tertentu.

    Oleh karena itu, lakukan konsultasi ke dokter terkait penanganan yang tepat.

    Untuk bayi berusia di atas 1 tahun, disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter bila demam disertai gejala, seperti:

    • rasa nyeri,
    • tidak kunjung reda setelah 48 jam,
    • kesulitan bernapas,
    • terlihat lesu,
    • tidak mau minum atau jarang buang air kecil,
    • muntah atau diare,
    • leher kaku,
    • sakit kepala terus-menerus, dan
    • mata sensitif terhadap cahaya.

    Itulah beberapa cara mengatasi demam pada bayi yang bisa Anda coba.

    Namun ingat, bila demam tidak kunjung membaik dalam beberapa hari bahkan disertai gejala lain, segera periksakan si kecil ke dokter anak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 24/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan