backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

8 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Perlukah Khawatir?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 19/10/2023

    8 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Perlukah Khawatir?

    Timbulnya benjolan di belakang telinga bayi tentu membuat orangtua khawatir. Kira-kira apa penyebab timbulnya benjolan ini dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

    Penyebab benjolan di belakang telinga bayi

    telinga bayi bau

    Benjolan di belakang telinga bayi sebenarnya masalah umum yang kerap terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

    Ada beberapa benjolan yang tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya atau bisa diatasi dengan perawatan tertentu. 

    Meski demikian, bukan berarti orangtua tidak perlu khawatir akan kondisi ini. Pasalnya, bisa saja benjolan tersebut menjadi tanda si Kecil mengalami penyakit tertentu. 

    Merangkum dari CHOC dan beberapa sumber lainnya, berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab timbulnya benjolan di belakang telinga bayi. 

    1. Infeksi kulit

    Kulit bayi tergolong sensitif, sehingga rentan mengalami infeksi kulit, seperti selulitis.

    Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya area kulit yang rusak akibat gigitan serangga, goresan, atau bahkan eksim. 

    Area kulit yang mengalami luka ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalamnya dan menyebabkan infeksi.

    Selulitis dapat menyebabkan terjadinya benjolan merah, bengkak, dan rasa nyeri di belakang telinga bayi. 

    2. Limfadenopati 

    Pembengkakan kelenjar getah bening atau dalam istilah medis disebut dengan limfadenopati adalah kondisi ketika kelenjar getah bening bengkak atau membesar.

    Kondisi ini terjadi sebagai respons alami tubuh bayi terhadap infeksi bakteri, seperti pilek atau radang tenggorokan

    Meski demikian, pembengkakan ini biasanya akan mereda ketika infeksi telah sembuh. Ini artinya, benjolan di belakang telinga bayi pun akan mereda. 

    3. Mastoiditis 

    Mastoiditis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada tulang mastoid, yaitu salah satu tulang yang letaknya di belakang telinga.

    Kondisi ini disebabkan akibat infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah telah menyebar ke tulang mastoid. 

    Mastoiditis dapat menyebabkan pembengkakan di belakang telinga yang disertai dengan rasa nyeri, memerah, dan keluarnya cairan dari telinga.

    Kondisi ini adalah salah satu infeksi telinga pada bayi yang perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter. 

    4. Granuloma 

    Benjolan merah yang muncul di belakang telinga bayi juga dapat menjadi tanda granuloma.

    Kondisi ini terjadi sebagai respons tubuh terhadap peradangan yang disebabkan akibat iritasi atau cedera kulit. 

    Benjolan ini sebenarnya terbentuk dari kumpulan sel-sel darah putih yang berfungsi mencegah penyebaran kuman penyebab infeksi.

    Meski demikian, sebagian besar kasus granuloma dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang membutuhkan pengobatan dari dokter. 

    5. Jerawat 

    Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, jerawat juga dapat terjadi pada bayi. Mengutip dari Mayo Clinic, jerawat pada bayi biasanya terjadi dalam 2–4 minggu setelah kelahiran. 

    Pada beberapa kasus, jerawat pada bayi dapat muncul di area wajah, termasuk belakang telinga.

    Namun, jerawat ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. 

    6. Hematoma 

    Hematoma adalah jenis benjolan yang terjadi akibat penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah.

    Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja dan tidak menimbulkan rasa sakit. 

    Meski demikian, hematoma yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa membuat penderitanya mengalami kehilangan darah dalam jumlah banyak dan syok. 

    7. Cacar air 

    Penyebab terjadinya benjolan di belakang telinga pada bayi yang selanjutnya adalah cacar air. Ini adalah penyakit umum yang terjadi pada anak-anak. 

    Cacar air ditandai dengan timbulnya benjolan ruam dan merah berisi cairan yang sangat gatal.

    Benjolan ini dapat terjadi di area tubuh mana pun, termasuk belakang telinga. Umumnya, cacar air akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. 

    8. Bisul 

    Selain cacar air, bisul juga dapat menjadi penyebab terjadinya benjolan di belakang telinga bayi. Kondisi ini terjadi akibat adanya gesekan atau iritasi saat bayi menggaruk kulitnya. 

    Namun, Anda tak perlu khawatir, sebab kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa mendapatkan penanganan dari dokter.

    Anda mungkin bisa melakukan perawatan rumahan, seperti mengkompresnya menggunakan air hangat. Saat bisul sudah pecah dan lukanya terbuka, sebaiknya jaga selalu kebersihan area bisul.

    Tidak hanya itu, Anda juga perlu untuk menjaga kebersihan telinga bayi secara keseluruhan untuk mempercepat proses penyembuhan. 

    Bagaimana cara mengatasi benjolan di belakang telinga bayi? 

    gambar benjolan di belakang telinga bay

    Pada dasarnya, untuk mengobati benjolan yang terjadi perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. 

    Mengingat ada beberapa kondisi benjolan yang dapat membaik dengan sendirinya, sebaiknya amati terlebih dahulu kondisinya selama beberapa hari ke depan.

    Hindari untuk memencet benjolan tersebut guna mencegahnya semakin memburuk. Bila perlu, kompres menggunakan handuk dan air hangat untuk membantu meredakan gejala.

    Namun bila benjolan tidak juga mereda selama 7 hari atau lebih, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

    Nantinya, dokter dapat membantu Anda untuk mencari tahu penyebab yang mendasari kondisi ini dan memberikan pengobatan yang sesuai. 

    Waspadai gejala penyertanya!

    Jadi, jangan ragu untuk ke dokter, apalagi jika benjolan yang terjadi di belakang telinga ini disertai dengan gejala lainnya, seperti:
    • demam,
    • si Kecil terlihat sangat kesakitan,
    • menurunnya nafsu makan, dan
    • lebih sering menggosok bagian telinga. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 19/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan