backup og meta

Bayi Rewel Terus Menerus, Waspada Kolik Infantil

Bayi Rewel Terus Menerus, Waspada Kolik Infantil

Bayi biasanya menangis saat merasa lapar, buang air kecil, atau gerah karena udara yang panas. Ketika bayi menangis, orangtua akan mencari tahu penyebabnya dan berusaha untuk mendiamkan bayi. Namun, jika segala cara telah dilakukan untuk menenangkannya tetapi tidak berhasil juga, bisa jadi ini merupakan tanda kolik infantil.

Penyebab kolik infantil pada bayi

kolik pada bayi

Kolik infantil atau colic infantile, yang dikenal dengan kolik, adalah suatu kondisi ketika bayi yang menangis secara berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi berusia 2 minggu hingga 4 bulan. Adapun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutnya sebagai sindrom 4 bulan.

Kolik infantil dapat dikenali melalui ‘rule of three’, yaitu bayi menangis lebih dari 3 jam sehari, terjadi lebih dari 3 hari setiap minggunya, dan berulang selama lebih dari 3 minggu.

Kondisi ini dapat terjadi meskipun bayi telah diberikan makan secara teratur dan sehat.

Walau penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, berikut beberapa kondisi yang diduga dapat memicu kolik infantil.

  • Sistem pencernaan yang masih berkembang. Bayi mungkin mengalami gangguan pencernaan karena sistem pencernaannya masih berkembang. Rasa tidak nyaman atau kram perut akibat gas atau karena masalah pencernaan makanan bisa menyebabkan tangis berlebihan pada bayi.
  • Ketidakseimbangan mikrobioma usus. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi dengan kolik mungkin memiliki perbedaan dalam mikrobioma usus mereka dibandingkan dengan bayi tanpa kolik. Hal ini bisa berpengaruh pada proses pencernaan dan kenyamanan usus.
  • Alergi atau intoleransi makanan. Pada beberapa kasus, kolik mungkin dikaitkan dengan intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu sapi yang dikonsumsi bayi melalui ASI atau susu formula.
  • Overstimulasi. Bayi mungkin merasa kewalahan oleh rangsangan sensorik sepanjang hari, sehingga menangis menjadi cara untuk melepaskan ketegangan.
  • Temperamen bayi. Beberapa bayi mungkin memiliki temperamen yang lebih sensitif dan cenderung mudah menangis.
  • Kebutuhan untuk bersendawa. Kesulitan bersendawa setelah makan bisa menyebabkan ketidaknyamanan karena penumpukan gas.
  • Paparan tembakau. Bayi dengan ibu yang merokok selama masa kehamilan atau yang terpapar asap rokok setelah lahir memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kolik.

Cara mengatasi kolik infantil

kolik bayi menangis tanpa henti

Sebagai orangtua, Anda mungkin merasa sedih dan cemas ketika bayi tak berhenti menangis. Namun, penting bagi Anda untuk tidak segera panik saat anak mengalami kolik infantil.

Saat kolik infantil terjadi, cobalah untuk menarik napas sejenak, tenangkan diri sebentar, dan lakukan beberapa cara berikut untuk mengatasinya.

1. Berikan ASI eksklusif dengan tepat

Kolik pada bayi dapat diredakan dengan memastikan bayi mendapat ASI secara tuntas, yang berarti meliputi foremilk dan hindmilk.

Ibu dapat melakukannya dengan memberikan bayi ASI dari salah satu payudara hingga habis, baru kemudian berhenti menyusui atau berpindah ke payudara lainnya.

Dengan begitu, bayi bisa mendapat ASI yang tersimpan di bagian depan dan belakang payudara.

2. Buat bayi bersendawa

Tangisan dan gerakan bayi saat kolik menandakan ia sedang menahan sakit di area perutnya. Bisa jadi gas yang terjebak dapat menjadi salah satu sebabnya.

Maka itu, cobalah untuk mengeluarkan gas dari perutnya dengan membuatnya bersendawa.

Anda bisa menggendongnya dan menepuk lembut punggungnya. Lakukan ini agar angin pada perutnya bisa keluar melalui sendawanya.

Anda juga bisa pijatan lembut pada bayi di bagian perut untuk membantu mengurangi gas dan kenyamanan. Gunakan gerakan memutar searah jarum jam untuk membantu pergerakan gas.

3. Hindari makanan mengandung gas

Gas yang dihasilkan bisa jadi berasal dari makanan yang ibu konsumsi. Ada banyak sayuran yang mengandung gas, seperti kol, kembang kol, dan jeruk.

Makanan yang mengandung gas dapat memengaruhi ASI. Pada saat si Kecil menyusu dari ibu, ini akan mengganggu sistem pencernaannya karena ada gas dari ASI yang dikonsumsinya.

4. Buat lingkungan yang tenang dan nyaman

Menciptakan lingkungan yang tenang dan bebas dari stimulasi berlebihan dapat membantu menenangkan bayi.

Suara seperti suara pengering rambut, kipas angin, atau rekaman suara hujan bisa menenangkan beberapa bayi. Suara tersebut meniru kebisingan yang didengar bayi di dalam rahim.

Selain itu, mandi air hangat juga bisa menenangkan bayi yang gelisah, sementara bagi beberapa bayi, mengisap dot dapat memberikan rasa tenang.

Bila memungkinkan, Anda juga bisa mencoba menetapkan rutinitas tidur yang konsisten untuk bayi. Misalnya, bayi tidur di waktu dan tempat yang sama setiap hari.

5. Memberikan obat kembung

Kolik infantil memicu penumpukan gas pada perut bayi, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan kembung.

Salah satu cara memberikan kelegaan pada kolik adalah memberikan obat kembung, seperti simethicone.

Simethicone dapat memecah gelembung gas yang terjebak pada perut bayi, sehingga mengurangi kembung pada bayi.

Namun, ada baiknya Anda konsultasikan ke dokter sebelum memberikannya simethicone terlebih dulu.

6. Ganti susu formula

Kolik infantil bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan.

Jika si Kecil sudah minum susu formula sesuai dengan anjuran dokter, Anda bisa mengganti susunya dengan susu terhidrolisat parsial sebagai cara untuk meredakan gejala kolik pada bayi.

Sebuah penelitian dalam jurnal F1000Research mengatakan bahwa susu formula terhidrolisat parsial dapat membantu mempercepat pengosongan lambung dan proses pencernaan makanan.

Oleh karena itu, konsumsi susu ini mampu meredakan gejala kolik pada bayi karena dapat membantu kelancaran sistem kerja pencernaan.

Perlu diketahui!

Penting untuk diingat bahwa kolik adalah kondisi yang sementara dan biasanya membaik sendiri seiring waktu tanpa efek jangka panjang pada kesehatan atau perkembangan bayi. Jika Anda khawatir tentang tangisan bayi Anda atau jika bayi menunjukkan tanda-tanda sakit atau ketidaknyamanan lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kolik pada Bayi (Bagian 1). (2015). Retrieved 8 March 2024, from IDAI website: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1

Kolik pada Bayi (Bagian 2). (2015). Retrieved 8 March 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-2

Kembung Pada Bayi dan Anak. (2017). Retrieved 8 March 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kembung-pada-bayi-dan-anak

Dobson, D., Lucassen, P. L., Miller, J. J., Vlieger, A. M., Prescott, P., & Lewith, G. (2012). Manipulative therapies for infantile colic. Cochrane Database of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.cd004796.pub2

Johnson, J. D., Cocker, K., & Chang, E. (2015). Infantile Colic: Recognition and Treatment. American Family Physician, 92(7), 577–582. Retrieved 8 March 2024, from https://www.aafp.org/afp/2015/1001/p577.html

Milk & Dairy Allergy. (2015, January 12). Retrieved 8 March 2024, from ACAAI Public Website website: https://acaai.org/allergies/types-allergies/food-allergy/types-food-allergy/milk-dairy-allergy

Yin, L., Qian, L., Zhu, H., Chen, Y., Li, H., Han, J., & Qiao, L. (2015). Application effect of extensively hydrolyzed milk protein formula and follow-up in preterm children with a gestational age of less than 34 weeks: study protocol for a randomized controlled trial. Trials16(1). https://doi.org/10.1186/s13063-015-1030-5

Banks, J. B. (2023). Infantile Colic. Retrieved 8 March 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518962/#:~:text=Persistent%20and%20inconsolable%20crying%20in,the%20age%20of%2012%20weeks

Colic. (n.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074

Colic. (2019). Retrieved 8 March 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/colic

Colic. (N.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/colic/

Colic (for Parents) | Nemours KidsHealth. (2023). Retrieved 8 March 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/colic.html

Staff, Familydoctor. org E. (2024). Colic in Babies – How to Treat and Cope. Retrieved 8 March 2024, from https://familydoctor.org/condition/colic/

Colic Relief Tips for Parents. (n.d.). Retrieved 8 March 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Colic.aspx

Dietary manipulations for infantile colic. (2003). Retrieved 8 March 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2791658/

Daelemans S, Peeters L, Hauser B, Vandenplas Y. Recent advances in understanding and managing infantile colic. F1000Res. 2018 Sep 7;7:F1000 Faculty Rev-1426. https://doi.org/10.12688/f1000research.14940.1

Editor. (2021). Colic in Babies. Retrieved 8 March 2024, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/colic/#:~:text=Breastfeeding%20mothers%20may%20reduce%20colic,feeding%20and%20emptying%20it%20completely.

Versi Terbaru

13/03/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Manfaat Membiarkan Bayi Menangis di Malam Hari

Bolehkah Mencampurkan ASI dan Susu Formula untuk Bayi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 13/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan