backup og meta

7 Ciri-Ciri Down Syndrome pada Bayi dan Anak

7 Ciri-Ciri Down Syndrome pada Bayi dan Anak

Memiliki buah hati yang lahir dengan sehat dan sempurna tentu menjadi harapan semua orangtua. Meski begitu, terkadang ada beberapa kondisi yang membuat bayi mengalami cacat lahir, salah satunya Down syndrome atau sindrom Down. Apa saja ciri-ciri Down syndrome pada bayi dan anak? Agar lebih jelas, ketahui berbagai gejala dan ciri-cirinya di bawah ini.

Apa saja ciri-ciri Down syndrome?

wajah anak down syndrome

Down syndrome atau sindrom Down adalah kondisi kelainan genetik yang terjadi karena bayi memiliki tambahan salinan kromosom ke-21.

Kondisi cacat lahir yang satu ini mengakibatkan bayi mengalami keterlambatan pada perkembangan bayi, termasuk fisik, mental, serta intelektualnya.

Meski kerap terlihat serupa, sebenarnya setiap bayi maupun anak dengan Down syndrome memiliki kondisi fisik dan mental yang tidak selalu sama.

Bahkan, gejala atau ciri-ciri sindrom Down bisa berbeda-beda pada setiap bayi dan anak. Berikut adalah berbagai gejala atau ciri-ciri Down syndrome yang umum terlihat pada bayi dan anak.

1. Gejala atau ciri-ciri fisik

Ciri-ciri fisik dari Down syndrome pada masing-masing bayi dan anak-anak memang bisa bervariasi. Namun, umumnya anak dengan Down syndrome punya wajah yang khas.

Melansir dari National Institute of Health, gejala fisik sindrom Down umumnya adalah sebagai berikut.

  • Wajah dan hidung datar.
  • Kepala berukuran kecil.
  • Leher pendek dengan kulit berlebih di bagian belakang.
  • Kondisi tonus otot buruk atau tidak berfungsi dengan baik.
  • Ukuran kepala, telinga, dan mulut kecil.
  • Mata miring ke arah atas disertai dengan lipatan kulit yang keluar dari kelopak mata atas dan menutupi sudut mata bagian dalam (fisura palpebral).
  • Bintik putih pada bagian mata yang berwarna (disebut bintik Brushfield).
  • Tangan lebar dengan jari-jari yang pendek.
  • Ukuran tangan dan kaki kecil.
  • Ada bagian lekukan dalam pada jari kaki pertama dan jari kaki kedua.

Tidak hanya itu, perkembangan fisik pada bayi dan anak-anak dengan sindrom Down cenderung lebih lambat.

Misalnya, karena kondisi tonus otot si Kecil kurang baik, bayi dengan ciri-ciri Down syndrome dapat mengalami keterlambatan dalam belajar merangkak, duduk sendiri, berdiri tanpa berpegangan, hingga berjalan.

Terlepas dari berbagai keterlambatan perkembangan tersebut, bayi maupun anak-anak Down syndrome tetap bisa beraktivitas normal.

Selain itu, meski perkembangannya sedikit lebih lama, pada akhirnya bayi dan anak-anak Down syndrome tetap bisa mencapai tonggak perkembangannya yang optimal.

2. Gejala atau ciri-ciri intelektual

Intelektual adalah kemampuan berpikir atau kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang.

Bayi dan anak-anak dengan Down syndrome umumnya memang mengalami ciri-ciri atau gejala gangguan kognitif serta masalah dalam berpikir.

Namun, masalah kognitif tersebut biasanya berkisar dalam taraf ringan hingga sedang dan jarang dikaitkan dengan gangguan kognitif yang berat.

Beberapa gejala gangguan kognitif dan perilaku yang umum dialami bayi dan anak dengan sindrom Down adalah sebagai berikut.

3. Keterlambatan perkembangan motorik

Down syndrome juga memengaruhi perkembangan motorik bayi.

Anak-anak dengan sindrom Down cenderung mengalami keterlambatan dalam mencapai perkembangan anak seusianya, seperti kemampuan untuk bergerak.

Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan motorik meliputi.

  • Nada otot yang rendah (low muscle tone). Menyebabkan kesulitan dalam menjaga postur tubuh dan mudah lelah serta terlambat berjalan.
  • Kekuatan otot yang berkurang. Mengurangi toleransi aktivitas, daya tahan tubuh, dan menyebabkan postur bahu yang membungkuk.
  • Hipermobilitas. Fleksibilitas yang berlebihan pada sendi dan rentang gerak yang luas, yang membatasi kemampuan anak untuk mengontrol gerakannya.

Ketiga faktor ini berdampak pada kontrol postur tubuh yang lebih rendah, yang memengaruhi postur, koordinasi, keseimbangan.

Tidak hanya itu, ketiga faktor di atas juga berdampak pada kemampuan motorik halus seperti menulis, menggunakan alat makan, atau membuka dan menutup sesuatu. .

4. Keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa

Menurut Mayo Clinic, keterampilan komunikasi dan bahasa bayi dengan ciri-ciri Down syndrome juga bisa ikut terhambat. Hal tersebut sama dengan perkembangan intelektual lainnya.

Hal ini karena sebagian besar anak dengan sindrom Down cenderung lambat dalam menguasai struktur kalimat dan tata bahasa, disebabkan oleh keterlambatan pemahaman bahasa.

Mereka sebenarnya tahu apa yang ingin diungkapkan, tetapi kesulitan berbicara dengan jelas.

Bayi dan anak-anak dengan gejala sindrom Down hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya.

5. Keterlambatan perkembangan mengenal angka

Anak dengan sindrom Down umumnya mengalami keterlambatan dalam berbagai aspek perkembangan, termasuk kemampuan mengenal angka.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan perkembangan kognitif mereka. Bahkan, pemahaman tentang angka umumnya tertinggal sekitar dua tahun dibandingkan kemampuan membaca mereka.

Sebagian besar bayi dan anak-anak dengan gejala sindrom Down cenderung mengalami kesulitan untuk memahami angka.

Namun lagi-lagi, terlambatnya perkembangan kemampuan ini tetap akan bisa dicapai si Kecil meski tidak di usia yang sama dengan teman-teman seusianya.

6. Keterlambatan perkembangan memori jangka pendek verbal

Memori jangka pendek adalah sistem memori terkait informasi yang baru dipelajari untuk periode waktu yang singkat.

Memori jangka pendek ini membantu mendukung proses belajar dan kemampuan kognitif bayi dalam memproses informasi visual serta verbal.

Ciri-ciri bayi dan anak Down syndrome lainnya, yaitu cenderung lebih mampu memproses informasi yang didapatkan secara visual dibandingkan dengan verbal.

7. Gejala mental

Ciri-ciri Down syndrome pada bayi dan anak-anak berikutnya, yakni terkait mental.

Beberapa bayi dan anak-anak dengan kondisi cacat lahir ini juga bisa memiliki masalah dengan perilaku, sulit memperhatikan sesuatu dengan baik, hingga tertarik pada beberapa hal.

Hal ini dikarenakan bayi dan anak-anak dengan gejala sindrom Down mengalami kesulitan untuk mengendalikan dirinya.

Entah itu yang berhubungan dengan perasaan mereka sendiri maupun terhadap orang lain.

Kapan harus ke dokter?

penyebab leukosit bayi rendah

Cacat lahir sindrom Down bisa dideteksi saat kehamilan maupun setelah kelahiran.

Akan tetapi, jika Anda memiliki pertanyaan terkait kehamilan yang sedang dijalani maupun tumbuh kembang si Kecil, silakan konsultasikan lebih lanjut kepada dokter.

Tak terkecuali bila Anda mengamati si Kecil memiliki satu atau lebih gejala terkait Down syndrome, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.

Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, gejala atau ciri-ciri Down syndrome dapat memengaruhi proses perkembangan bayi.

Hal ini meliputi perkembangan bayi dalam berpikir, berbicara, mengerti sesuatu, hingga bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungannya.

Bayi yang mengalami sindrom Down memang membutuhkan waktu yang lebih lama sampai akhirnya berhasil mencapai setiap tonggak perkembangannya.

Akan tetapi, Anda sebenarnya tidak perlu khawatir karena bayi dan anak dengan Down syndrome tetap akan berkembang secara bertahap.

Perkembangan ini biasanya akan berjalan seiring bertambahnya usia meski tidak di usia yang sama dengan teman-teman sebayanya.

Buah hati Anda dengan kondisi ini juga biasanya membutuhkan bantuan ekstra untuk belajar mengembangkan keterampilannya.

Namun, terlepas dari gejala apa yang dialami si Kecil, melakukan pengobatan dini dan terapi untuk anak sindrom Down merupakan kuncinya.

Dengan memberikan penanganan yang tepat, masalah medis serta berbagai perkembangan bayi dan anak-anak dengan Down syndrome dapat jauh lebih baik.

Hal ini juga akan membantu buah hati Anda untuk bisa menjalani kehidupan yang lebih baik nantinya.

Kesimpulan

  • Down syndrome adalah kondisi kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan kromosom ke-21 tambahan, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik, intelektual, dan motorik bayi.
  • Gejala yang umum terlihat pada bayi dengan Down syndrome meliputi ciri-ciri fisik seperti wajah datar, tonus otot buruk, serta keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif.
  • Meskipun bayi dengan Down syndrome mengalami keterlambatan dalam beberapa aspek perkembangan, mereka tetap bisa mencapai tonggak perkembangan mereka dengan dukungan yang tepat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Are Common Symptoms of Down Syndrome? Retrieved 28 January 2025, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/down/conditioninfo/symptoms 

Down Syndrome. Retrieved 28 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/down-syndrome/symptoms-causes/syc-20355977

Facts About Down Syndrome. Retrieved 28 January 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome.html

Down Syndrome. (n.d.). Retrieved 28 January 2025, from https://www.cdc.gov/birth-defects/about/down-syndrome.html

Down Syndrome. (n.d.). Retrieved 28 January 2025, from https://www.childrenshospital.org/conditions/down-syndrome

Gross Motor Development. (2022). Retrieved 28 January 2025, from https://www.dsrf.org/resources/information/physical-skill-development/gross-motor-development/

Math. (2022). Retrieved 28 January 2025, from https://www.dsrf.org/resources/information/education/math/

Versi Terbaru

07/02/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Mengenal Terapi Musik dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Terapi Sensori Integrasi untuk Gangguan Tumbuh Kembang Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan