1. Masalah hubungan sosial
Anak dengan penyakit autisme umumnya akan mengalami kesulitan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain, misalnya bermain dengan teman sebayanya.
2. Sulit berkomunikasi
Sulit berkomunikasi pada penderita autis dapat meliputi kesulitan memulai atau melakukan pembicaraan dengan orang lain.
Penderita juga biasanya tidak mampu memahami bahas tubuh lawan bicara serta tidak dapat juga menggunakan bahasa tubuhnya sendiri.
Kesulitan lainnya juga mungkin dialami seperti melakukan kontak mata atau membaca raut wajah orang lain.
3. Gangguan sensorik
Gejala ini dapat membuat kemampuan sensorik (termasuk, kemampuan mendengar, mencium, mengecap, atau meraba) dari anak dengan autis terlalu sensitif atau malah tidak dapat berfungsi sama sekali.
4. Perilaku berulang atau obsesif
Anak autis umumnya bisa sangat fokus atau tertarik dengan kegiatan atau topik tertentu.
Sebagai contoh, banyak anak autis yang sangat tertarik dengan kereta. Rasa tertarik tersebut biasanya akan disertai dengan keinginan untuk mencari tahu segala sesuatu tentang kereta.
Anak mungkin juga akan memiliki kebiasaan tertetu yang suka dilakukan berulang-ulang kali.
Meski kebanyakan anak dengan autisme ringan mungkin akan mengalami gejala di atas, beberapa anak mungkin akan mengalami gejala tertentu yang lebih parah dari anak autis lainnya.
Misalnya, anak mungkin akan memiliki gangguan sensorik yang ringan, tetapi kesulitan yang lebih besar saat harus berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.
Kapan harus ke dokter
Jika anak Anda menunjukan gangguan tubuh kembang yang cukup mengkhawatirkan atau jika Anda curiga anak Anda mengalami autisme, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter. Autisme pada anak biasanya akan menimbulkan gangguan tumbuh kembang, seperti lambat berbicara dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar