Ibuprofen merupakan salah satu obat yang umum digunakan sebagai penurun demam, baik pada orang dewasa maupun anak usia 6 bulan ke atas. Namun, Anda tetap harus memperhatikan dosis ibuprofen saat memberikannya kepada anak.
Berdasarkan studi berjudul Management of Ibuprofen Overdose, dosis ibuprofen untuk anak yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut akibat adanya perdarahan saluran pencernaan, dan risiko tukak lambung.
Meski ibuprofen merupakan obat bebas, yang berarti dapat dibeli tanpa resep dan mudah ditemukan di apotek dan supermarket, pastikan Anda telah membaca label penggunaan dengan seksama. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter sebelum memberikannya kepada anak.
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui seputar dosis pemberian ibuprofen yang tepat untuk anak dan cara pemberiannya.
Dosis aman ibuprofen untuk menurunkan demam anak
Ibuprofen tersedia dalam bentuk sirup atau tablet kunyah. Agar lebih disukai dan mudah diminum oleh anak, berikan ibuprofen dalam bentuk sirup dengan rasa yang disukai anak.
Namun, sebelum memberikan dosis ibuprofen yang tepat untuk anak, Anda perlu mengetahui berat badan anak terlebih dahulu. Sesuai rekomendasi BPOM, anak dengan berat badan kurang dari 7 kg tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi ibuprofen.
Masih dari rekomendasi yang sama, berikut adalah rincian dosis pemberian ibuprofen yang aman untuk anak:
- Anak 1-2 tahun, 50 mg 3-4 kali sehari
- 3-7 tahun, 100-125 mg 3-4 kali sehari
- 8-12 tahun, 200-250 mg 3-4 kali sehari
Jika ibuprofen diberikan pada anak sebanyak tiga kali sehari, pastikan Anda memberi jeda paling sedikit 6 jam di antara pemberian dosis. Pemberian ibuprofen selama 4 kali sehari membutuhkan jeda paling sedikit 4 jam di antara pemberian dosis.
Bila Anda telah menetapkan waktu pemberian obat, tapi lupa untuk memberikannya pada anak, segera berikan dosis yang tertinggal selagi ingat.
Namun, jika sudah hampir tiba waktu pemberian dosis berikutnya, tetap ikuti jadwal selanjutnya. Perlu diingat bahwa Anda tidak diperbolehkan untuk memberikan dosis ganda jika lupa memberikannya pada anak.
Apabila anak sudah terlanjur diberikan ibuprofen dengan dosis ganda, tunggu selama 12 jam sebelum memberikan dosis selanjutnya pada anak.
Cara minum ibuprofen pada anak
Ibuprofen sebaiknya diminum bersama dengan makanan atau susu agar anak tidak mengalami sakit perut. Anda juga bisa memberikannya setelah waktu makan.
Hindari memberikan ibuprofen saat perut anak kosong, karena salah satu efek samping yang paling sering terjadi adalah iritasi lambung.
Satu dari 100 anak yang mengonsumsi ibuprofen dapat mengalami keluhan nyeri perut, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut anak, bahkan mungkin menyebabkan mual dan muntah.
Efektivitas dan keamanan ibuprofen untuk anak
Hanya dalam waktu 20 hingga 30 menit setelah minum obat, efektivitas ibuprofen sudah dapat dirasakan oleh anak yang mengalami nyeri atau demam.
Sementara, cara kerja ibuprofen sebagai obat OAINS dalam mengatasi nyeri dan demam pada anak adalah dengan menurunkan kadar hormon yang menyebabkan nyeri di otak dan memicu pembengkakan/peradangan pada tubuh.
Walaupun ibuprofen cukup aman digunakan untuk anak-anak, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis dan sediaan yang tepat.
Konsultasi dilakukan untuk mengetahui kontraindikasi (kondisi penyakit tertentu yang membuat anak tidak bisa mengonsumsi golongan obat tersebut). Misalnya, anak dengan alergi ibuprofen, asma, penyakit hati atau gagal ginjal berat, dan anak yang pernah mengalami gangguan pembekuan darah.
Saat ini tersedia obat penurun demam yang mengandung ibuprofen dengan efek obat yang panjang, yaitu tahan 6 hingga 8 jam setelah diminum, sehingga Anda dan buah hati dapat beristirahat lebih lama dan lebih tenang.
Ibuprofen biasanya tersedia dalam dua varian rasa sesuai umur, yaitu jeruk dan stroberi, dua rasa yang disukai oleh anak. Anda juga tak perlu cemas karena harga untuk sediaan obat ini cukup terjangkau.
Jika demam atau nyeri pada anak tak kunjung mereda usai diberikan dosis ibuprofen yang tepat, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
[embed-health-tool-vaccination-tool]