Sayangnya, ada beberapa hal yang membuat kipas angin menjadi bahaya untuk bayi. Apa saja? Berikut beberapa risikonya.
1. Dehidrasi
Salah satu bahaya dari kipas angin untuk bayi adalah menyebabkan dehidrasi. Pasalnya, angin yang terus menerpa bayi bisa meningkatkan penguapan cairan dari kulit bayi.
Dehidrasi pada anak terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan. Sementara itu, kondisi ini bisa terjadi lebih cepat karena bayi memiliki berat badan yang rendah.
Ketika bayi terpapar angin kipas yang terlalu kuat, penguapan cairan dari kulitnya dapat meningkat. Akibatnya, tubuh bayi kehilangan cairan lebih cepat daripada seharusnya.
Itu sebabnya, penting bagi para orangtua untuk memastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik, terutama saat cuaca panas dan menggunakan kipas angin.
2. Masalah pernapasan
Bahaya lain dari penggunaan kipas angin untuk bayi adalah risiko masalah pernapasan. Bagaimana penjelasannya?
Begini, aliran udara yang terlalu kuat atau terlalu dekat dengan bayi bisa mengeringkan saluran pernapasan.
Udara kering bisa menyebabkan lendir berlebih pada hidung dan tenggorokan bayi. Akibatnya, risiko masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat, batuk, dan sulit bernapas, bisa terjadi.
Selain itu, kipas angin bisa menyebarkan debu dan alergen di udara. Pada akhirnya, hal ini dapat memicu reaksi alergi pada bayi, seperti pilek, mata berair, dan bersin.
3. Kulit kering
Kipas angin juga bisa menyebabkan mulut dan kulit bayi menjadi kering. Pasalnya, paparan angin yang terus-menerus bisa menghilangkan kelembapan dari kulit dan membran mukosa.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar