backup og meta

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai: Mana yang Lebih Baik?

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai: Mana yang Lebih Baik?

Popok merupakan salah satu kebutuhan bayi yang utama. Sebelum Anda melahirkan, mungkin popok menjadi salah satu daftar barang yang harus Anda siapkan sebelum bayi lahir. Anda pun mungkin sudah membayangkan berapa banyak popok yang Anda butuhkan setiap hari untuk bayi Anda. Ya, biasanya bayi baru lahir lebih sering buang air kecil atau buang air besar setiap harinya, sehingga Anda membutuhkan banyak popok.

Terdapat dua jenis popok yang menjadi pilihan Anda untuk dipakaikan pada bayi, yaitu popok dari kain maupun popok sekali pakai. Tentu, masing-masing popok ini mempunyai keuntungan dan kerugian.

Kelebihan dan kekurangan popok kain

Popok kain tersedia dalam bermacam-macam jenis bahan, seperti bahan katun, flanel, dan lainnya. Popok kain mungkin akan membuat cucian Anda menjadi banyak. Setiap bayi buang air kecil maupun buang air besar, Anda harus segera menggantinya. Sebaiknya, segera ganti popok bayi jika sudah basah atau kotor, sehingga bayi terhindar dari ruam popok. Mungkin dalam sehari Anda bisa mencuci 10 popok kain atau lebih untuk bayi Anda yang baru lahir. Sehingga, Anda memerlukan detergen lebih untuk mencuci popok ini sampai bersih.

Keuntungannya, Anda dapat menghemat uang Anda lebih banyak. Anda tidak perlu membeli popok setiap kali popok habis, seperti saat Anda menggunakan popok sekali pakai. Menggunakan popok kain adalah cara yang lebih alami dan ramah lingkungan dibandingkan dengan memakai popok sekali pakai.

Tips saat menggunakan popok kain

Berikut ini merupakan tips yang harus Anda ingat saat menggunakan popok kain:

  • Jika Anda menggunakan popok yang membutuhkan peniti untuk mengikatnya, gunakanlah  peniti yang besar dengan kepala plastik yang aman, sehingga bayi tidak tertusuk peniti. Saat memakaikannya pada bayi, gunakan tangan Anda untuk membatasi antara peniti dan kulit bayi.
  • Taruhlah popok basah langsung ke tempat cucian, namun jika terdapat kotoran bayi, sebaiknya Anda bersihkan terlebih dahulu. Anda bisa membersihkan popok terlebih dahulu sebelum mencucinya atau memasukkannya ke dalam mesin cuci. Anda dapat membilasnya dengan air dan baking soda untuk menghilangkan baunya.
  • Pisahkan popok dan pakaian bayi lainnya dengan pakaian lain saat Anda mencuci baju. Gunakan detergen yang hipoalergenik atau direkomendasikan untuk mencuci pakaian bayi. Juga, jangan gunakan pelembut atau pewangi pakaian, ini dapat menyebabkan ruam popok pada bayi yang kulitnya sensitif. Anda juga dapat membilas pakaian bayi dengan air panas dan membilasnya dengan air secara berulang.
  • Cuci tangan Anda sebelum maupun sesudah memakaikan popok pada bayi untuk mencegah penyebaran kuman.

Kelebihan dan kekurangan popok sekali pakai

Popok sekali pakai tersedia dalam berbagai ukuran sesuai berat bayi. Pilihlah ukuran sesuai dengan berat bayi Anda atau yang cocok dengan bayi Anda, sehingga bayi nyaman memakainya. Popok sekali pakai merupakan pilihan yang dapat memudahkan Anda, terutama ketika Anda sedang dalam perjalanan. Anda tidak perlu mencucinya, bisa langsung Anda buang. Produk popok sekali pakai pada umumnya dapat menampung beberapa kali pipis bayi, sehingga Anda tidak perlu selalu mengganti popok bayi setiap kali bayi buang air kecil. Daya serap yang tinggi pada popok sekali pakai juga dapat membantu mencegah bayi mengalami ruam popok.

Popok sekali pakai mengandung bahan kimia. Namun, beberapa ahli meyakinkan bahwa bahan kimia ini tidak berdampak jangka panjang pada kesehatan bayi. Bisa dikatakan bahwa bahan kimia yang ada dalam popok sekali pakai ini aman digunakan untuk bayi.

Bahan-bahan yang terkandung dalam popok sekali pakai

Beberapa bahan kimia yang ada pada popok sekali pakai adalah:

  • Sodium polyacrylate. Ini merupakan bahan yang ringan. Bayi yang menghirup partikel kecil ini mungkin dapat mengalami iritasi pada saluran napas, tetapi ini tidak beracun. Bahan ini juga tidak mengiritasi kulit.
  • Bahan pewarna. Pewarna yang digunakan biasanya tergolong aman. Namun, pada bayi tertentu, bahan pewarna ini mungkin dapat memicu reaksi alergi.
  • Parfum. Beberapa bayi yang sensitif mungkin akan memunculkan reaksi alergi terhadap parfum ini. Namun, kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Sebenarnya, popok sekali pakai mengandung parfum dalam jumlah yang sangat rendah untuk dapat menyebabkan masalah.
  • Dioksin. Bubur kertas pada popok membuat popok menjadi lebih nyaman untuk bayi karena berfungsi sebagai bantalan ekstra dan daya serap, tetapi bubur kertas ini juga memiliki bahan kimia yang dapat berpotensi menyebabkan masalah pada bayi. Bahan kimia ini disebut dengan dioksin. Bahan kimia yang masih satu keluarga dengan dioksin dapat menyebabkan kanker, namun penelitian menunjukkan bahwa jenis ini tidak terdapat dalam popok sekali pakai. Juga, pada umumnya kandungan dioksin dalam popok sekali pakai hanya dalam jumlah kecil. Jadi, Anda sebagai orangtua tidak perlu khawatir jika menggunakan popok sekali pakai.

Tips jika Anda memilih popok sekali pakai

Jika Anda memilih popok sekali pakai untuk bayi Anda, berikut ini ada tips untuk Anda ingat.

  • Buanglah sampah popok sekali pakai secara teratur. Jangan sampai menumpuk terlalu lama. Hal ini untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap dan juga untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Jika Anda menemukan bekas karet popok pada sekitar paha dan pinggang bayi Anda, mungkin ini menjadi tanda bahwa ukuran popok bayi Anda sudah kekecilan. Sebaiknya ganti popok sekali pakai dengan ukuran yang lebih besar.
  • Jika Anda menemukan ruam pada kulit bayi di sekitar pantat dan paha bayi Anda, sebaiknya ganti popok bayi Anda dengan merek lainnya. Pilihlah popok yang tidak menggunakan pewarna atau parfum. Terkadang, bayi bisa sensitif terhadap merek popok tertentu.
  • Jika bayi Anda laki-laki, tempatkan penis bayi Anda dalam posisi ke bawah sebelum memakaikan popok. Ini dapat membantu mencegah kebocoran popok.
  • Jika tali pusar bayi Anda belum lepas atau belum kering, pakaikan popok di bawah tali pusar atau di bawah pinggang bayi. Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi.
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan Anda, baik sebelum maupun sesudah Anda memakaikan popok, untuk mencegah penyebaran kuman.

 

BACA JUGA

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hirsch, Larissa. 2013. Baby Basics Diapering Your Baby. Retrieved from http://kidshealth.org/en/parents/diapering.html#. Accessed October 06, 2016.

Woolston, Chris. 2015. What’s in Disposable Diapers – and Are They Safe for Your Baby? Retrieved from http://www.babycenter.com/0_whats-in-disposable-diapers-8211-and-are-they-safe-for-your_10335425.bc?showAll=true. Accessed October 06, 2016.

What to Expect. The Diaper Debate: Cloth Versus Disposable Baby Diapers. Retrieved from http://www.whattoexpect.com/diapering-essentials/cloth-vs-disposables.aspx. Accessed October 06, 2016.

Kam, Katherine. 2015. Solving Your Diaper Dilemma. Retrieved from http://www.webmd.com/parenting/baby/features/diaper-choices#3. Accessed October 06, 2016.

Versi Terbaru

19/04/2022

Ditulis oleh Nanda Saputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Cara Mengganti Popok Bayi yang Benar, Harus Berapa Kali?

7 Penyebab Ruam setelah Bayi Makan, Bukan Cuma Alergi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nanda Saputri · Tanggal diperbarui 19/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan