backup og meta

Fakta Empeng Bayi, Apa Saja Manfaat dan Kekurangannya?

Fakta Empeng Bayi, Apa Saja Manfaat dan Kekurangannya?

Hingga kini, penggunaan empeng bayi masih menjadi perbincangan di kalangan orangtua. Sudah lama para orangtua terbagi dua mengenai hal ini. Ada yang santai, ada juga yang anti hingga menegur orangtua lainnya karena empeng. Sebenarnya, perlu atau tidak penggunaan empeng pada perkembangan bayi? Ini penjelasan lengkapnya.

Apakah empeng bayi diperlukan?

cara agar berhenti menggunakan empeng pada bayi

Umumnya, bayi mempunyai refleks mengisap yang cukup kuat. Tidak hanya membantu menambah nutrisi, mengisap juga mempunyai efek menenangkan.

Maka dari itu, sebagian orangtua menjadikan empeng bayi sebagai salah satu keperluan untuk bayi baru lahir.

Empeng alias pacifier adalah dot bayi yang tak berisi susu maupun cairan apapun. Fungsinya hanya supaya bayi memiliki sesuatu untuk diisap di mulutnya.

American Family Physician merekomendasikan penggunaan empeng pada anak di usia satu bulan ke atas untuk mengurangi risiko kematian mendadak.

Hal yang perlu diingat adalah setiap anak mempunyai karakternya masing-masing. Tentunya, Anda sebagai orangtua mengetahui apa yang terbaik untuk anak.

Apabila telah berkonsultasi dengan dokter, Anda bisa menentukan dalam situasi apa anak perlu untuk menggunakan empeng.

Manfaat penggunaan empeng pada bayi

Berikut beberapa manfaat dari empeng atau dot untuk anak yang perlu diketahui.

1. Menurunnya risiko sudden infant death syndrome (SIDS)

Penggunaan empeng saat anak tidur di siang atau malam hari dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak atau SIDS.

Selain itu, penggunaan empeng diyakini dapat mengurangi kemungkinan anak Anda untuk berguling ke posisi tengkurap, menjaga sistem pernapasan, hingga mengurangi risiko terjadinya GERD.

2. Memuaskan refleks untuk mengisap

Bayi memiliki keinginan alami untuk mengisap. Maka dari itu, waktu minum susu atau pemberian ASI botol dapat memenuhi keinginannya.

Namun terkadang, keinginan mengisap tetap ada walaupun bayi sudah merasa kenyang.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memberikan empeng bayi. Hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah ini tidak menggantikan waktu makan siang.

3. Membantu bayi menenangkan diri

Empeng atau dot bayi dapat memberikan efek menenangkan serta mencegahnya mengalami rasa cemas.

Bisa dikatakan bahwa penggunaan empeng dapat membantunya untuk mengendalikan perasaan serta membuatnya merasa aman.

Tidak hanya itu saja, karena sebagian bayi merasa senang saat mengisap sesuatu maka empeng juga bisa menenangkannya ketika rewel.

Anda juga bisa menggunakannya untuk membantu bayi agar lebih cepat terlelap.

Kekurangan empeng bayi

Tidak hanya manfaat, ada pula kekurangan dari empeng bayi yang bisa menjadi pertimbangan orangtua. Berikut hal yang juga perlu Anda perhatikan.

1. Mengalami bingung puting

Menyusui adalah proses yang alami dan sebagian bayi perlu waktu agar terbiasa dengan puting ibu.

Namun, ada pula kondisi bingung puting pada bayi yang kesulitan mengisap ASI.

Salah satu penyebab dari masalah menyusui ini adalah ketika anak sudah terbiasa menggunakan dot serta empeng.

Maka dari itu, hindari penggunaan empeng hingga anak sudah benar-benar terbiasa dengan pola menyusui langsung dari payudara.

2. Mengalami infeksi telinga

Dikutip dari Mayo Clinic, penggunaan empeng bayi dapat meningkatkan risiko infeksi telinga bagian tengah atau disebut sebagai otitis media.

Ini terjadi karena kuman atau bakteri pada rongga hidung bisa naik hingga tuba eustachius dan masuk ke dalam telinga.

3. Masalah pada gigi

Beberapa orangtua mengkhawatirkan penggunaan empeng atau dot bayi dapat memengaruhi pertumbuhan gigi anak.

Sebenarnya, penggunaan empeng dalam jangka waktu normal, umumnya tidak menyebabkan masalah gigi jangka panjang.

Namun, penggunaan empeng dalam waktu yang lama (lebih dari 2 tahun) dapat menyebabkan gigi anak menjadi tidak sejajar.

Masalah pertumbuhan gigi biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 6 bulan setelah menghentikan penggunaan empeng sebelum usia 2 tahun.

Tips penggunaan empeng pada bayi

kebiasaan empeng pada bayi

Jika Anda berencana untuk memberikan empeng atau dot pada bayi Anda, ikuti beberapa petunjuk berikut:

  • Gunakan merek empeng yang bebas dari kandungan bisphenol-A (BPA).
  • Jangan pasang tali pada empeng, karena anak berisiko tercekik.
  • Gunakan ukuran yang tepat. Sesuaikan dengan usia bayi agar dot sesuai dengan mulut.
  • Apabila saat tidur empeng terlepas, sebaiknya tidak memasangnya kembali.
  • Hindari penggunaan empeng bergantian dengan anak lainnya untuk menghindari penularan bakteri.
  • Bersihkan empeng yag sudah digunakan dengan sabun khusus dan air panas agar tetap steril.
  • Pilihlah empeng dengan lubang khusus agar udara dapat masuk.
  • Hindari empeng yang ditambah pemanis karena dapat merusak gigi anak.

Kapan menghentikan penggunaan empeng?

Bisa dikatakan bahwa penggunaan empeng pada bayi tergolong aman apabila Anda menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Hal yang perlu diingat adalah untuk menunggu hingga anak terbiasa dengan puting serta menghentikan penggunaan empeng hingga gigi sudah mulai tumbuh.

Pasalnya, semakin bertambah usia maka risikonya lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Apabila memungkinkan, hentikan penggunaan empeng setelah bayi berusia 6 bulan hingga usia maksimal adalah 1 tahun.

Ini merupakan waktu saat risiko SIDS menurun dan kemungkinan infeksi telinga meningkat.

Jika Anda ingin membantu anak secara perlahan, cobalah untuk membatasi penggunaan empeng, seperti pada saat tidur siang atau tidur malam saja.

Saat anak semakin sulit untuk melepas empeng, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

Selagi berusaha agar anak tidak lagi menggunakan empeng, coba untuk mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas atau mainan yang menarik.

Tidak hanya mengalihkan perhatian dengan aktivitas atau benda menarik, berikan pula pengertian bahwa sudah saatnya menghentikan penggunaan empeng.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sexton, S. (2009). Risks and Benefits of Pacifiers. American Family Physician, 79(8), 681-685. Retrieved 23 May 2023, from https://www.aafp.org/afp/2009/0415/p681.html

Pacifier do’s and don’ts. (2021). Retrieved 23 May 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/pacifiers/art-20048140

Masalah Penggunaan Dot pada Bayi. (2013). Retrieved 23 May 2023, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi

staff, f. (2009). Baby Pacifiers: Benefits and Risks | familydoctor.org. Retrieved 23 May 2023, from https://familydoctor.org/pacifiers-benefits-and-risks/

Versi Terbaru

25/05/2023

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Saat Bayi Tersedak, Ketahui Penyebab, Cara Menolong, dan Pencegahannya

Panduan Lengkap Perawatan Bayi Baru Lahir untuk Orangtua Baru


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan