backup og meta

5 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi dan Penanganannya

5 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi dan Penanganannya

Munculnya bintik merah di kulit bayi mungkin menjadi hal yang cukup umum terjadi pada si Kecil. Namun, bagaimana dengan bercak putih pada kulit bayi? Kira-kira apa yang menjadi penyebab kulit bayi terdapat bercak putih? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini. 

Berbagai penyebab bercak putih pada kulit bayi 

Bayi memiliki kulit yang sensitif dan cenderung lebih tipis ketimbang orang dewasa.

Kulitnya yang sensitif ini membuat si Kecil mudah mengalami ruam atau lecet akibat iritasi maupun gesekan.

Selain berupa ruam kemerahan, masalah kulit pada bayi bisa menimbulkan bercak keputihan. Berikut ini beberapa penyebab munculnya bintik atau bercak putih pada tubuh dan wajah bayi.

1. Milia 

Milia adalah salah satu masalah kulit yang tampak seperti benjolan putih kecil di bawah permukaan kulit. Masalah kulit ini sangat umum terjadi pada bayi, bahkan yang baru lahir.

Raising Children menyebutkan, milia terbentuk karena kelenjar keringat tersumbat. Penyumbatan ini terjadi karena kelenjar tersebut belum berkembang sepenuhnya.

Milia dapat juga terbentuk dari kulit yang sembuh sehabis kerusakan, seperti akibat lepuhan, ruam, atau sengatan matahari yang berlebihan.

Bila Anda mendapati bercak putih milia pada bayi, Anda tidak perlu cemas. Kondisi ini tidak membuat si Kecil mengalami rasa sakit, panas, perih, maupun gatal.

2. Pityriasis alba

Bercak putih pada kulit bayi, termasuk pada area wajah, juga dapat disebabkan oleh pityriasis alba.

Pityriasis alba menyebabkan bintik-bintik berwarna terang atau putih pada kulit. Paling sering, bercak putih ini ditemukan di pipi. 

Namun, bintik ini juga dapat muncul di leher, dada, punggung, atau lengan bagian atas dan dapat disertai dengan kulit yang sedikit kering atau bersisik. 

Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan eksim, termasuk eksim susu pada bayi atau paparan sinar matahari.

3. Panu 

Panu atau tinea versicolor adalah infeksi jamur yang menyebabkan timbulnya bercak putih pada kulit bayi. 

Tinea versicolor tidak hanya berwarna putih, tapi juga bisa kecokelatan, merah, atau merah muda. Bercak ini berbentuk oval yang kering, bersisik, dan menimbulkan gatal. 

Mengutip dari Kids Health, tinea versicolor disebabkan oleh jenis jamur yang hidup di permukaan kulit. Lingkungan kulit yang lembap memang merupakan tempat yang cocok bagi jamur untuk berkembang biak.

Bayi yang kekurangan gizi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga lebih rentan mengalami masalah kulit ini.

4. Vitiligo 

Vitiligo adalah penyakit kulit turunan (genetik) yang menyebabkan berubahnya warna kulit dengan munculnya bercak putih pada kulit bayi.

Ukuran bercak putih vitiligo bervariasi, bisa kecil maupun besar, dan muncul pada sekitar wajah, tangan, kaki, dan bibir bayi.

Tidak hanya kulit, penyakit ini juga menyebabkan warna rambut, bulu mata, dan alis jadi memutih.

Vitiligo terjadi ketika sel-sel penghasil pigmen (melanosit) mati atau berhenti memproduksi melanin. Kondisi ini juga bisa terjadi karena paparan sinar matahari. 

5. Erythema toxicum neonatorum (ETN)

Bercak putih pada kulit dan wajah bayi bisa disebabkan oleh erythema toxicum neonatorum (ETN).

Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya tidak berbahaya. ETN muncul di wajah dan tubuh bagian tengah seperti dada. Namun, bercak ini juga bisa terlihat di lengan dan kaki bayi.

ETN ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning yang lama-kelamaan bisa memutih atau kemerahan. Saat disentuh, benjolan ini terasa keras dan terkadang bisa pecah mengeluarkan cairan.

Penyebab ETN diyakini sebagai respons alami tubuh bayi terhadap mikroba yang masuk ke pori-pori kulit.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Cara mengatasi bercak putih pada kulit bayi 

penyebab bentol merah pada kulit bayi

Bila kulit pada si Kecil mengalami bercak putih, langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah mengidentifikasi penyebabnya. 

Hal ini karena bercak putih pada bayi dapat diatasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. 

Namun, berikut adalah beberapa cara mengatasi bercak putih pada kulit bayi sesuai dengan penyebabnya. 

1. Biarkan milia hilang sendiri 

Pada dasarnya, si Kecil tidak perlu menjalani pengobatan khusus untuk menghilangkan milia pada bayi. Hal ini karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. 

Bila milia tidak kunjung menghilang dan menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu konsultasi kepada dokter.

Sebagai perawatannya, Anda cukup membersihkan badan bayi setiap hari dengan sabun dan air hangat. Selanjutnya, keringkan dengan menepuk pelan tubuhnya menggunakan handuk.

2. Gunakan pelembap

Bila bercak putih pada si Kecil disebabkan oleh pityriasis alba, gunakan pelembap yang aman untuk bayi untuk mengurangi kulit kering. 

Kondisi ini juga biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu menjalani pengobatan tertentu. 

Selain itu, penting untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dengan memberikan tabir surya khusus bayi saat keluar rumah. 

3. Krim antijamur 

Dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi bercak putih pada kulit bayi seperti panu yang aman untuk si Kecil. Obat ini umumnya berupa krim antijamur.

Selain pemberian obat, mandikan bayi secara teratur dengan sabun bayi yang lembut dan pastikan kulitnya tetap kering setelah mandi. 

Penggunaan pakaian berbahan katun juga dapat membantu mengurangi kelembapan kulit yang menjadi tempat berkembangnya jamur penyebab panu. 

4. Pantau kondisi kulit bayi 

Bila bercak putih pada kulit bayi ini disebabkan oleh vitiligo, maka tidak ada perawatan rumahan yang bisa mengatasi kondisi ini. 

Namun, orangtua bisa melakukan perawatan kulit bayi yang tepat agar menghambat penyebaran perubahan warna kulit.

Anda harus menghindarkan si Kecil dari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan krim yang diresepkan oleh dokter untuk melindungi kulit.

Selain itu, dokter akan mempertimbangkan pengobatan sesuai kondisi kulit bayi meliputi pemberian obat, terapi, pembedahan, atau kombinasi.

5. Konsultasikan kepada dokter 

Bila bercak putih pada kulit si Kecil tidak kunjung membaik atau semakin membesar, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. 

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna menentukan penyebab serta  pengobatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi tersebut. 

Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan juga kepada dokter untuk solusi terbaik masalah kulit buah hati Anda.

Kesimpulan

  • Bercak putih pada kulit bayi dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti milia, pityriasis alba, panu, vitiligo, dan erythema toxicum neonatorum (ETN). Sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. 
  • Cara mengatasi bercak putih bergantung pada penyebabnya, mulai dari menjaga kebersihan kulit, menggunakan pelembap, menghindari paparan sinar matahari, hingga penggunaan krim antijamur jika diperlukan.
  • Jika bercak putih semakin membesar atau tidak kunjung membaik, sebaiknya orangtua berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rashes in babies and children . (2017). Retrieved 25 February 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/rashes-babies-and-children/

Pityriasis Versicolor (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 25 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/pityriasis-versicolor.html

Vitiligo – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 25 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitiligo/symptoms-causes/syc-20355912

Milia Management and Treatment | Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 25 February 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17868-milia/management-and-treatment

Tinea versicolor – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 25 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinea-versicolor/diagnosis-treatment/drc-20378390

Gianfaldoni, S., Tchernev, G., Wollina, U., Lotti, J., Satolli, F., & França, K. et al. (2018). Vitiligo in Children: A Better Understanding of the Disease. Open Access Macedonian Journal Of Medical Sciences, 6(1), 181-184. Retrieved 25 February 2025, from 10.3889/oamjms.2018.040

Vitiligo (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 25 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/vitiligo.html

Milia. (2024). Retrieved 25 February 2025, from https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/milia

Versi Terbaru

06/03/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

10 Cara Memilih Skincare Bayi yang Aman untuk Kulitnya

Ruam Air Liur pada Kulit Bayi: Penyebab, Penanganan, Pencegahan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan