Pernahkah Anda melihat bayi Anda tiba-tiba menangis keras atau tampak marah tanpa alasan yang jelas? Sebagai orangtua, melihat si Kecil kesulitan menenangkan diri bisa sangat mengkhawatirkan. Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang sebenarnya membuat si Kecil marah? Lalu, apakah ini pertanda ada yang salah? Yuk, ketahui jawabannya di bawah ini.
Apakah bayi bisa marah?
Ya, bayi memang bisa marah. Namun, penting untuk memahami bahwa marah pada bayi tidak sama dengan kemarahan pada orang dewasa.
Perilaku seperti ini sering kali menjadi reaksi alami si Kecil terhadap ketidaknyamanan akan kondisi di sekitarnya.
Mengingat bayi belum bisa berbicara atau mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, maka bayi mengekspresikan emosinya melalui rewel, tangisan yang keras, hingga gerakan tubuh yang gelisah.
Bahkan, bayi yang tenang pun bisa merasa frustrasi ketika mereka mulai mengenali dunianya tetapi belum mampu melakukan apa yang mereka inginkan.
Ini merupakan reaksi yang wajar dan merupakan bagian dari perkembangan emosional bayi. Jadi, orangtua sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir.
Bila si Kecil marah atau rewel, tetapi tidak sedang sakit atau kondisi tubuhnya normal, Anda dapat membantunya dengan merespons dengan penuh perhatian.
Cobalah untuk mencari tahu penyebab bayi rewel dan marah, memahami apa yang bayi butuhkan, serta menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk si Kecil.
Apa tanda bayi marah?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kemarahan pada bayi ini tentu berbeda dengan orang dewasa.
Kemarahan pada si Kecil merupakan tanda ketidaknyamanan atau frustrasi yang mungkin tampak seperti marah. Berikut adalah beberapa tanda si Kecil sedang marah.
- Tangisan keras. Ketika marah atau frustrasi, bayi akan menangis dengan keras. Tangisan ini biasanya lebih intens dibandingkan tangisan biasa dan sulit ditenangkan.
- Menolak disusui. Bayi yang sedang marah mungkin menolak untuk makan, menyusui, atau menolak botol meskipun mereka lapar. Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa tidak nyaman atau terganggu.
- Ekspresi wajah yang berkerut. Ekspresi wajah bayi yang tampak kesal dengan alis berkerut dan bibir yang mungkin mengerucut bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa marah atau frustrasi.
- Menggigit atau menarik benda. Beberapa bayi mungkin menunjukkan kegelisahan dengan cara menggigit atau meraih benda di sekitar mereka.
- Menggerakkan tubuh secara intens. Saat si Kecil marah, ia juga bisa menggerakkan tubuh mereka dengan intens, seperti menendang atau meronta-ronta.
- Mengepalkan tangan. Saat bayi merasa gelisah atau marah, mereka juga sering mengepalkan tangan dengan erat.
Apa saja penyebab bayi marah?
Berikut adalah beberapa alasan kenapa bayi marah atau penyebab si Kecil geregetan yang perlu orangtua ketahui.
1. Bayi lapar
Melansir American Psychological Association, penyebab bayi marah yang utama adalah karena merasa lapar.
Marah dan rewel ini merupakan bentuk protes atau tanda bahwa ia ingin segera mendapatkan ASI atau susu.
2. Mengantuk atau bosan
Bayi yang terlalu lelah atau mengantuk mungkin sulit untuk tidur dan menjadi rewel atau marah.
Di sisi lain, jika bayi merasa bosan karena kurangnya rangsangan atau interaksi, mereka mungkin juga akan menangis untuk mencari perhatian.
3. Kembung
Tidak hanya saat lapar, beberapa bayi juga dapat marah atau rewel saat perutnya kembung akibat menyusu terlalu banyak.
Berbeda dengan gas, kembung akibat terlalu banyak susu biasanya menyebabkan ketidaknyamanan yang berlangsung singkat.
4. Ketidaknyamanan fisik
Cuaca yang terlalu panas atau bahkan terlalu dingin juga dapat membuat si Kecil marah atau geregetan.
Tidak hanya akibat cuaca, popok yang basah, pakaian yang terlalu ketat, atau bahkan gesekan pada kulit juga bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan marah.
5. Stimulasi berlebihan
Seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya bayi sangat sensitif.
Terlalu banyak rangsangan dari lingkungan, seperti suara keras, lampu terang, atau terlalu banyak aktivitas, bisa membuat si Kecil merasa frustrasi yang menyebabkan si Kecil marah.
6. Lelah
Bayi juga dapat menangis dengan kencang akibat kelelahan.
Ini merupakan tanda bahwa bayi perlu ditidurkan, direbahkan, atau mungkin si Kecil butuh dibedong untuk menenangkannya.
7. Membutuhkan empeng
Terkadang, bayi hanya ingin sesuatu benda untuk diisap agar merasa nyaman.
Jadi, saat ia marah atau menangis kencang, bisa jadi ini merupakan tanda bahwa ia membutuhkan empeng bayi.
Bagaimana cara mengatasi bayi marah?
Mengatasi si Kecil yang marah perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Namun, melansir dari Kids Health, berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu menenangkan bayi yang menangis kencang atau marah.
- Pastikan bayi tidak demam, suhu tubuhnya tidak lebih dari 38º C.
- Pastikan bayi tidak lapar dan popoknya dalam keadaan bersih.
- Gendong bayi atau ajak jalan-jalan.
- Ajak bernyanyi atau berbicara.
- Berikan dot atau empeng pada si Kecil agar tidak marah.
- Mandikan bayi dengan air hangat.
- Tepuk atau usap punggung bayi dengan lembut.
- Letakkan si Kecil di pangkuan Anda, dengan posisi tengkurap dan usap punggungnya.
- Letakkan bayi di ayunan atau kursi goyang bayi untuk menenangkannya.
- Putar musik yang menenangkan.
Sebagai orangtua, sangat normal memang bila merasa khawatir saat si Kecil tampak marah atau gelisah.
Namun, penting untuk diingat bahwa tangisan atau marah ini merupakan cara bayi untuk berkomunikasi.
Bila Anda sudah melakukan segala upaya untuk menenangkan bayi tetapi ia masih menangis dan rewel, sebaiknya tetap tenang.
Namun, bila tangisan bayi sangat intens dan berlangsung lama tanpa henti, atau jika Anda merasa ada sesuatu yang salah, tidak ada salahnya berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan kondisi bayi Anda dalam keadaan baik.
Kesimpulan
- Bayi marah merupakan hal yang normal untuk menunjukkan reaksi ketidaknyamanan akan kondisi sekitar.
- Ini terjadi karena beberapa faktor, misalnya bayi lapar, mengantuk, kembung, ketidaknyamanan, stimulasi berlebihan, lelah, dan membutuhkan empeng.
- Untuk mengatasinya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, untuk membantu menenangkannya, Anda bisa menggendong bayi, ajak berbicara, hingga letakkan di ayunan atau kursi goyang.
[embed-health-tool-vaccination-tool]