Sebagai orangtua, Anda mungkin merasa khawatir apakah si Kecil sudah mendapatkan ASI yang cukup. Tenang, bukan cuma Anda. Beberapa orangtua juga mengalaminya, dan perasaan ini merupakan hal yang wajar, terutama bila si Kecil tampak rewel dan tidak menunjukkan tanda-tanda kenyang setelah menyusu. Lantas, apa tanda bayi kurang ASI?
Ketahui ciri bayi kurang ASI di bawah ini untuk memastikan pemberian ASI saat menyusui si Kecil sudah optimal.
Berbagai tanda bayi kurang ASI
Memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya.
Namun, bagaimana cara mengetahui apakah asupannya sudah terpenuhi? Apakah si Kecil kekurangan ASI?
Berikut adalah beberapa tanda bayi kurang dan tidak kenyang minum ASI yang perlu orangtua ketahui.
1. Frekuensi buang air kecil berkurang
Bayi yang mendapatkan ASI dalam jumlah cukup biasanya memiliki pola buang air kecil yang teratur, yaitu 6–8 kali dalam sehari.
Jika bayi buang air kecil lebih jarang, hal ini bisa menjadi tanda bayi kurang ASI, baik karena produksi ASI yang rendah atau bayi tidak berhasil mengisap ASI dengan efektif.
Melansir dari La Leche League International, selain frekuensi, perhatikan juga warna urine bayi.
Urine yang tidak berwarna pucat atau adanya noda kemerahan di popok bisa menjadi tanda bayi mengalami dehidrasi ringan akibat kurangnya cairan.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa bayi mungkin memerlukan perhatian lebih terkait pemberian ASI.
2. Berat badan tidak bertambah
Salah satu tanda ASI ibu sedikit hingga si Kecil kekurangan ASI, yaitu berat badan bayi tidak naik sesuai dengan grafik pertumbuhan bayi.
Normalnya, bayi baru lahir akan mengalami penurunan berat badan di minggu pertama kehidupannya.
Namun, berat badan tersebut seharusnya mulai naik kembali dalam beberapa minggu berikutnya.
Jika pada usia 2 minggu berat badan bayi masih di bawah berat lahirnya atau belum bertambah setidaknya 5–7 ons per minggu sejak ASI mulai keluar, ini dapat menjadi tanda bayi kekurangan ASI.
3. Bayi tampak rewel
Bayi yang tampak kenyang setelah menyusu biasanya akan lebih tenang dan tidak rewel.
Namun, sebaliknya, bila ia sudah menyusu tapi masih rewel, ini bisa menjadi tanda bayi tidak kenyang minum ASI.
Bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI sering merasa lapar dan tidak puas setelah menyusu, yang dapat membuatnya terus menangis atau gelisah.
4. Bayi menyusu terlalu sering dan lama
Bayi yang menyusu terlalu sering atau terlalu lama tanpa tanda-tanda kenyang bisa menjadi tanda bahwa bayi kekurangan ASI.
Menyusui yang terlalu lama atau terlalu sering juga bisa berarti bahwa ASI yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi atau disebut dengan sindrom ASI kurang.
Jika bayi terus menerus menyusu terlalu lama dan tampak tidak puas, penting untuk memeriksa posisi menyusui dan teknik pelekatan si Kecil.
Pertimbangkan juga untuk berkonsultasi kepada dokter laktasi atau dokter anak untuk memastikan ASI yang cukup dan efektif.
5. Tidak ada suara menelan ASI
Suara menelan yang jarang terdengar saat bayi menyusu bisa menjadi tanda bahwa bayi kurang ASI.
Normalnya, saat ASI memasuki mulut si Kecil, suara menelan ASI akan terdengar teratur.
Jika suara menelan jarang terdengar atau bahkan tidak ada sama sekali, ini bisa berarti produksi ASI hanya sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.
6. Payudara tidak terasa kosong
Bila menyusui berjalan dengan lancar, seharusnya payudara akan terasa lebih kosong.
Namun, melansir dari Healthy Children, bila payudara terasa tetap penuh, ini bisa menjadi ciri bayi kurang ASI, misalnya karena posisi atau pelekatan menyusui yang salah.
Dalam kondisi ini, Anda mungkin perlu memeriksa kembali posisi dan pelekatan menyusui atau melakukan pompa ASI setelah sesi menyusui untuk memastikan payudara Anda benar-benar kosong.
7. Bayi tidak aktif
Tanda bayi tidak kenyang minum ASI akibat produksi ASI yang sedikit selanjutnya adalah bayi tidak aktif atau tampak lemah setelah menyusu.
Bayi yang sudah kenyang dan mendapatkan cukup ASI biasanya akan tampak energik dan aktif.
Sementara bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI mungkin akan lebih sering tidur atau tampak lesu, karena mereka kekurangan energi dan cairan.
8. Tanda dehidrasi
Ciri bayi kurang ASI yang mungkin terlihat selanjutnya adalah si Kecil menunjukkan tanda dehidrasi.
Bayi yang dehidrasi cenderung memiliki mulut kering atau lidah yang lengket.
Selain itu, mereka dapat menangis tanpa disertai air mata atau tenggorokan yang tampak kering.
9. Sering melewati sesi menyusui
Tanda paling jelas bayi kekurangan ASI yang selanjutnya adalah sering melewati sesi menyusui.
Normalnya, bayi baru lahir akan menyusu sebanyak 8–12 kali dalam sehari untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Jika si Kecil melewatkan jadwal menyusui atau Anda tidak menyusui secara teratur, ini bisa menjadi tanda bahwa ia tidak mendapatkan cukup ASI.
Cara mengatasi bayi kurang ASI
Jika Anda menemukan beberapa tanda bayi kurang ASI, sebaiknya jangan panik. Ada banyak cara untuk meningkatkan produksi ASI dan memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang cukup.
- Skin to skin dengan bayi. Kontak kulit dengan bayi saat menyusui dapat merangsang hormon oksitosin yang membantu produksi ASI.
- Perhatikan posisi pelekatan. Pastikan bayi menempel dengan benar pada payudara untuk mengoptimalkan isapan.
- Berikan ASI sesering mungkin. Untuk membantu mengatasi tanda bayi kurang ASI, dorong bayi untuk menyusu sesering mungkin. Ini dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
- Konsumsi makanan bergizi. Perbanyak makanan untuk ibu menyusui yang kaya akan protein, zat besi, dan kalsium. Makanan seperti daun katuk, oatmeal, dan kacang almond juga dapat membantu memperbanyak produksi ASI.
- Jaga hidrasi tubuh. Dehidrasi dapat mengurangi produksi ASI. Jadi, pastikan Anda minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari.
- Istirahat yang cukup. Stres dan kelelahan dapat memengaruhi produksi ASI. Usahakan tidur yang cukup dan minta bantuan pasangan untuk mengurus bayi jika diperlukan.
- Pompa ASI secara teratur. Memompa ASI setelah menyusui dapat membantu merangsang produksi ASI lebih banyak.
Bila dengan cara di atas produksi ASI tidak juga mencukupi kebutuhan ASI si Kecil, terutama jika ia menunjukkan tanda bayi kekurangan ASI, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahli laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Kesimpulan
- Frekuensi buang air kecil berkurang.
- Berat badan tidak bertambah.
- Bayi tampak rewel.
- Bayi terlalu sering menyusu.
- Tidak ada suara menelan ASI.
- Payudara tidak terasa kosong.
- Bayi tidak aktif.
- Bayi mengalami dehidrasi.
- Sering melewati sesi menyusui.
[embed-health-tool-vaccination-tool]