backup og meta

Penggunaan Retinol untuk Ibu Menyusui, Apakah Boleh?

Penggunaan Retinol untuk Ibu Menyusui, Apakah Boleh?

Saat ini, bahan yang terkandung di dalam skincare atau produk perawatan kulit semakin beragam. Salah satu kandungan yang sering digunakan, yaitu retinol. Mengingat semakin maraknya penggunaan retinol, penting bagi Anda untuk mengetahui keamanannya, termasuk pada ibu menyusui. Apakah ibu menyusui boleh pakai retinol? Ketahui di bawah ini.

Apakah penggunaan retinol aman untuk ibu menyusui?

Jawaban singkatnya adalah tidak. Perlu diketahui bahwa tidak disarankan bagi ibu untuk menggunakan retinol selama menyusui. 

Walaupun selama memberikan ASI ibu mengalami gangguan kulit, seperti jerawat dan kerutan, penggunaan retinol sebaiknya tidak dilakukan. 

Meski terbukti ampuh dan memiliki banyak manfaat bagi kulit, retinol merupakan salah satu bahan skincare yang keras. 

Retinol bisa menyerap hingga ke dalam aliran darah meski digunakan dengan cara dioleskan pada kulit.  

Hal tersebut berisiko menimbulkan efek samping, baik pada janin maupun bayi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan melarang penggunaan retinol untuk ibu hamil atau ibu menyusui. 

Meski demkian, berdasarkan Mother to Baby, kemungkinan efek samping pada bayi akibat penggunaan retinol oles oleh ibu menyusui lebih rendah dibandingkan efeknya pada janin saat hamil. 

Namun, ibu menyusui tetap disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu terkait aman atau tidaknya pakai produk dengan kandungan retinol.

Saat sedang hamil atau menyusui, sebaiknya hindari penggunaan retinol beserta turunannya yang meliputi: 

  • retinol,
  • retinoic acid atau asam retinoat, 
  • retin-A, serta
  • turunan retinoid, seperti isotretinoin, tretinoid, dan adapalen.

Manfaat retinol untuk masalah kulit

Retinol untuk ibu menyusui

Alasan retinol sering kali digunakan sebagai kandungan produk perawatan kulit (skincare) yakni karena memiliki banyak manfaat untuk mengatasi berbagai masalah kulit. 

Beberapa manfaat retinol untuk kulit yaitu:

  • mencegah kerutan
  • meredakan jerawat, dan 
  • mencerahkan warna kulit

Oleh karena itu, bahan ini biasanya digunakan pada produk anti-aging atau anti penuaan.

Atas dasar tersebut, retinol biasanya digunakan oleh wanita yang telah memasuki usia reproduksi dan memang membutuhkan produk anti penuaan.

Risiko penggunaan retinol untuk ibu menyusui

Pada busui, efek samping atau bahaya penggunaan retinol sebenarnya belum dapat dipastikan. 

Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan adanya efek samping atau bahaya penggunaan retinol untuk busui. 

Walaupun diketahui dapat terserap ke dalam aliran darah, belum diketahui berapa banyak retinol yang dapat terserap ke dalam ASI.

Namun, bahan ini diduga berisiko memengaruhi perkembangan bayi yang sedang mengonsumsi ASI.

Ini karena retinol telah terbukti dapat menimbulkan kecacatan pada bayi di dalam rahim jika digunakan saat sedang hamil.   

Selain itu, melansir dari Dermnet NZ, retinol juga bisa menimbulkan bahaya jika bersentuhan langsung dengan kulit bayi saat ibu sedang menyusui karena dapat memicu iritasi. 

Jadi, bisa dibilang penggunaan retinol untuk busui kurang aman. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan retinol selama menyusui untuk menghindari risiko efek samping.

Alternatif retinol untuk ibu menyusui

efek samping cream pemutih untuk ibu hamil

Mengatasi masalah kulit memang bisa menjadi tantangan bagi ibu menyusui. Namun meski tidak pakai retinol, bukan berarti busui tidak dapat mencoba mengatasi masalah kulit yang mungkin dialami. 

Ada bahan skincare lain yang dapat menjadi alternatif dan memberi manfaat serupa dengan retinol. 

Bahan lain tersebut lebih aman digunakan oleh ibu menyusui dan memiliki risiko efek samping yang lebih rendah. 

Berikut ini adalah beberapa bahan skincare alternatif retinol untuk ibu menyusui.  

1. Bakuchiol 

Bakuchiol memiliki kemampuan yang sama dengan retinol dalam mencegah penuaan dan mencerahkan kulit.

Bahan ini mampu mengurangi kerutan, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperbaiki pigmentasi kulit.  

Bakuchio juga bisa bantu meredakan gejala kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. 

2. Vitamin C 

Fungsi antioksidan pada vitamin C dapat melindungi sel-sel di dalam tubuh dari tanda penuaan dan kerusakan akibat radikal bebas

Vitamin C juga bisa meningkatkan produksi kolagen yang penting untuk elastisitas dan meratakan warna kulit.

Oleh karena itu, vitamin C bisa digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi dan luka pada kulit.

3. Azelaic acid 

Azelaic acid atau asam azelaic bisa digunakan sebagai alternatif untuk meredakan jerawat. 

Risiko efek samping yang lebih rendah membuat bahan ini bisa digunakan setelah melahirkan untuk mengatasi jerawat pascapersalinan.

Untuk info lebih lanjut mengenai bahan skincare yang aman untuk ibu menyusui atau cara mengatasi permasalahan kulit dan masalah menyusui Anda, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.

Kesimpulan

Penggunaan retinol tidak disarankan untuk ibu menyusui karena dapat menyerap ke dalam aliran darah dan berpotensi menimbulkan efek samping pada bayi yang sedang disusui. Meskipun manfaatnya untuk kulit sangat baik, seperti mencegah kerutan dan meredakan jerawat, risiko yang terkait dengan penggunaannya pada ibu menyusui lebih besar daripada manfaatnya. Sebagai alternatif, ibu menyusui dapat mempertimbangkan penggunaan bahan skincare seperti bakuchiol, vitamin C, dan azelaic acid yang lebih aman dan memiliki risiko efek samping yang lebih rendah.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tretinoin. (2024). Retrieved 10 July 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501419/ 

Topical Tretinoin. (2023). Retrieved 10 July 2024, from https://mothertobaby.org/fact-sheets/tretinoin-retin-a-pregnancy/ 

Lactation and the skin. (2024). Retrieved 10 July 2024, from https://dermnetnz.org/topics/lactation-and-medications-used-in-dermatology 

Zasada, M., & Budzisz, E. (2019). Retinoids: active molecules influencing skin structure formation in cosmetic and dermatological treatments. Retrieved 10 July 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6791161/ 

Dhaliwal, S., Rybak, I., Ellis, S. R., Notay, M., Trivedi, M., Burney, W., Vaughn, A. R., Nguyen, M., Reiter, P., Bosanac, S., Yan, H., Foolad, N., & Sivamani, R. K. (2019). Prospective, randomized, double-blind assessment of topical bakuchiol and retinol for facial photoageing. The British journal of dermatology, 180(2), 289–296. Retrieved 10 July 2024, from https://doi.org/10.1111/bjd.16918 

Kong, R., Cui, Y., Fisher, G. J., Wang, X., Chen, Y., Schneider, L. M., & Majmudar, G. (2016). A comparative study of the effects of retinol and retinoic acid on histological, molecular, and clinical properties of human skin. Journal of cosmetic dermatology, 15(1), 49–57. Retrieved 10 July 2024, from https://doi.org/10.1111/jocd.12193 

Pullar, J. M., Carr, A. C., & Vissers, M. C. M. (2017). The Roles of Vitamin C in Skin Health. Retrieved 10 July 2024, from https://www.mdpi.com/2072-6643/9/8/866 

Versi Terbaru

19/07/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Produk Skincare Anti-aging yang Aman untuk Cegah Penuaan Dini

10 Tips Perawatan Payudara pada Ibu Menyusui yang Mudah Dilakukan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 19/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan