ASI merupakan asupan alami pertama yang penting untuk diberikan pada bayi setidaknya enam bulan sampai dua tahun.ASI mengandung semua kebutuhan nutrisi bayi, seperti vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang dan daya tahan tubuhnya. Agar pemberian ASI menjadi maksimal, Bunda tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang cukup, tetapi juga lingkungan yang suportif, salah satunya kehadiran ayah saat Bunda mengASIhi.
Peran Ayah dalam mendukung pemberian ASI
Partisipasi Ayah dalam mendukung kelancaran proses pemberian ASI eksklusif sering disebut dengan istilah Ayah ASI. Ayah ASI memegang peranan penting dalam keberhasilan Bunda mengASIhi menyusui.
Pasalnya, tanpa dukungan dari Ayah ASI, Bunda bisa saja mengalami gangguan fisik maupun mental sehingga bayi tidak mendapat pasokan ASI yang cukup.
Berikut adalah beberapa peran yang bisa Ayah ASI lakukan agar Bunda sukses memberikan ASI eksklusif pada si Kecil.
1. Meringankan beban Bunda dengan mengerjakan pekerjaan rumah
Peran pertama yang Ayah ASI bisa lakukan adalah meluangkan waktu untuk membantu Bunda dalam mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, atau mencuci piring.
Meski terlihat remeh, kegiatan membantu pekerjaan rumah bisa menjadi hal yang membuat Bunda senang sehingga produksi ASI lancar.
2. Menjaga anak yang lebih besar
Apabila bayi baru lahir memiliki seorang kakak, Ayah bisa membantu Bunda dalam menjaga anak yang lebih besar sementara Bunda mengasuh bayi.
Ayah bisa mengajak anak yang lebih besar untuk belajar, bermain, atau bercerita sehingga terjalin ikatan yang lebih kuat dengan kakak si bayi.
3. Menyiapkan makanan bergizi untuk Bunda
Peran Ayah ASI selanjutnya adalah memastikan ketersediaan bahan-bahan makanan yang bernutrisi di rumah.
Pastikan makanan yang dikonsumsi Bunda mengandung banyak protein, seperti daging, telur, susu, kacang-kacangan, ikan laut, buah, dan sayur.
Memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi Bunda mengASIhi adalah hal yang penting bagi Ayah ASI.
Pasalnya, banyak Bunda yang ingin menurunkan berat badan cepat tanpa memerhatikan asupan nutrisinya. Akibatnya penurunan produksi ASI dapat terjadi.
4. Mengganti popok setelah bayi disusui
Popok umumnya perlu diganti setiap tiga sampai enam jam sekali, atau ketika bayi BAB. Agar memudahkan dalam menjaga kebersihan bayi, Ayah ASI dapat membantu Bunda menggantikan popok setelah disusui.
Pergantian popok setelah disusui disarankan untuk mempermudah Ayah melakukannya. Pasalnya, pakaian bayi cenderung lebih kotor dan bayi menjadi tenang setelah disusui.
Apabila popok diganti saat bayi dalam keadaan lapar dan menangis, Ayah ASI akan lebih sulit menenangkan sambil memakaikan popok yang baru.
5. Membantu bayi bersendawa
Tak hanya menggantikan popok, Ayah ASI juga perlu berusaha untuk membantu merawat bayi, salah satunya membuat bayi sendawa setelah disusui.
Bersendawa bagi bayi sangat penting karena dapat membantu mengeluarkan udara yang tertelan bersamaan dengan ASI.
Melakukan hal ini bukan hanya mendukung Bunda dalam proses pemberian ASI, tetapi juga dapat meningkatkan ikatan batin antara Ayah dan si Kecil.
6. Menjaga kesehatan fisik dan mental Bunda
MengASIhi bukanlah suatu hal yang mudah. Bunda perlu banyak berkorban dan berjuang untuk bisa MengASIhi bayinya.
Adakalanya Bunda merasa semangat dan ada juga masa Bunda merasa berat untuk MengASIhi. Sebagai pasangan, Ayah bisa memberikan dukungan melalui perkataan positif, pelukan, perhatian, atau pemberian hadiah.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan di Sukabumi menyimpulkan bahwa, dukungan pasangan berpengaruh besar terhadap motivasi Bunda dalam MengASIhi.
Oleh sebab itu, membicarakan apa yang menjadi kesulitan Bunda dalam MengASIhi dapat menjadi salah satu bentuk menjaga kesehatan mental Bunda.
Bila Bunda berada dalam keadaan sulit untuk MengASIhi secara langsung, Ayah bisa mengajak Bunda mencari solusi lain, misalnya dengan memompa ASI.
Menggunakan pompa ASI dapat membantu mengurangi lelah dan stres karena Ayah dapat menggantikan Bunda untuk memberikan ASI persediaan dari hasil memompa, sementara Bunda bisa beristirahat.
Namun, tidak semua Bunda wanita nyaman menggunakan pompa ASI. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk membeli pompa ASI, pastikan memilih pompa ASI yang cocok.
7. Mengenali tanda-tanda bayi lapar
Saat Bunda sedang beristirahat, Ayah bisa menggantikan Bunda untuk memberikan ASI persediaan. Oleh sebab itu, penting bagi Ayah ASI mengetahui apa saja tanda bayi lapar sehingga bisa sigap bila kesempatan itu terjadi.
Bayi yang lapar tidak selalu diawali dengan tangisan, justru si Kecil sudah memberikan beberapa tanda terlebih dahulu, seperti:
- Mengepalkan tangan dan menggerakkannya ke mulut
- Mengisap kepalan tangannya
- Mengecap lidah
- Membuka dan menutup mulut
- Tampak gelisah dan tidak nyaman
Saat Ayah ASI sudah melihat beberapa tanda tersebut, Ayah bisa segera menghangatkan ASI persediaan dari kulkas dan memberikannya dengan botol susu.
Pastikan botol susu yang digunakan memiliki dot lebar yang berbentuk seperti payudara.
Hal ini memudahkan mulut bayi menempel secara alami, sehingga mudah mengombinasikan antara pemberian ASI secara langsung dan melalui botol dan terhindar dari kondisi bingung puting.
Selain itu pilih juga botol yang memiliki teknologi katup anti kolik dan bentuk yang ergonomis.
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan hingga dua tahun tanpa disadari akan cepat berlalu.
Kesulitan yang Ayah dan Bunda alami ketika masa ini akan hilang begitu melihat si Kecil tumbuh dengan sehat. Oleh sebab itu, dampingi istri saat mengASIhi menyusui dan buatlah kenangan indah bersama.
[embed-health-tool-vaccination-tool]