Faktor pemicu depresi postpartum pada ayah
Depresi pascamelahirkan pada pria bisa menyerang siapa saja. Bisa menyerang calon ayah yang sangat bersemangat menyambut kelahiran bayinya atau sebaliknya.
Penting untuk ibu ingat bahwa depresi bukan keadaan yang tercipta sendiri dan terjadi bukan oleh kesalahan karakter seseorang.
Depresi adalah sebuah kondisi medis yang dipicu oleh berbagai hal berikut.
- perubahan hormon seperti menurunnya testosteron dan naiknya estrogen,
- kurang tidur,
- masalah finansial,
- tekanan peran ayah yang begitu besar dari keluarga, kerabat, pasangan,
- riwayat depresi dalam keluarga atau pernah mengalami sebelumnya,
- hubungan yang kurang erat dengan pasangan, dan
- istri yang juga mengalami depresi pascamelahirkan.
Depresi pascamelahirkan juga tak berarti ayah baru tidak merasakan kasih sayang terhadap bayinya.
Cara menangani depresi pascamelahirkan pada ayah
Jika ibu atau ayah melihat tanda-tanda depresi setelah melahirkan, segera tangani dengan tepat. Berikut beberapa cara menangani depresi pascamelahirkan pada pria.
Bicarakan dengan keluarga atau teman
Langkah pertama setelah ibu atau ayah menyadari kalau sedang mengalami depresi setelah istri melahirkan, segera obrolkan dengan orang terdekat.
Berbagi soal beban yang ayah rasakan akan sangat membantu dalam memahami sifat depresi yang menyerang.
Dengan begitu, ayah bisa menanggulangi depresi lebih cepat dan tepat.
Jika membahas dengan orang yang ayah percaya tidak begitu membantu, bisa mencari bantuan tenaga profesional seperti psikolog, konselor, atau psikiater.
Dokter mungkin akan menyarankan ayah menjalani terapi atau obat antidepresan untuk mengurangi kecemasan.
Ubah gaya hidup
Perubahan gaya hidup juga penting untuk mempercepat pemulihan. Mulailah rutin berolahraga, makan dengan gizi seimbang, berhenti merokok atau minum alkohol, dan tidur cukup.
Ayah juga bisa melakukan teknik relaksasi sederhana seperti menarik napas dalam setiap kali dorongan untuk marah muncul, menghirup minyak esensial aromaterapi, atau bermeditasi.
Mengenal anak lebih dekat
Mengenal dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama bayi juga bisa membantu meredakan depresi pascamelahirkan pada ayah.
Menghabiskan waktu berkualitas bersama, ayah akan membangun ikatan yang lebih kuat dengan bayi. Secara perlahan, kecemasan akan mereda.
Kalau ayah justru tidak pernah lepas dari bayi, cobalah untuk sesekali menghabiskan waktu sendiri tanpa si buah hati.
Ayah menghabiskan waktu atau berkencan dengan ibu atau berkumpul bersama teman-teman.
Depresi pascamelahirkan pada ayah memang masih belum terlalu umum bagi sebagian masyarakat.
Bila ibu atau keluarga sudah melihat tanda-tanda depresi pascamelahirkan pada pria, segera ajak bicara dari hati ke hati.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar