backup og meta

7 Manfaat MPASI Bayam untuk Bayi dan Tips Mengolahnya

7 Manfaat MPASI Bayam untuk Bayi dan Tips Mengolahnya

Sebagai orangtua, penting untuk mengenalkan berbagai jenis makanan sejak dini kepada si Kecil sebagai menu MPASI, termasuk sayur-sayuran. Salah satu jenis sayuran yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan adalah bayam. Namun, apakah boleh MPASI pakai bayam? Adakah manfaat sayur bayam untuk MPASI bayi? Ketahui selengkapnya di bawah ini.  

Manfaat MPASI bayam untuk bayi 

Pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) yang mengandung bayam dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi bayi Anda.

Berikut beberapa manfaat bayam untuk MPASI yang bisa diperoleh si Kecil.

1. Mendukung fungsi kekebalan tubuh

Bayam kaya akan vitamin E yang membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif dan mendukung respons imun yang sehat.

Bayam juga mengandung vitamin A, yang dikenal sebagai “vitamin anti-inflamasi” karena perannya dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Vitamin A memengaruhi perkembangan sistem imun dan turut berperan dalam pengawasan respons imun di dalam tubuh.

Selain vitamin E dan A, bayam mengandung berbagai antioksidan lain yang membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif, yang dapat merusak sel-sel imun dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

2. Mendukung perkembangan penglihatan

Bayam kaya akan lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang terakumulasi di retina mata dan berperan penting dalam perkembangan penglihatan.

Lutein dan zeaxanthin dapat memengaruhi sistem visual yang sedang berkembang, membantu melindungi mata dari kerusakan oksidatif, dan mendukung fungsi penglihatan yang optimal.

Ini karena lutein dan zeaxanthin berperan dalam perkembangan retina yang sehat pada bayi, yang penting untuk penglihatan yang baik.

Selain itu, lutein dan zeaxanthin bertindak sebagai filter alami terhadap cahaya biru yang berbahaya, yang dapat merusak sel-sel mata.

Dengan demikian, memberikan MPASI sayur bayam dapat membantu melindungi mata bayi dari potensi kerusakan akibat paparan cahaya biru.

3. Membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat

Bayam mengandung kalsium, yaitu mineral penting yang mendukung perkembangan tulang dan gigi yang sehat.

Kalsium berperan dalam pembentukan struktur tulang dan gigi yang dapat memberikan kekuatan dan kepadatan yang diperlukan.

Bayam juga merupakan sumber magnesium yang esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan kalsifikasi seperti tulang dan gigi.

Magnesium berperan dalam metabolisme kalsium dan berkontribusi pada kesehatan tulang secara keseluruhan.

4. Meningkatkan produksi energi pada bayi

Bayam termasuk sumber zat besi yang penting untuk produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Ketersediaan oksigen yang memadai di sel-sel tubuh mendukung proses metabolisme yang efisien, yang pada gilirannya meningkatkan produksi energi.

Selain itu, magnesium dalam bayam termasuk mineral yang berperan penting dalam produksi energi.

Magnesium berperan dalam fungsi enzim di dalam tubuh, termasuk untuk mengatur metabolisme energi tubuh.

5. Mendukung kesehatan pencernaan

Memberikan bayam untuk MPASI yang kaya akan serat dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mencegah sembelit pada bayi.

Serat juga berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Konsumsi bayam juga telah terbukti mengubah komposisi mikrobiota usus, sehingga meningkatkan keragaman bakteri menguntungkan yang berperan dalam fungsi pencernaan dan kesehatan usus.

Ini karena bayam mengandung antioksidan seperti polifenol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat melindungi saluran pencernaan dari kerusakan oksidatif, untuk mendukung kesehatan pencernaan yang optimal.

6. Mendukung perkembangan otak

Bayam mengandung folat (vitamin B9) yang penting untuk perkembangan sistem saraf pusat pada bayi.

Asupan folat yang memadai selama masa pertumbuhan dapat mendukung perkembangan otak yang sehat dan fungsi kognitif yang optimal.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bayam juga kaya akan lutein, sebuah karotenoid yang terakumulasi di otak selama masa awal kehidupan.

Lutein memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat melindungi jaringan otak dari kerusakan oksidatif dan mendukung perkembangan serta fungsi kognitif.

7. Membantu bayi makan sayuran lainnya

Memulai pemberian MPASI dengan sayuran, seperti bayam, dapat meningkatkan penerimaan bayi terhadap berbagai jenis sayuran di kemudian hari.

Sebuah studi dalam jurnal Physiology & behavior menemukan bahwa memberikan variasi sayuran, termasuk bayam, selama 8 hari berturut-turut meningkatkan penerimaan bayi terhadap sayuran seperti buncis, wortel, dan bayam itu sendiri.

Selain itu, melansir dari The American journal of clinical nutrition, pendekatan “sayuran pertama” dalam MPASI, di mana sayuran diperkenalkan sebelum makanan lain, juga telah terbukti meningkatkan asupan sayuran pada MPASI bayi 9 bulan.

Strategi ini efektif dalam meningkatkan konsumsi sayuran pada anak dan mengembangkan kesukaan terhadap sayuran sejak dini.

Aturan konsumsi MPASI bayam untuk bayi

lemak untuk mpasi

Meski memiliki banyak manfaat, memperkenalkan bayam sebagai bagian dari MPASI memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keamanan dan manfaat nutrisi bagi bayi Anda.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.

Setelah itu, makanan pendamping, termasuk sayuran untuk bayi seperti bayam, dapat diperkenalkan sejak usia 6 bulan sambil melanjutkan menyusui.

Pada awal pengenalan MPASI, makanan harus dimasak dengan baik dan dihaluskan menjadi tekstur puree yang halus untuk memudahkan bayi menelan.

Seiring waktu, tekstur dapat ditingkatkan menjadi lebih kental atau dihancurkan sesuai dengan perkembangan kemampuan makan bayi.

Mulailah dengan memperkenalkan satu jenis makanan pada satu waktu, termasuk bayam, dan perhatikan apakah ada reaksi alergi atau intoleransi.

Berikan makanan yang mengandung bayam selama beberapa hari sebelum memperkenalkan jenis makanan lain.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa bayam mengandung nitrat yang dapat berisiko bagi bayi jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan bayam dalam porsi yang sesuai dan tidak berlebihan.

Cara mengolah MPASI bayam

seafood untuk mpasi

Agar lebih aman dan mencegah efek samping dari mengonsumsi bayam, pastikan juga untuk memasak MPASI bayam untuk bayi dengan cara yang aman.

Cara memasak bayam untuk bayi yang aman, yaitu dimulai dengan memilih bayam segar dengan daun hijau cerah tanpa tanda-tanda layu atau kerusakan.

Cuci bersih daun bayam di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.

Rebus bayam dalam sedikit air hingga daun layu dan matang sepenuhnya. Memasak bayam membantu mengurangi kadar nitrat yang dapat berbahaya bagi bayi jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Setelah matang, tiriskan bayam dan haluskan hingga mencapai tekstur MPASI yang sesuai dengan usia bayi. Berikut anjurannya.

  • Untuk bayi usia 6—9 bulan, buat puree halus.
  • Untuk bayi usia 9—12 bulan, tekstur dapat ditingkatkan menjadi lebih kasar atau dicincang halus sesuai dengan kemampuan mengunyah bayi.

Sajikan bayam yang telah dihaluskan sebagai menu tunggal atau campurkan dengan makanan lain seperti kentang atau wortel untuk menambah variasi rasa dan nutrisi.

Pastikan suhu makanan sesuai sebelum diberikan kepada bayi untuk menghindari risiko luka bakar.

Bagaimana jika masih ada sisa MPASI bayam? MPASI bayam bisa tahan berapa lama untuk disimpan? 

Jika ada sisa puree bayam, simpan dalam wadah bersih dan tertutup di lemari es selama maksimal 24 jam untuk menjaga kesegaran dan mencegah kontaminasi bakteri.

Jika Anda memiliki pertanyaan lanjutan seputar MPASI sayur bayam atau bagaimana memenuhi kebutuhan gizi si Kecil, tanyakan langsung kepada dokter anak atau ahli gizi.

Kesimpulan

  • MPASI bayam memberikan banyak manfaat bagi bayi, termasuk mendukung perkembangan otak, kesehatan pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan lutein, folat, zat besi, serta seratnya.
  • Pengenalan bayam sejak dini juga dapat membantu bayi menerima berbagai jenis sayuran lainnya, sehingga membangun kebiasaan makan sehat di masa depan.
  • Namun, karena bayam mengandung nitrat, penting untuk mengolah dan memberikannya dalam porsi yang sesuai agar tetap aman bagi bayi.
  • Dengan aturan pemberian dan pengolahan yang tepat, bayam bisa menjadi bagian bernutrisi dalam pola makan bayi yang seimbang.

[embed-health-tool-baby-poop-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rapson, J. P., von Hurst, P. R., Hetherington, M. M., Mazahery, H., & Conlon, C. A. (2022). Starting complementary feeding with vegetables only increases vegetable acceptance at 9 months: a randomized controlled trial. The American journal of clinical nutrition116(1), 111–121. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqac080

Complementary feeding. (1970). Retrieved 10 February 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/

Rapson, J. P., von Hurst, P. R., Hetherington, M. M., & Conlon, C. A. (2021). Impact of a “vegetables first” approach to complementary feeding on later intake and liking of vegetables in infants: a study protocol for a randomised controlled trial. Trials22(1), 488. https://doi.org/10.1186/s13063-021-05374-7

Nekitsing, C., & Hetherington, M. M. (2022). Implementing a ‘Vegetables First’ Approach to Complementary Feeding. Current nutrition reports11(2), 301–310. https://doi.org/10.1007/s13668-022-00399-z

Khalid, W., Arshad, M. S., Ranjha, M. M. A. N., Różańska, M. B., Irfan, S., Shafique, B., Rahim, M. A., Khalid, M. Z., Abdi, G., & Kowalczewski, P. Ł. (2022). Functional constituents of plant-based foods boost immunity against acute and chronic disorders. Open life sciences17(1), 1075–1093. https://doi.org/10.1515/biol-2022-0104

Iddir, M., Brito, A., Dingeo, G., Fernandez Del Campo, S. S., Samouda, H., La Frano, M. R., & Bohn, T. (2020). Strengthening the Immune System and Reducing Inflammation and Oxidative Stress through Diet and Nutrition: Considerations during the COVID-19 Crisis. Nutrients12(6), 1562. https://doi.org/10.3390/nu12061562

Zimmer, J. P., & Hammond, B. R., Jr (2007). Possible influences of lutein and zeaxanthin on the developing retina. Clinical ophthalmology (Auckland, N.Z.)1(1), 25–35. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2699988/

Mennella, J. A., Nicklaus, S., Jagolino, A. L., & Yourshaw, L. M. (2008). Variety is the spice of life: strategies for promoting fruit and vegetable acceptance during infancy. Physiology & behavior94(1), 29–38. https://doi.org/10.1016/j.physbeh.2007.11.014

Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary Reference Intakes for Vitamin D and Calcium. (1970). Overview of Calcium. Retrieved 10 February 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK56060/

Martinon, P., Fraticelli, L., Giboreau, A., Dussart, C., Bourgeois, D., & Carrouel, F. (2021). Nutrition as a Key Modifiable Factor for Periodontitis and Main Chronic Diseases. Journal of clinical medicine10(2), 197. https://doi.org/10.3390/jcm10020197

Price, C. T., Langford, J. R., & Liporace, F. A. (2012). Essential Nutrients for Bone Health and a Review of their Availability in the Average North American Diet. The open orthopaedics journal6, 143–149. https://doi.org/10.2174/1874325001206010143

Naseem, A., Akhtar, S., Ismail, T., Qamar, M., Sattar, D. E., Saeed, W., Esatbeyoglu, T., Bartkiene, E., & Rocha, J. M. (2023). Effect of Growth Stages and Lactic Acid Fermentation on Anti-Nutrients and Nutritional Attributes of Spinach (Spinacia oleracea). Microorganisms11(9), 2343. https://doi.org/10.3390/microorganisms11092343

El-Sayed S. M. (2020). Use of spinach powder as functional ingredient in the manufacture of UF-Soft cheese. Heliyon6(1), e03278. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e03278

Chen, Y. S., Li, J., Menon, R., Jayaraman, A., Lee, K., Huang, Y., Dashwood, W. M., Zhang, K., Sun, D., & Dashwood, R. H. (2021). Dietary spinach reshapes the gut microbiome in an Apc-mutant genetic background: mechanistic insights from integrated multi-omics. Gut microbes13(1), 1972756. https://doi.org/10.1080/19490976.2021.1972756

Bhengu, N. M., Mianda, S. M., Maboko, M. M., & Sivakumar, D. (2024). The Effects of Nitrogen Application and Varietal Variation on the Product Quality and In Vitro Bioaccessibility of Bioactive Compounds of Baby Spinach Varieties Grown in a Soilless Growth Medium. Foods (Basel, Switzerland)13(17), 2667. https://doi.org/10.3390/foods13172667

Gazzolo, D., Picone, S., Gaiero, A., Bellettato, M., Montrone, G., Riccobene, F., Lista, G., & Pellegrini, G. (2021). Early Pediatric Benefit of Lutein for Maturing Eyes and Brain-An Overview. Nutrients13(9), 3239. https://doi.org/10.3390/nu13093239

Derbyshire, E., & Obeid, R. (2020). Choline, Neurological Development and Brain Function: A Systematic Review Focusing on the First 1000 Days. Nutrients12(6), 1731. https://doi.org/10.3390/nu12061731

A User Guide to Complementary Feeding & Sample Recipes for Children Aged 6-24 Months. (N.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://www.unicef.org/myanmar/media/7741/file/A%20user%20guide%20to%20complementary%20feeding%20%26%20sample%20recipes%20for%20children%20aged%206-24%20months.pdf

Resep Makanan Keluarga Sehat. (N.d.). Retrieved 10 February 2025, from https://www.unicef.org/indonesia/media/14871/file/Kumpulan%20Resep%20Makanan%20Keluarga%20Sehat%20Seri%201.pdf

Versi Terbaru

18/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Santan untuk MPASI Bayi, Apakah Boleh?

5 Pilihan Resep MPASI Brokoli yang Mudah Dibuat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan