Air kelapa sering kali dianggap sebagai minuman yang punya banyak khasiat untuk kesehatan, termasuk bagi si Kecil. Meski saran ini pernah Anda dengar, mungkin Anda masih ragu ingin memberikan air kelapa pada bayi. Sebenarnya, boleh tidak, ya, si kecil dikasih air kelapa?
Bolehkah memberikan air kelapa untuk bayi?
Air kelapa bukan air biasa dengan tambahan rasa kelapa. Cairan menyegarkan yang bisa diminum ini berwarna bening dan terdapat di dalam buah kelapa hijau.
Air kelapa di dalam buah kelapa hijau berbeda dengan santan. Santan tidak dihasilkan dari buah kelapa hijau, tetapi dari parutan daging buah kelapa tua berwarna cokelat.
Berbeda dengan air kelapa yang bening, santan memiliki warna putih menyerupai susu.
Air kelapa digadang-gadang punya manfaat yang baik untuk membantu memulihkan kondisi tubuh saat sedang sakit.
Itu sebabnya, si Kecil yang sedang sakit atau dalam masa pemulihan setelah sakit disarankan minum air kelapa.
Yang jadi pertanyaan sekarang, memangnya boleh bila bayi minum air kelapa? Nah, jawaban singkatnya tentu saja boleh.
Hanya saja, ada aturan usia tertentu jika ingin memberikan air kelapa untuk si Kecil.
Bayi baru diizinkan minum air kelapa saat usianya sudah lebih dari 6 bulan setelah mulai bejalar mengonsumsi minuman dan makanan bayi selain ASI eksklusif.
Idealnya Anda dapat memberikannya sekitar usia 6-8 bulan atau bersamaan dengan waktu bayi mulai mencoba makanan pendamping ASI (MPASI).
Pemberian air kelapa ini tentunya tidak bisa sembarangan dan harus disesuaikan dengan jadwal MPASI bayi.
Apa kandungan nutrisi di dalam air kelapa?
Menariknya, air kelapa dinilai menyumbang beragam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh si Kecil.
Melansir dari laman Mother and Baby, air kelapa bagus untuk mencegah dehidrasi akibat sakit maupun diare karena kaya kandungan elektrolit.
Melihat dari kandungan nutrisinya, dalam 100 mililiter (ml) air kelapa mengandung sekitar 17 kalori energi, 3,8 gram (gr) karbohidrat, 0,2 gr protein, dan 0,1 gr lemak.
Bukan hanya itu, menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, air kelapa juga dilengkapi 15 miligram (mg) kalsium, 8 mg fosfor, 0,2 mg besi, 1 mg natrium, 149 mg kalium, 25 ml magnesium, dan 1 mg vitamin C.
Air kelapa yang kaya akan elektrolit, seperti kalium, magnesium, dan kalsium, yang membantu menyumbang manfaat serta menunjang fungsi organ-organ tubuh.
Kandungan gula dan kalorinya yang rendah turut menambah daftar manfaat bila memberikan air kelapa untuk bayi.
Minuman ini juga digadang-gadang dapat menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, meredakan konstipasi, sumber antioksidan, hingga sumber hidrasi yang baik bagi tubuh.
Jadi, selain banyak memberikan ASI atau susu formula bayi dan minum air putih untuk bayi setelah usianya 6 bulan, air kelapa juga bisa menjadi pilihan lainnya.
Bahkan, sederet kandungan nutrisi yang ada di dalam air kelapa juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi sehingga menurunkan risiko terjadinya masalah gizi pada bayi.
Cara memberikan air kelapa untuk si Kecil
Air kelapa bisa diberikan kepada bayi dalam berbagai cara, entah diberikan secara langsung dengan cara diminum maupun diolah kedalam menu MPASI bayi.
Olahan air kelapa bisa Anda sajikan dalam bentuk makanan maupun minuman sebagai menu makan utama atau camilan si Kecil.
Anda juga bisa membuat camilan yakni potongan buah-buahan yang dicampur dengan air kepala dan yoghurt untuk bayi.
Memberikan air kelapa dapat membantu mengoptimalkan hidrasi untuk bayi terutama saat cuaca sedang panas.
Namun hati-hati, air kelapa bisa memicu alergi
Selain diminum langsung, air kelapa juga bisa diolah bersama makanan padat lainnya sebagai sarapan, makan siang, maupun makan malam si kecil.
Namun sebaiknya, tetap hati-hati sebelum memberikan air kelapa pada si Kecil. Pastikan dulu bayi tidak memiliki alergi apa pun dengan kelapa dan semua olahannya.
Untuk mengetahuinya, tunggu sampai beberapa hari setelah bayi pertama kali mencoba minum air kelapa, sebelum beralih ke jenis makanan dan minuman baru lainnya.
Jika memang bayi punya alergi, biasanya gejalanya akan muncul beberapa hari kemudian. Artinya, Anda tidak bisa lagi memberikan kelapa dan produk olahannya untuk si kecil.
Akan tetapi, bila si kecil tampak baik-baik saja dan malah menyukainya, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
[embed-health-tool-child-growth-chart]