Kulit bayi baru lahir memang terkenal lembut dan sensitif. Namun, ada beberapa bayi yang memang terlahir dengan jenis kulit sensitif. Oleh karena itu, orangtua harus lebih jeli mengenali ciri kulit bayi sensitif, sehingga Anda jadi lebih tahu apa yang harus dilakukan untuk merawatnya.
Ciri kulit bayi sensitif yang perlu perawatan khusus
Ada beberapa ciri-ciri kulit bayi sensitif yang memerlukan perawatan ekstra. Berikut di antaranya.
1. Terdapat ruam atau bintik-bintik merah
Bintik-bintik merah atau ruam pada kulit bayi muncul karena reaksi tubuh melawan zat asing dari luar.
Namun, jika Anda sadar bahwa semakin banyak bintik merah yang muncul, bisa jadi ini tanda reaksi alergi pada kulit akibat kandungan zat tertentu.
Kondisi ini lebih rentan terjadi sebagai ciri kulit yang sensitif pada bayi.
Penting bagi Anda untuk memastikan apa saja yang mungkin menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi dan menghindarinya sebagai pencegahan.
2. Tekstur kulit bayi terlihat sangat kering
Ciri-ciri kulit bayi sensitif selanjutnya yaitu tekstur kulit yang terlihat sangat kering.
Jika kulit bayi terlihat sangat kering dan sering kusam, Anda perlu lebih ekstra ketat dalam menjaga kelembapan kulitnya.
Oleskan pelembap khusus untuk kulit bayi secara rutin untuk mencegah kulit iritasi, terutama pada bagian lipatan kulit yang sering berkeringat.
3. Kulit terasa gatal
Rasa gatal dapat timbul sebagai ciri kulit bayi sensitif. Ciri ini bisa terlihat dari kebiasaan bayi sering menggaruk kulitnya.
Berdasarkan data dari jurnal Acta Dermato Venereologica, sekitar 45,8% dari jumlah anak dengan kulit yang sangat sensitif, 16,6% dari jumlah anak dengan kulit sensitif, dan 4,2% anak dengan kulit sedikit sensitif mengalami rasa gatal di kulit.
Untuk mencegah gatal pada bayi dengan kulit sensitif, Anda bisa menghindari pemicunya. Misalnya debu, hawa panas, keringat, serangga, bulu hewan, serbuk sari, dan bahan pakaian (seperti wol dan kain sintetis).
4. Timbul sensasi terbakar
Sensasi terbakar pada kulit bayi bisa timbul sebagai ciri kulit bayi sensitif yang mengalami kondisi tertentu, seperti intertrigo atau alergi.
Sensasi ini mungkin akan membuat bayi merasa tidak nyaman saat kulitnya tersentuh atau bergesekan dengan benda lain.
Sebagai bentuk pencegahan, Anda bisa menghindari masing-masing penyebab dari kondisi yang bisa menimbulkan sensasi panas.
Misalnya, menjaga agar tubuh bayi tidak berkeringat secara berlebihan untuk mencegah intertrigo.
5. Kulit bayi rentan terkena berbagai macam penyakit
Ciri-ciri kulit bayi sensitif juga dapat ditandai dengan kulit yang rentan terkena berbagai macam penyakit kulit.
Misalnya biang keringat, biduran, ruam popok, kurap (infeksi kulit oleh jamur), eksim, hingga impetigo (infeksi kulit oleh bakteri).
Penyakit-penyakit ini pada dasarnya akan membaik setelah beberapa waktu bersamaan dengan berkembangnya sistem imun tubuh bayi.
Namun, jika setelah beberapa hari tidak kunjung membaik, Anda perlu konsultasikan ke dokter.
Mengapa kulit bayi sensitif?
Kulit bayi pada umumnya cenderung sensitif karena masih dalam proses perkembangan pada tahun pertama kehidupannya.
Selama sembilan bulan dalam kandungan, tubuh bayi dilindungi oleh lapisan zat lemak bernama vernix caseosa yang melekat pada sekujur kulitnya.
Lapisan ini bertindak sebagai selimut untuk menjaga suhu tubuh bayi sekaligus menjaga kulitnya tetap lembap dan tidak keriput meski terendam dalam air ketuban.
Ketika bayi lahir ke dunia, perubahan suhu lingkungan yang ekstrem dari lembap (lingkungan dalam rahim) ke sangat kering (udara luar) dapat membuat kulit bayi cepat mengering.
Struktur jaringan kulit bayi yang baru lahir juga masih longgar, sehingga partikel asing apa pun yang ada di udara sekitar bisa masuk dengan mudah dan mengiritasi kulitnya.
Selain itu, sistem perlindungan kulit bayi juga belum terbentuk sempurna untuk melawan zat-zat asing yang masuk tersebut.
Kulit sensitif juga umumnya lebih sering terjadi pada bayi prematur karena lapisan epidermis yang belum berkembang cukup baik seperti bayi lainnya.
Kondisi kulit bayi yang sensitif dan kering membuatnya sangat rentan terkena gangguan kulit seperti ruam eksim dan iritasi.
Oleh karena itu, pastikan Anda mengetahui cara merawat kulit bayi sensitif yang tepat agar kulitnya tetap lembap dan tidak mudah terkena alergi atau iritasi.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan rangkaian produk perawatan kulit atau skincare yang tepat untuk bayi.
Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan produk skincare apa saja yang dibutuhkan dan cocok sebagai perawatan bayi baru lahir hingga ia tumbuh dan berkembang.
Perlu Anda Ketahui
Over cleansing atau berlebihan dalam membersihkan kulit bayi merupakan hal yang harus dihindari. Pada dasarnya, ada banyak koloni bakteri yang berada di sekujur tubuh bayi. Bakteri ini berperan dalam perkembangan sistem pertahanan atau sistem imun pada kulit bayi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]