Salah satu indikator bayi baru lahir memiliki kondisi yang sehat terlihat dari keadaan matanya. Meski seiring bertambahnya usia, mata bayi yang baru lahir dapat mengalami perubahan termasuk warna mata. Yuk, ketahui lebih lanjut seputar perkembangan dan cara menjaga kesehatan mata bayi baru lahir dalam ulasan di bawah ini!
Apa warna mata bayi baru lahir yang sehat?
Ciri-ciri mata bayi baru lahir yang sehat dan berkulit gelap biasanya memiliki pupil warna hitam atau cokelat dengan sklera berwarna putih.
Lain halnya dengan bayi bule yang cenderung lahir dengan pupil mata berwarna biru atau abu-abu.
Selain itu, ciri-ciri mata bayi normal dan sehat juga akan menunjukkan warna yang sama di kedua matanya.
Jika salah satu mata memiliki warna yang berbeda, misalnya mata bayi kuning atau merah, mungkin ada masalah pada mata bayi dan harus segera periksa ke dokter.
Melalui pemeriksaan sedini mungkin, dokter bisa mendeteksi gangguan penglihatan pada bayi baru lahir, baik penyakit mata bawaan atau yang terjadi dengan sendirinya.
Di sisi lain, warna mata bayi dapat berubah menjadi lebih gelap selama 3—6 bulan pertama hidupnya. Terkadang, proses ini juga dapat memakan waktu yang lebih lama.
Warna mata bayi dapat berubah karena pengaruh gen dan produksi pigmen seiring bertambahnya usia mereka.
Namun, dalam banyak kasus, begitu bayi Anda memasuki tahun pertama kehidupannya, warna matanya kemungkinan besar akan tetap sama seumur hidupnya.
Kecuali, apabila suatu saat ia mengembangkan kondisi medis tertentu yang membuat warna matanya kembali berubah.
Berikut adalah beberapa penyebab warna mata bayi baru lahir bisa berubah.
1. Genetik
Gen yang diwariskan bayi dari kedua orangtuanya berperan dalam menentukan warna mata bayi mereka saat baru lahir.
Faktanya, para ahli mengatakan ada sekitar 15 gen yang bertanggung jawab untuk warna mata bayi, tapi OCA2 dan HERC2 adalah dua gen yang paling dominan dalam hal ini.
Bayi dengan gen HERC2 memiliki mata biru yang cenderung tetap biru, sementara bayi dengan gen OCA2 memiliki mata hijau atau coklat.
Saat seorang bayi dilahirkan, bayi telah memiliki gennya sendiri. Sayangnya, tubuhnya belum bereaksi terhadap semua gen di dalam DNA tersebut.
Hal ini membuat warna mata bayi dapat berubah dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
2. Faktor melanin
Faktor lain yang menentukan warna mata bayi baru lahir adalah melanin. Melanin adalah suatu jenis protein yang berfungsi untuk membentuk warna pada kulit, mata, dan rambut.
Semakin banyak kandungan melanin di tubuh, maka semakin gelaplah warna mata, rambut, atau kulit Anda. Produksi melanin dimulai saat mata bayi melihat cahaya untuk pertama kalinya setelah kelahiran.
Warna mata yang berbeda-beda pada setiap orang akan bergantung pada seberapa banyak pigmen yang terkandung di belakang iris.
Biasanya, bayi dengan mata cokelat memiliki iris berpigmen tinggi, sedangkan bayi dengan mata biru atau hijau memiliki iris dengan pigmen rendah atau sedikit.
Jika bayi Anda memiliki mata cokelat, warna mata ini tidak akan berubah menjadi lebih terang seiring bertambahnya usia mereka.
Sementara jika bayi Anda memiliki mata biru atau warna terang, yang di sisi lain memiliki pigmen dalam jumlah kecil, maka warna matanya kemungkinan bisa berubah.
Pasalnya, mata mereka akan terus menghasilkan pigmen sehingga mata bayi memungkinkan mengalami perubahan menjadi gelap.
Perlu diingat bahwa tidak semua bayi dilahirkan dengan mata berwarna biru, misalnya Asia dan Afrika-Amerika.
Para bayi dari ras tersebut biasanya akan dilahirkan dengan mata berwarna gelap yang tidak akan mengalami perubahan warna seiring dengan semakin bertambahnya usia mereka.
Perkembangan mata bayi baru lahir
Meski sudah dapat membuka mata, penglihatan bayi baru lahir belum sempurna.
Di bawah ini adalah tahap perkembangan mata bayi baru lahir dari waktu ke waktu yang perlu Anda ketahui.
1. Bayi baru lahir sampai usia 4 bulan
Saat baru lahir, mata bayi Anda hanya dapat melihat dalam warna hitam, putih, dan nuansa abu-abu. Hal itu dikarenakan saraf di otak dan retina mata bayi belum berkembang sempurna.
Si Kecil juga masih mengalami kesulitan untuk fokus dan belum terlalu peka terhadap cahaya.
Mengutip Nationwide Children’s, ketika bayi lahir, matanya pun baru berukuran sekitar 65% dari mata orang dewasa. Satu minggu setelah lahir, bayi dapat melihat warna dengan jarak sekitar 8—10 inci.
Selanjutnya, di usia 2 bulan setelah lahir, bayi belum dapat mengoordinasikan kedua matanya dengan baik. Anda mungkin akan melihat mata si Kecil yang tampak seperti sesekali menyilang (juling) atau bergerak acak.
Namun, pada usia 4 bulan, mata bayi mulai dapat melihat dengan jelas dan jarak yang lebih jauh.
Selain itu, si Kecil biasanya telah dapat fokus melihat tanpa juling dan dapat membedakan warna.
2. Usia 5 hingga 8 bulan
Menginjak bulan-bulan ini, kontrol gerakan mata dan keterampilan koordinasi mata bayi terus meningkat.
Melansir dari American Optometric Association, meskipun penglihatan mata bayi tidak sesensitif orang dewasa, tapi bayi bisa melihat dengan baik pada usia 5 bulan.
Bahkan, sebagian besar bayi mulai merangkak pada usia sekitar 8 bulan sehingga bisa membantu mengembangkan koordinasi mata yang lebih baik.
3. Usia 9 sampai 12 bulan
Pada sekitar usia 9 sampai 12 bulan, mata bayi telah dapat melihat dengan baik. Si Kecil mulai memposisikan diri untuk berdiri dan fokus menatap benda sambil menggerak-gerakkan jarinya.
Selain itu, bayi telah dapat melihat dengan jarak yang cukup baik dan bahkan mampu melempar benda dengan tepat.
4. Bayi usia 1 sampai 2 tahun
Menginjak usia 2 tahun, bayi telah mampu mengembangkan koordinasi mata dan tangan dengan baik.
Anak-anak usia ini sangat tertarik untuk menjelajahi dan melihat secara mendalam lingkungan yang ada di sekitarnya.
Mereka juga telah mampu mengenali objek dan gambar yang familier di buku dan dapat mencoret-coret dengan krayon atau pensil.
Cara mengetahui mata bayi normal
Untuk mengetahui apakah mata bayi berkembang secara normal, berikut adalah beberapa tanda dan gejala gangguan penglihatan pada tahap perkembangan bayi baru lahir yang dapat diamati.
- Pergerakan mata juling. Jika mata bayi terus-menerus mengarah ke dalam atau ke luar setelah usia 4 bulan, bayi mungkin mengalami gangguan pada mata.
- Sulit fokus dan melacak. Jika bayi tidak merespons wajah atau warna cerah pada usia ini, hal ini mungkin menandakan masalah penglihatan.
- Tanda masalah mata lainnya. Kelebihan air mata, pembengkakan pada kelopak mata, atau sensitivitas berlebih terhadap cahaya bisa menandakan saluran air mata tersumbat atau infeksi.
- Gejala yang tidak biasa. Jika bayi sering menutup satu mata, mengerutkan mata, mata merah, atau kesulitan menjaga kontak mata, ini bisa menjadi tanda masalah penglihatan.
Bila bayi mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Hal ini untuk memastikan kondisi yang dialami agar bisa segera mengobati masalah mata pada bayi secara tepat.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]