backup og meta

Intip Manfaat Mempraktikkan Skin to Skin dengan Bayi

Intip Manfaat Mempraktikkan Skin to Skin dengan Bayi

Skin to skin adalah bagian penting untuk membantu mengembangkan hubungan atau ikatan batin antara ibu dengan bayi (bonding). Meski terkesan sederhana, tetapi metode skin to skin ini menuai banyak manfaat untuk orangtua dan bayi. Penasaran apa saja manfaatnya? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Apa arti skin to skin?

lotion anti nyamuk untuk bayi

Skin to skin memiliki arti yakni metode dimana saat bayi lahir diletakkan atau dibaringkan ke dada sang ibu tanpa dihalangi oleh sehelai pun pakaian sehingga kulit ibu dan bayi dapat langsung bersentuhan.

Tubuh bayi dan Anda ditutupi oleh selimut hangat kemudian dibiarkan setidaknya 1 jam atau sampai selesai.

Biasanya, metode skin to skin digunakan selama proses inisiasi menyusui dini (IMD) setelah melahirkan.

Melalui laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), metode skin to skin sering kali adalah disebut juga dengan kangaroo mother care (KMC) atau perawatan metode kanguru (PMK).

Metode ini meniru binatang berkantung, yakni kanguru yang bayinya lahir sangat prematur.

Kemudian setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya.

Skin to skin contact sebenarnya dapat dilakukan kapan saja bila bayi Anda membutuhkan kenyamanan atau ketenangan.

Namun, lebih baik jika hal ini dilakukan segera setelah bayi Anda dibersihkan.

Bahkan, sebelum tali pusar dijepit dan dipotong, atau sebelum bayi Anda dibersihkan, diperiksa, dan ditimbang metode ini bisa dilakukan.

Sementara itu, bayi dapat memperoleh manfaat dari skin to skin selama berbulan-bulan.

Beberapa ahli merekomendasikannya setidaknya selama 3 bulan untuk bayi cukup bulan dan 6 bulan untuk bayi prematur.

Berada di dada ibu atau ayah bisa membantu mereka terikat dengan bayinya dan mendukung hasil fisik dan perkembangan yang lebih baik untuk si Kecil.

Manfaat metode skin to skin bagi orangtua dan bayi

Pada awalnya metode skin to skin atau perawatan metode kanguru ini dikembangkan di Columbia pada 1970-an untuk membantu melawan angka kematian bayi prematur yang sangan tinggi pada masa itu.

Namun, saat ini skin to skin contact direkomendasikan oleh kebanyakan dokter dan bidan karena memiliki sejumlah manfaat, di antaranya sebagai berikut.

1. Menstabilkan detak jantung bayi

Khusus untuk bayi prematur, mempraktikkan skin to skin diyakini dapat meningkatkan tingkat saturasi oksigen dan membantu menstabilkan detak jantung serta pernapasan.

Mengutip Baby Center, para peneliti juga telah menemukan fakta bahwa bayi baru lahir yang menerapkan skin to skin dengan orangtuanya akan memiliki detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa darah yang lebih stabil daripada bayi yang tidak melakukannya.

2. Membuat bayi tidur lebih nyenyak

Metode skin to skin yang dilakukan dengan tujuan untuk meniru rahim adalah hal yang menenangkan bagi bayi.

Sebagian besar bayi akan tertidur dalam beberapa menit setelah diletakkan di dada ibu atau ayah mereka karena bayi Anda mendengar detak jantung Anda dengan cara yang sama seperti di dalam rahim.

Bahkan, melalui American Academy of Pediatrics dijelaskan bila metode skin to skin dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tidur pada bayi.

Kualitas tidur bayi yang baik dapat bermanfaat untuk membantu perkembangan fungsi otak yang matang.

3. Memudahkan proses menyusui

Saat ibu dan bayi bersama, hormon yang mengatur laktasi menjadi lebih seimbang. Hal ini bisa membantu ibu memproduksi lebih banyak ASI dan menyusui dengan lancar.

Selain itu, indera penciuman bayi yang kuat membantu mereka mencari puting dan mulai menyusu lebih cepat ketika melakukan skin to skin contact.

Dilansir dari Stanford Health, bahwa ibu yang mempraktikkan perawatan metode kanguru atau skin to skin lebih mungkin untuk menyusui secara eksklusif dalam waktu yang lebih lama.

Sementara itu, ibu yang mengalami kesulitan menyusui melihat adanya perbaikan segera ketika mereka memulai melakukan metode skin to skin sebanyak satu sampai dua kali sehari selama sekitar satu jam setiap kali.

4. Menurunkan tingkat stres pada ibu

Saat Anda menggendong bayi secara skin to skin, maka akan membuat kadar oksitosin Anda meningkat.

Hal ini dipercaya mampu mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat stres yang Anda alami.

Peningkatan oksitosin juga membantu memulihkan kadar hormon pra-kehamilan dan mengurangi risiko depresi usai melahirkan.

5. Terjalin ikatan batin dengan ayah

Bukan hanya dengan ibu, seorang ayah juga disarankan melakukan skin to skin contact kepada bayinya.

Jika Anda seorang ayah, gendonglah si Kecil sambil telanjang dada. Anda akan menikmati manfaat keintiman dan ikatan batin yang tercipta antara ayah dan bayi yang baru saja lahir.

Mempraktikkan skin to skin dengan ayah juga diyakini mampu meningkatkan kesehatan bayi.

6. Melindungi bayi dari infeksi

Terdapat bukti bahwa skin to skin contact akan membuat bayi Anda memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi dan kuman.

Hal itu terjadi karena si Kecil memiliki waktu untuk kontak dengan bakteri menguntungkan yang Anda tularkan kepadanya selama proses persalinan.

Manfaat skin to skin dapat membuat bayi terhindar dari infeksi sehingga ia dapat dipulangkan lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan akan lebih sedikit.

Bagaimana cara melakukan metode skin to skin dengan bayi?

laringomalasia saat napas bayi berbunyi

Perawatan metode kanguru atau skin to skin memang idealnya dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir.

Namun, tidak ada salahnya juga bila Anda ingin melakukan metode ini setiap saat. Sebenarnya semakin Anda sering mempraktikkannya, maka semakin baik manfaat yang akan didapatkan.

Seperti ini cara melakukan skin to skin contact dengan bayi Anda.

  1. Skin to skin bekerja paling baik di lingkungan yang tenang tanpa lampu terang. Sebelum Anda mulai, matikan lampu dan jaga agar lingkungan setenang mungkin.
  2. Kemudian, bersiaplah untuk berbaring.
  3. Lepaskan kemeja dan bra atau pakaian apa pun yang melekat di tubuh Anda.
  4. Letakkan bayi tengkurap di dada Anda (hanya mengenakan popok dan topi) dalam posisi tegak.
  5. Tutupi si Kecil dengan selimut atau baju Anda.
  6. Pegang bayi Anda dengan gaya kanguru selama satu jam, setidaknya sebanyak empat kali seminggu.

Melihat manfaatnya yang tidak sedikit, melakukan metode skin to skin khususnya pada bayi baru lahir tentu bisa memberikan kenyamanan yang banyak untuknya.

Bagi ibu dan ayah, sebaiknya jangan lewatkan metode ini, ya!

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

IDAI | Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan Pemberian ASI. (n.d.). Retrieved 19 September 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi

Schipani, D. (2019, February 5). Benefits of skin-to-skin contact with your newborn. BabyCenter. Retrieved 19 September 2022, from https://www.babycenter.com/baby/newborn-baby/benefits-of-skin-to-skin-contact-with-your-newborn_20005036

The importance of skin-to-skin with baby after delivery. (2022, July 12). Sanford Health News. Retrieved 19 September 2022, from https://news.sanfordhealth.org/childrens/the-importance-of-skin-to-skin-after-delivery-you-should-know/

Neurophysiologic Assessment of Neonatal Sleep Organization: Preliminary Results of a Randomized, Controlled Trial of Skin Contact With Preterm Infants. Retrieved 19 September 2022, from https://publications.aap.org/pediatrics/article-abstract/117/5/e909/70064/Neurophysiologic-Assessment-of-Neonatal-Sleep?redirectedFrom=fulltext

Skin-to-skin contact. (2022, February 13). Baby Friendly Initiative. Retrieved 19 September 2022, from https://www.unicef.org.uk/babyfriendly/baby-friendly-resources/implementing-standards-resources/skin-to-skin-contact/

Skin-to-skin contact the first hour after birth, underlying implications and clinical practice. Retrieved 19 September 2022, from https://doi.org/10.1111/apa.14754

Versi Terbaru

27/09/2022

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Jangan Panik saat Bayi Tidak Merangkak, Lakukan Cara Ini

Umur Berapa Bayi Bisa Duduk?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 27/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan