Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja atau anak muda juga bisa memiliki diabetes. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang terjadi pada usia remaja justru lebih berbahaya. Simak faktanya di bawah ini.
Seputar diabetes pada remaja
Banyak yang menganggap diabetes hanya dialami oleh orang dewasa, terutama orang lanjut usia (lansia). Padahal, diabetes bisa terjadi pada siapa saja, termasuk para remaja.
Ada 3 jenis diabetes, yang meliputi berikut ini.
- Diabetes tipe 1.
- Diabetes tipe 2.
- Diabetes gestasional atau bawaan (ini hanya terjadi pada masa kehamilan).
Mengutip data dari The American Diabetes Association, remaja di Amerika umumnya memiliki diabetes tipe 1.
Namun, kini makin banyak remaja yang memiliki diabetes tipe 2 yang sebelumnya paling banyak dialami oleh orang dewasa berusia 45 ke atas.
Ini artinya kemungkinan ada peningkatan jumlah kasus diabetes pada anak dan remaja.
Sementara di Indonesia sendiri, mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pada remaja berbeda di setiap populasi.
Apa penyebab diabetes pada remaja?
Kondisi ini muncul kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup dan masalah kesehatan. Banyak gaya hidup tidak sehat yang menjadi masalah utama penyebab anak muda akhirnya memiliki diabetes.
Namun terkadang, faktor genetik atau keturunan juga bisa berpengaruh.
Faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada remaja antara lain sebagai berikut.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Menjalani gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan suka mengonsumi minuman beralkohol.
- Gemar mengonsumsi asupan manis dan makanan siap saji.
- Memiliki riwayat diabetes gestasional.
- Memiliki kadar kolesterol tinggi.
- Didiagnosis pradiabetes.
- Memiliki anggota keluarga dengan diabetes.
Perlu Anda Ketahui
Mungkinkah diabetes pada remaja bisa berakibat lebih fatal?
Sebuah penelitian oleh Treatment Options for Type 2 Diabetes in Adolescents and Youth (TODAY), mengatakan bahwa penyakit diabetes lebih berkembang cepat pada remaja dibandingkan dengan orang dewasa atau orang lanjut usia.
Diabetes tipe 2 pada remaja, umumnya dengan cepat memunculkan komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung dan ginjal.
Temuan yang diterbitkan pada jurnal edisi khusus Diabetes Care ini, pada dasarnya menunjukkan efek buruk yang bisa terjadi pada remaja pengidap diabetes.
Meskipun para remaja ini sudah mendapatkan perawatan optimal dan pantauan yang ketat dari tim ahli diabetes.
Studi yang diterbitkan pada 2004 ini juga melibatkan anak muda dengan diabetes tipe 2 sembari menguji keampuhan bermacam obat diabetes yang digunakan.
Ditemukan bahwa pada peserta penderita diabetes yang berumur 10—17 tahun, obat metformin tidak ampuh menurunkan kadar gula darah mereka.
Perlu diketahui kalau metformin adalah obat yang biasanya digunakan sebagai penanganan utama diabetes tipe 2 pada orang dewasa.
Namun sayangnya, metformin tidak bisa memberikan pengaruh baik untuk mengatasi diabetes pada remaja.
Setengah dari remaja yang memakai obat metformin tidak dapat membuat gula darah mereka stabil pada kisaran target normal, dan pada akhirnya harus mulai menggunakan obat insulin.
Hal inilah yang menjadi peringatan penting bahwa diabetes yang dialami di usia muda lebih berbahaya serta sulit untuk ditangani.