Apakah si Kecil sering melompat-lompat? Mungkin ini saatnya untuk Anda mempertimbangkan trampolin sebagai sarana bermain yang seru sekaligus bermanfaat. Tak hanya membuat anak tertawa riang, ternyata ada banyak manfaat trampolin untuk anak yang mungkin belum Anda ketahui. Ketahui apa saja manfaat bermain trampolin untuk anak yang bisa diperoleh.
Berbagai manfaat trampolin untuk anak
Di antara banyak pilihan mainan untuk anak, trampolin menjadi pilihan karena bisa memberikan ragam manfaat bagi anak setiap kali mereka melompat di atasnya.
Aktivitas melompat di trampolin tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendorong perkembangan fisik dan motorik anak dengan cara yang menyenangkan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa manfaat anak main trampolin yang bisa diperoleh.
1. Meningkatkan kesehatan dan kebugaran
Tahukah Anda bahwa bermain trampolin merupakan olahraga yang lebih efisien daripada berlari?
Faktanya, melakukan olahraga untuk anak SD ini selama 10 menit dipercaya lebih memberikan manfaat daripada berlari selama 30 menit.
Trampolin dipercaya dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, sehingga mencegah terjadinya obesitas pada anak.
Saat bermain trampolin di pagi hari, terutama di ruangan terbuka, anak dapat terpapar sinar matahari yang membantu pembentukan vitamin D pada tubuh.
Menurut Vitamin D Council, vitamin D dapat mendukung fungsi otot dan perkembangan otak hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
2. Memperkuat otot
Melansir dari Cleveland Clinic, manfaat anak main trampolin yang selanjutnya adalah memperkuat otot anak.
Saat melompat di atas trampolin, anak akan menggunakan seluruh otot tubuhnya untuk bekerja secara bersamaan.
Semua gerakan naik-turun dari melompat ini dapat melatih banyak bagian otot tubuh, dari perut, bokong, hingga kaki dan punggung.
3. Meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan keterampilan motorik
Melompat di atas trampolin dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik, koordinasi, dan keseimbangan anak.
Saat melompat, posisi pusat gravitasi terus berubah, sehingga anak harus cepat menyesuaikan gerakan dan posisi tubuhnya.
Hal ini melatih kemampuan koordinasi sekaligus memperkuat otot dan anggota tubuh mereka.
Bermain trampolin juga bermanfaat untuk balita dan anak dengan disabilitas fisik karena membantu perkembangan tubuh dan pikirannya.
Bisa dibilang, bermain di trampolin dapat meningkatkan kelincahan dan kesadaran tubuh secara keseluruhan.
4. Mengatasi kecemasan, autisme, dan masalah sensorik
Melansir dari National Autistic Society, bermain trampolin bisa menjadi terapi untuk anak dengan autisme, masalah sensori, dan kebutuhan khusus lainnya.
Gerakan melompat yang berirama dapat memberikan efek menenangkan sekaligus menstimulasi indra anak.
Itulah mengapa trampolin sering digunakan sebagai bagian dari terapi untuk anak yang mengalami gangguan pemrosesan sensori.
Aktivitas melompat ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap kontrol impuls dan perilaku anak dengan autisme maupun kebutuhan khusus lainnya.
5. Meningkatkan keterampilan belajar anak
Bermain trampolin juga membantu anak untuk meningkatkan kemampuan belajarnya. Beberapa jenis trampolin bahkan dilengkapi dengan aksesori edukatif untuk anak.
Saat melompat, anak bisa sambil belajar mengenal huruf, warna, bentuk, hingga berhitung. Aktivitas ini juga membantu mengurangi screen time anak dan membangun rasa percaya diri anak.
Selain itu, bermain di trampolin dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar.
Ini merupakan salah satu bentuk permainan edukasi untuk anak, yaitu kombinasi antara olahraga dan pembelajaran.
6. Memberikan anak kebahagiaan dan tidur lebih nyenyak
Saat anak melompat di atas trampolin, sirkulasi oksigen dalam tubuh meningkat secara signifikan, yang membantu memperbaiki suasana hati.
Gerakan melompat naik turun secara berulang juga meningkatkan keterampilan sensori dan membuat anak merasa lebih bahagia.
Berkat udara segar yang anak hirup serta stres fisik dan mental yang berkurang, bermain trampolin dapat membantu mengatasi masalah tidur dan membuat anak tidur lebih nyenyak.
Bahkan, menurut sebuah studi dari peneliti di Universitas Konstanz, Jerman, trampolin juga dapat membantu memperbaiki siklus tidur anak.
7. Mengembangkan keterampilan sosial
Saat melompat di trampolin, anak-anak belajar mengikuti arahan orangtua. Jika ada anak lain yang bermain bersama, mereka juga belajar menunggu giliran.
Hal ini membantu anak mengembangkan kemampuan bekerja sama, menjalin hubungan sosial, menghormati orang lain, serta belajar mengatur waktu.
Jika Anda memiliki lebih dari satu anak, trampolin bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih keterampilan sosial mereka.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Tips aman anak bermain trampolin
Meski menyenangkan dan ada manfaat olahraga trampolin untuk anak, risiko cedera bisa terjadi, terutama bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat dan tidak diawasi dengan benar.
Agar lebih aman, trampolin sebaiknya dimainkan pada anak usia tertentu. Lalu, umur berapa anak boleh main trampolin?
American Academy of Pediatrics menyarankan trampolin sebaiknya dimainkan oleh anak usia 6 tahun ke atas.
Selain itu, agar anak bermain trampolin lebih aman, sebaiknya ikuti beberapa aturan sederhana berikut.
- Hanya satu anak yang melompat dalam satu waktu. Ini mencegah tabrakan yang bisa menyebabkan cedera.
- Selalu ada orang dewasa yang mengawasi saat anak melompat.
- Tidak boleh melakukan salto atau gerakan jungkir balik. Gerakan ini paling sering menyebabkan cedera serius.
- Jangan melompat dari atap atau tempat tinggi ke atas trampolin.
- Jaring pengaman di sekeliling trampolin harus selalu tertutup rapat saat anak melompat.
- Turunkan tangga trampolin saat tidak digunakan, supaya anak kecil tidak bisa naik sendiri.
Selain itu, bila Anda memilih untuk membeli trampolin dan memasangnya di rumah, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini.
- Pasang trampolin serendah mungkin dari permukaan tanah.
- Letakkan trampolin jauh dari pohon, tembok, bangunan, atau area bermain lainnya.
- Periksa bantalan pelindung yang menutupi pegas, kait, dan batang besi setiap kali sebelum anak melompat.
- Cek jaring pengaman: apakah ada robekan, lubang, atau jahitan yang lepas.
- Ganti bagian-bagian yang sudah aus atau rusak sebelum trampolin digunakan kembali.
Trampolin khusus anak umumnya dirancang aman dengan pantulan yang empuk, sehingga mendukung tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan anak 6-9 tahun, dengan cara yang menyenangkan.
Selain itu, jangan lupa memperhatikan beberapa tips di atas, termasuk kapan anak boleh main trampolin, agar mendapatkan manfaat trampolin untuk anak yang lebih maksimal.
Kesimpulan
- Bermain trampolin memberikan manfaat fisik seperti meningkatkan kebugaran, memperkuat otot, serta melatih keseimbangan dan koordinasi anak.
- Aktivitas ini juga mendukung perkembangan anak dengan kebutuhan khusus, membantu mengelola kecemasan, serta meningkatkan kemampuan belajar dan fokus.
- Trampolin bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kebahagiaan, kualitas tidur, dan keterampilan sosial anak melalui interaksi dan permainan bersama.
- Meski bermanfaat, orangtua harus memastikan keamanan bermain dengan pengawasan ketat dan mengikuti aturan main agar risiko cedera bisa diminimalkan.