Pola pengasuhan positif atau positive parenting masih terus populer. Tak sedikit para orangtua yang telah menerapkan metode ini karena dinilai lebih baik dan efektif untuk mendidik anak. Sebenarnya seperti apa positive parenting itu? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu positive parenting?
Positive parenting atau pengasuhan positif adalah pola asuh yang dilakukan dengan cara menerapkan prinsip suportif, konstruktif, dan menyenangkan.
Suportif artinya memberi perlakuan yang mendukung perkembangan anak. Sementara itu, konstruktif berarti bersikap positif dengan menghindari kekerasan atau hukuman dan dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Prinsip dari pengasuhan positif ini, yakni Anda mengajarkan anak disiplin dengan tidak memberinya hukuman. Namun, justru dengan cara memberitahu anak mana perilaku yang salah dan benar.
Mengutip laman NCT, ide positive parenting ini muncul dari seorang psikolog asal Austria bernama Alfred Adler pada tahun 1900-an.
Ia percaya bahwa anak-anak memiliki kebutuhan yang nyata untuk merasa terhubung dengan orang-orang di sekitar mereka.
Ketika anak-anak berada di lingkungan yang responsif dan interaktif, mereka cenderung akan lebih berkembang.
Pola asuh anak ini perlu dilakukan oleh setiap orangtua dalam memberikan dukungan untuk kesuksesannya pada masa depan.
Jadi, wajar saja jika pada awalnya Anda merasa ragu apakah pendekatan ini akan berjalan dengan lancar dan efektif untuk mendidik anak.
Namun, hal ini lebih baik bila dibandingkan dengan konsep yang memberi hukuman agar anak menuruti orangtua.
Bagaimana cara melakukan positive parenting?
Prinsip dasar positive parenting adalah menghargai anak dan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan saat menerapkan positive parenting.
1. Menetapkan batasan
Memiliki batasan dalam hubungan orangtua dan anak adalah kunci sukses dalam positive parenting.
Dengan memiliki batasan, memungkinkan Anda untuk tetap sabar dan tenang. Hal ini dikarenakan posisi Anda sebagai orangtua merasa dihormati.
Mungkin Anda pernah merasa jengkel, tidak sabar, atau marah karena perilaku anak yang susah diberi tahu.
Alih-alih menghukumnya (sebagai sikap negatif), Anda bisa untuk melipir sejenak untuk sekadar menenangkan diri dan mengendalikan emosi pada anak.
2. Menciptakan lingkungan yang nyaman
Menciptakan lingkungan pengasuhan dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar anak akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Jika semua itu telah terpenuhi, maka positive parenting akan mungkin berjalan dengan efektif.
3. Memahami perasaan anak
Pada dasarnya, anak-anak sangat butuh merasa dihargai dan diperhatikan, tidak peduli apa yang ia lakukan, baik benar maupun salah.
Dalam hal ini, Anda perlu memberikan waktu dan perhatian penuh kepada anak dalam setiap segi kehidupannya.
Selain itu, Anda bisa membantu anak secara positif mengatasi setiap konflik sosial yang dialaminya.
4. Bersikap tegas
Dalam pengasuhan positif, Anda bisa bersikap tegas saat membuat aturan.
Putuskan aturan apa yang penting bagi Anda, kemudian komunikasikan dengan jelas kepada anak Anda. Selain tegas, bersikaplah konsisten dalam menegakkan aturan tersebut.
Menjadi orangtua yang positif bukan berarti membiarkan anak begitu saja. Anda bisa meluruskan dengan tegas dan penuh kasih sayang ketika mereka membutuhkan pengingat tentang aturan.
5. Hindari menghukum anak
Menghukum anak justru akan membuat hubungan Anda dengannya menjadi tidak harmoni atau renggang. Terlebih lagi, bila hukuman yang dijatuhkan tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Alih-alih menghukumnya, cobalah membiarkan anak merasakan sendiri dari tindakan yang mereka perbuat.
Misalnya, jika Anda meminta anak Anda untuk memakai sepatu bot saat hujan dan mereka menolak, konsekuensinya adalah kaki mereka akan basah di luar.
Dengan menerapkan konsekuensi dari tindakannya, maka anak memahami dan disiplin terhadap aturan.
Beragam manfaat positive parenting
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Adolescent Psychology menunjukkan bahwa positive parenting bisa menurunkan depresi pada anak, bila dibandingkan dengan gaya pengasuhan otoriter.
Selain itu, ada sejumlah manfaat lain dari pengasuhan positif ini yang perlu Anda ketahui, di antaranya sebagai berikut.
1. Memperkuat hubungan orangtua dan anak
Menerapkan pengasuhan positif dapat membantu membentuk hubungan antara orangtua dan anak yang lebih kuat.
Pola asuh anak ini secara tidak langsung juga bisa meningkatkan kepercayaan antara anak dan orangtua. Bagaimana tidak, anak-anak merasa memiliki interaksi positif dengan orangtua.
Interaksi positif ini mencegah mereka mengalami masalah kesehatan mental pada masa kanak-kanak atau kemudian hari.
2. Komunikasi lebih efektif
Komunikasi adalah bagian penting dari positive parenting.
Dalam arti tertentu, fokus utama dari pengasuhan ini adalah menemukan cara untuk berkomunikasi dengan anak-anak secara positif dan berorientasi pada tindakan, bukan dengan cara yang negatif atau kasar.
Anda dapat menerapkan sikap positif ini dengan cara mendorong anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka.
Anda juga bisa mulai mengembangkan keterampilan komunikasi sejak dini dengan melakukan aktivitas bersama si Kecil.
Lakukan kontak mata dan fisik saat berkomunikasi dengan anak, supaya mereka merasa lebih dihargai.